Opini
Kejahatan Tak Kunjung Henti, Bukti Lemahnya Sistem dalam Negeri ?
Oleh: Lia Purwati
(Penulis, Penggiat Literasi pIslam, Pekanbaru -Riau)
TanahRibathMedia.Com—Maraknya kejahatan saat ini membuat resah masyarakat. Belum lagi, kejahatan dilakukan saat bulan suci Ramadan yang lalu.
Padahal, banyak keutamaan dan kemuliaan yang didapat dalam bulan suci ini. Sehingga, sudah semestinya seorang mukmin menjadikan bulan suci Ramadan sebagai wasilah untuk memperbaiki diri menjadi insan yang bertakwa. Namun faktanya, alih-alih menjadikan Ramadan sebagai bahan renungan, kini malah menjadikan Ramadan sebagai aksi memperlancar kejahatannya. Bagaimana pandangan Islam tentang hal ini? Dan apa solusinya?
Dilansir dari radarbogor.id, (14-03-2024) pencurian motor terjadi di jalan warung bandrek, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, pada hari Jum'at (23-02-2024). Kejahatan semakin merajalela, bukti nyata betapa bobroknya akhlak dan iman individu saat ini. Segala cara dilakukan tanpa memandang halal ataupun haram.
Mengapa Bisa Terjadi?
Kejahatan dilakukan karena adanya niat dan juga kesempatan. Saat ini kejahatan ibarat fenomena gunung es. Dari masa ke masa permasalah ini tak kunjung tuntas. Disebabkan karena menurunnya ekonomi masyarakat, sedangkan kebutuhan terus saja meningkat.
Mahalnya harga bahan pokok dan biaya kehidupan membuat masyarakat kewalahan. Bahkan banyak yang mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan dengan melakukan cara yang haram. Tentu ini bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya kejahatan. Sistem sekuler kapitalisme lah penyebab utama dari segala permasalahan dalam kehidupan.
Kapitalisme Sistem Rusak
Sistem sekuler kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan tentunya melahirkan perilaku-perilaku yang menyimpang hingga memupuk banyak kejahatan.
Sistem sekuler kapitalisme lah yang menjadi biang kerok dari masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Sistem saat inilah yang menjadi penyebab dari segala permasalahan kehidupan yang tak kunjung usai. Peraturan yang diterapkan dalam sistem ini pun tak mampu mengikis habis kejahatan. Sebab aturan yang dibuat berasal dari manusia. Bukan berasal dari sang Pencipta.
Maka tidak heran, jika kejahatan terus saja berulang. Karena standar perbuatan manusia hanya berpatok pada kehidupan duniawi saja. Bukan pada syariat Islam. Manusia saat ini sudah tak takut melakukan kejahatan. Karena tidak adanya efek jera yang diberikan.
Islam Solusi Pemberantas Kejahatan
Islam bukan hanya sekadar agama, melainkan juga sebagai mabda (ideologi). Umat Islam harus meyakini bahwa hanya dengan sistem Islam, masalah menjadi tuntas. Karena di dalam sistem Islam, solusi yang diberikan adalah solusi yang menyelesaikan masalah hingga ke akar-akarnya.
Negara dalam Islam merupakan pelaksana utama penerapan seluruh syariat Islam. Dan memiliki wewenang untuk memberikan sanksi tegas kepada para pelaku kejahatan.
Hanya Islam satu-satunya solusi mencegah berbagai macam kejahatan. Semua aparat yang bertugas akan senantiasa bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajibannya dalam memberantas kejahatan yang terjadi. Ini semua terjadi atas dorongan ketakwaannya kepada Allah Swt..
Adapun cara Islam mencegah kejahatan ialah:
Pertama, negara yang menerapkan syariat Islam secara kafah akan selalu menjaga iman dan ketakwaan pada setiap individu dengan menjalankan syariat Islam. Ketika beramal hanya berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah. Tidak dengan hawa nafsunya. Sehingga terjaga dari segala perbuatan dosa.
Kedua, negara akan mengeluarkan kebijakan yang tegas. Menghukum sesuai dengan perbuatannya. Dan memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan dan mencegah yang lain melakukan hal yang sama. Sehingga hal ini tidak akan terulang kembali dikemudian hari.
Terakhir, negara akan menerapkan ekonomi Islam. Sehingga seluruh rakyatnya sejahtera dan dijamin kehidupannya sesuai aturan Islam. Kebutuhan pokoknya terpenuhi, fasilitas kesehatan, dan pendidikan juga dijamin oleh negara yang menerapkan syariat Islam secara kafah.
Oleh karena itu, hanya dengan menerapkan sistem Islamlah solusinya. Negara yang menerapkan syariat Islam akan selalu bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Tidak menjadikan jabatannya sebagai ajang memperkaya diri. Tetapi menggunakan jabatannya untuk kemaslahatan umat. Karena setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Swt. kelak.
Wallahu'alam bis-shawab.
Via
Opini
Posting Komentar