Straight News
Pengasuh Kajian Mutiara Ummat: Jadilah Pelayan Ilmu dan Tekunlah Belajar dengan Perilaku Terpuji
TanahRibathMedia.Com—Pengasuh Kajian Mutiara Ummat, Ustazah L. Nur Salamah, S.Pd. menyampaikan agar menjadi pelayan ilmu dan tekun dalam belajar.
"Jadilah pelayan ilmu seperti khidmatnya orang yang menginginkan keuntungan. Dan Tekunlah dalam belajar dengan perilaku yang terpuji," tuturnya saat mengawali kajian dengan membacakan syair dari Al Qadhi Al Khalil bin Ahmad Asy-Syajariy, Selasa (26-03-2024) di Batam.
Keuntungan yang dimaksud, lanjutnya, adalah sesuatu yang bernilai materi duniawi. Untuk mengejar dunia yang fana saja dibela mati-matian. Apalagi untuk ilmu, maka harus lebih giat lagi.
Sebagai pengasuh kajian, Ustazah Nur memberikan beberapa contoh perilaku terpuji dalam belajar. "Perilaku terpuji itu contohnya antara lain: Datang lebih awal dari gurunya, tidak memotong pembicaraan saat guru menerangkan, saling membantu teman dalam belajar, saling memotivasi dan lain sebagainya. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya tentang syarat-syarat dalam menuntut ilmu," terangnya.
Bunda, sapaan akrabnya kembali melanjutkan membaca syair baris kedua tentang perlunya mengulang pelajaran. "Dan apabila kamu tidak hapal tentang sesuatu, maka ulangilah, kemudian kuatkanlah hapalanmu dengan sempurna," ujarnya.
Supaya tidak hilang, sambungnya, maka catatlah supaya pelajaran tersebut bisa diulangi dan bisa dipelajari kembali. Ketika sudah yakin betul (benar-benar hapal) dari pelajaran tersebut niscaya tidak akan hilang. Setelah itu, bersegeralah mempelajari hal atau bab yang baru.
Masih melanjutkan membacakan syair, ia mengungkapkan perlunya pengulangan dan menambah pelajaran yang baru. "Disertai pengulangan apa yang telah lalu dari pelajaran tersebut, teruslah memahami tambahan pelajaran yang baru," katanya.
Menambah pelajaran baru yang dimaksud, tandasnya, dengan tidak melupakan pelajaran sebelumnya. Atau dengan kata lain mengganti pelajaran. Tidak demikian. Ketika menambah materi ajar, materi sebelumnya jangan dilupakan.
Ada hal penting yang ia tekankan dalam syair berikutnya tentang perlunya menyampaikan ilmu (membahas/ mengkaji dengan orang lain).
"Bahaslah bersama manusia dengan ilmu tersebut, agar engkau tetap hidup. Dan janganlah engkau menjauh dari kalangan orang-orang yang cerdik dan pandai," jelasnya.
Jika kamu menyembunyikan ilmu, imbuhnya, maka engkau akan dilupakan, sehingga tidak terlihat kecuali seperti orang yang bodoh dan pandir.
Sebelum mengakhiri kajian, Bunda mengatakan betapa pentingnya menyampaikan ilmu atau memberikan peringatan kepada sesama (berdakwah).
"Jadi di sini jelas ya. Bahwa berdakwah itu menjadi kewajiban. Tidak harus menunggu banyak ilmu. Meskipun hanya satu ayat atau satu baris pelajaran. Apa yang sudah didapatkan itu harus dihapal, diamalkan dan disebarkan. Tidak boleh disimpan sendiri. Pinter untuk dirinya sendiri. Karena kalau nunggu banyak ilmu sampai kapanpun kita tidak akan pernah berdakwah," bebernya.
Terakhir ia membacakan syair baris terakhir tentang ancaman orang yang tidak mau atau enggan menyampaikan ilmu/ enggan untuk berdakwah.
"Kemudian engkau akan dikekang pada hari kiamat dengan api. Engkau akan disiksa dengan siksaan yang pedih," pungkasnya. []Bey
Via
Straight News
Posting Komentar