Teenager
Budak Cinta
Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
(Siswi MAN Batam)
TanahRibathMedia.Com—Bulan Ramadan sudah hampir berakhir, teman. Bagaimana kabar amalan-amalan kita? Bagaimana kabar salat tahajud di sepertiga malam kita? Bagaimana kabar bacaan Al-Qur'an kita? Semoga makin hari makin membaik. Aamiin ya rabbal 'alamiin.
Sayangnya, di bulan yang penuh berkah ini, yang seharusnya diisi dengan berbagai amal kebaikan di setiap harinya malah diisi oleh sebagian remaja dengan kemaksiatan berkedok pacaran.
Waktu berbuka yang seharusnya kita banyak memanjatkan doa karena merupakan salah satu waktu mustajabnya doa, malah digunakan untuk berburu takjil dengan pasangan haramnya. Nauzubillahi min zalik.
Sebagian besar generasi muda saat ini justru menyia-nyiakan masa mudanya dengan berbuat dosa dan maksiat. Padahal usia remaja adalah masa produktif yang harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Sehingga tidak akan ada penyesalan di kemudian hari.
Usia remaja merupakan masa-masa di mana kita merasakan sebuah rasa yang telah menjadi fitrah bagi setiap manusia. Sebuah anugerah dari Sang Pencipta, yakni sebuah rasa cinta atau biasa kita sebut dengan virus merah jambu.
Dalam hal ini perlu ditekankan, bahwa cinta adalah sebuah fitrah dan sebuah anugerah dari Sang Pencipta. Sehingga, tidak mungkin rasa cinta itu membuat kita makin jauh dari Pencipta kita. Tidak mungkin apa yang telah diberikan oleh-Nya malah semakin membuat kita menjauh dari-Nya, atau bahkan melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Tidak ada yang salah dengan rasa cinta karena ia adalah fitrah. Kita tidak akan dimintai pertanggungjawaban karena memiliki rasa cinta itu. Namun yang akan ditanyakan oleh Allah kelak di akhirat adalah bagaimana kita menyalurkan rasa itu dengan benar dan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Maka, jangan menjadi budak cinta. Jangan mau diperbudak oleh nafsu yang membelenggu jiwa muda kita yang sedang bergelora oleh asmara. Namun bagaimana caranya agar rasa itu hilang? Padahal sangat sulit untuk melupakan rasa tersebut.
Rasa cinta itu tidak akan pernah hilang, namun ia bisa dialihkan pada perbuatan-perbuatan yang bernilai pahala. Misalnya, di bulan Ramadan ini kita tentu berpuasa. Kemudian melakukan hobi yang bermanfaat. Salah satunya adalah membuat konten dakwah, agar keindahan Islam bisa dirasakan oleh banyak orang.
Tak hanya membuat konten, memiliki hobi menulis pun bisa dijadikan sebagai amal kebaikan, dengan catatan tulisan yang kita buat bernilai kebaikan dan kebenaran. Jangan sampai ada unsur kebohongan dan kemaksiatan dalam tulisan yang kita buat.
Lalu yang memiliki hobi fotografi atau membuat desain, gunakanlah kemampuan kalian untuk membuat desain dakwah dan disebarkan ke sosial media. Semoga dengan melakukan hal-hal tersebut kita bisa mengalihkan perasaan cinta yang belum seharusnya ini.
Oleh karena itu, disini aku hanya ingin sedikit berpesan, bahwa jangan sampai kita terlena dengan perasaan cinta yang belum halal ini hingga akhirnya malah bermaksiat kepada Allah Swt.. Semoga Allah selalu memberikan petunjuk-Nya kepada kita dan melindungi kita dari perbuatan dosa dan maksiat.
Wallahu a'lam bish showwab.
Via
Teenager
Posting Komentar