Nafsiah
Hikmah Ramadan: "Ziarah Kubur"
Oleh: Maman El Hakiem
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Hari keempat belas Ramadan
TanahRibathMedia.Com—Ramadan, bulan penuh berkah dan rahmat, tidak hanya memberikan kita kesempatan untuk berpuasa dan mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga untuk merenungkan kehidupan dan mengambil pelajaran dari masa lalu. Salah satu tradisi menjelang hari raya Idulfitri adalah ziarah kubur, di mana kita mengunjungi makam orang yang telah tiada sebagai penghormatan dan sebagai pengingat akan kematian dan akhirat.
Pada ziarah kubur bukan sekadar tabur bunga, melainkan ada hikmah yang tersembunyi sebagai refleksi kehidupan. Salah satunya adalah mengenang kebaikan orang-orang yang telah meninggalkan dunia yang fana ini.
Dalam momen ziarah kubur, kita tidak hanya berdoa untuk mereka, tetapi juga merenungkan jejak-jejak kebaikan yang mereka tinggalkan. Mereka mungkin telah menjadi teladan bagi kita dalam hidup, menginspirasi dengan sikap dan perbuatan mereka yang mulia.
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperkuat kembali ikatan dengan nilai-nilai yang mereka wariskan kepada kita. Ketika kita mendoakan mereka yang telah tiada, sesungguhnya adalah cermin untuk memperbaiki diri dan berusaha beramal terbaik dalam kehidupan yang singkat ini. Setiap detik berharga, setiap kesempatan merupakan titik terang yang dapat menghiasi lembaran hidup kita.
Ziarah kubur tidak hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga tentang mengambil pelajaran untuk masa depan. Kita diajak untuk merefleksikan bagaimana kita telah hidup dan bagaimana kita ingin melanjutkan perjalanan kita ke depan. Apakah kita telah menjalani hidup dengan baik? Apakah kita telah memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin? Apakah kita telah berbuat kebaikan kepada sesama?
Saat ziarah kubur seolah kita merenung sejenak tentang hakikat kehidupan yang fana, diingatkan akan kerapuhan kehidupan ini. Tidak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput. Oleh karena itu, setiap kesempatan yang kita miliki harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ramadan adalah saat yang tepat untuk memperbaiki diri, membersihkan hati, dan meningkatkan amal ibadah.
Mari kita ambil hikmah dari ziarah kubur ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik, yang selalu bersedia berbuat kebaikan dalam setiap kesempatan yang Allah Swt. berikan kepada kita. Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang membersihkan jiwa dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia.
Dengan mengenang kebaikan orang-orang yang telah tiada melalui ziarah kubur, kita diingatkan akan nilai-nilai mulia yang harus kita junjung tinggi dalam kehidupan ini. Semoga Ramadan kali ini membawa berkah dan hikmah yang mendalam bagi kita semua, dan semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah dan sesama manusia.
Oleh karena itu, di dalam kehidupan yang singkat ini betapa pentingnya kita untuk selalu mengenang dan menghargai setiap kebaikan yang telah diberikan orang-orang yang pernah kita jumpai dalam hidupnya, terutama orang tua, para guru, kerabat dan saudara dalam satu perjuangan di jalan dakwah.
Rasulullah Muhammad saw. bersabda: "Tidaklah termasuk golongan kami yang beriman seseorang yang tidak menghormati orang tua, dan tidaklah termasuk golongan kami yang beriman seseorang yang tidak menyayangi anak-anak, dan tidaklah termasuk golongan kami yang beriman seseorang yang tidak menghargai orang yang lebih tua, dan tidaklah termasuk golongan kami yang beriman seseorang yang tidak menghormati orang yang lebih muda." (HR Ahmad)
Wallahu'alam bish Shawwab.
Via
Nafsiah
Posting Komentar