Opini
Ramadan Berkualitas, Membentuk Ibu Cerdas
Oleh: Ummu Habil
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Bulan Ramadan adalah bulan ke-9 dalam kalender Hijriah. Berpuasa diwajibkan kepada orang muslim yang beriman. Hukum berpuasa wajib 'ain bagi yang mampu dan terpenuhi syarat sah dan wajib puasa.
Sebagaimana firman Allah Swt. :
ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الصِّÙŠَامُ ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَتَّÙ‚ُÙˆْÙ†َۙ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al-Baqarah ayat 183)
Dari ayat di atas kita dapat mengutip hikmah dan pelajaran yang begitu berharga. Pertama, seruan kepada orang yang beriman. Kedua, bahwa berpuasa merupakan amalan wajib, yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan mendapatkan dosa. Ketiga, ayat ini mengajarkan tentang makna takwa. Ketakwaan adalah melakukan semua yang diperintahkan dan meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah. Keempat, dari perintah puasa membuat seorang muslim mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan puasa meliputi rukun puasa, sunnah puasa, syarat sah puasa, syarat wajib puasa, makruh, dan pembatal puasa.
Selain itu Allah telah telah mengabarkan kepada hamba-Nya bagaimana kemuliaan Bulan Ramadan. Hal ini banyak disebutkan dalam dalil Al-Qur'an dan hadis. Di antaranya Ramadan menjadi bulan penuh ampunan, bulan dilipatkangandakan pahala, bulan turunnya Al-Quran, peristiwa yang spesial dan istimewa yakni terjadinya Lailatul Qadar yakni malam yang mulia dibandingkan seribu bulan.
Ramadan, juga menjadi bulan dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka dan setan dibelenggu. Pun, yang tak kalah istimewa, di mana doa orang yang berpuasa mustajab hingga janji Allah Ta'ala adalah surga bagi hamba-Nya yang rajin berpuasa. Yakni masuk surga melalui pintu Rayyan.
Menjadi Ibu Cerdas Saat Ramadan Tiba
Setelah membahas panjang lebar bagaimana perintah puasa dan keutamaan Bulan Ramadan, kini penulis akan membahas bagaimana cara menjadi ibu cerdas saat Ramadan tiba.
Menjadi cerdas adalah pilihan. Adapun ibu yang cerdas di antaranya mampu mengatur waktu dan kondisi dengan baik. Tidak abai terhadap kewajiban yang utama.
Misalnya tidak terlalu disibukkan memikirkan menu makanan untuk berbuka dan sahur hingga lalai dalam beribadah kepada Allah. Begitu pun di detik-detik Ramadan terakhir, tidak berkutat pada urusan kue, baju lebaran, dan perlengkapan menjelang hari raya yang nantinya banyak menyita waktu, sehingga beribadah pun menjadi lalai.
Sebenarnya boleh-boleh saja mempersiapkan itu semua, hanya saja, kita juga harus cerdas mengkondisikan keadaan dan waktu. Memprioritaskan yang wajib terlebih dahulu.
Ramadan akan terasa lebih bermakna jika seorang ibu berusaha menyibukkan diri dengan Al-Qur'an, melaksanakan salat sunnah dengan maksimal, menemani para ananda untuk berpuasa dan belajar Islam, dan tidak ketinggalan kewajiban akan berdakwah.
Dengan adanya kurikulum Ramadan maka ibadah akan lebih bermakna. Insya Allah akan meraih gelar takwa. Siap menjadi ibu cerdas saat Ramadan tiba?
Wallahu 'alam bisshawab
Via
Opini
Posting Komentar