Nafsiah
Orang yang Paling Baik Akhlaknya
Oleh: Nai Ummu Maryam
(Tim Redaksi Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Sahabat, tidak ada manusia yang sempurna yang luput dari kesalahan. Pada fitrahnya, manusia adalah makhluk yang lemah dan terbatas. Sering salah bahkan berulang-ulang kali melakukan kesalahan. Maka wajar saja manusia membutuhkan sandaran dan arah tujuan, agar hidup lebih berkah dan terarah.
Bersyukurlah kita, ketika Allah hadirkan Islam di dalam hidup kita. Seperangkat aturan telah sampai di dalam kalam mulia, yakni Al-Qur'an. Teladan-teladan terbaik pun sudah pernah dikisahkan. Diperankan oleh para nabi dan rasul yang penuh kemuliaan. Apalagi ketika bicara soal akhlak, tidak diragukan lagi bagaimana Rasulullah Muhammad saw. menjadi suri teladan terhebat sepanjang masa.
Namun sayangnya, kita sering acuh, yakni mengabaikan sinyal cinta dari Allah dan Rasul-Nya. Kita suka mencari-cari alasan untuk menunda taat dan mengutamakan maksiat. Astaghfirullah.
Akhlak dalam Pandangan Islam
Dalam pandangan Islam akhlak adalah karakter atau tingkah laku seseorang. Akhlak wajib terikat sesuai dengan hukum syarak. Tolok ukur baik atau buruknya akhlak bersandarkan pada syariat Islam bukan disandarkan atas manfaat atau adat istiadat. Jika syarak menetapkan akhlak yang baik maka baiklah akhlak tersebut. Begitu pun sebaliknya, jika akhlak tersebut bertentangan dengan hukum syarak maka buruklah akhlak tersebut.
Sahabat, sebagai seorang mukmin, kita harus menyifati diri kita dengan akhlak yang baik dan mulia, penuh kesadaran bahwa akhlak dibangun atas dasar akidah Islam. Meyakini bahwa memiliki akhlak mulia merupakan bagian dari menjalankan syariat Islam. Nah, kesadaran ini lah yang membedakan antara karakter seorang muslim dan kafir.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. pernah ditanya tentang perkara yang paling banyak menjadi penyebab masuknya manusia ke surga, kemudian beliau bersabda:
"Perkara itu adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang baik."
Rasulullah saw. pun ditanya tentang perkara yang paling banyak menjadi penyebab masuknya manusia ke neraka yakni perkara mulut dan kemaluan. "Perkara itu adalah mulut dan kemaluan." (HR At-Tirmidzi)
Jamak kita ketahui bahwa contoh akhlak yang baik di antaranya: bersikap malu, bersikap dewasa, tenang dan tidak tergesa-gesa, jujur, amanah, tabayyun, menampakkan wajah berseri, bertutur kata yang baik, memenuhi janji, bersikap baik kepada kerabat dan tetangga, berbaik sangka, hingga bersikap hati-hati (wara') serta meninggalkan syubhat.
Sahabat, bisa digaris bawahi bahwa akhlak adalah bagian dari perintah Allah Swt. memang sudah harus ada dalam setiap diri seorang mukmin. Jangan sampai, kita disibukkan dengan gerakan memperbaiki akhlak saja namun lupa mengajak umat kepada perubahan yang hakiki yang bersandar pada akidah Islam.
Wallahu'alam
Via
Nafsiah
Posting Komentar