Opini
Kenakalan Remaja Makin Ngeri, Islam Solusi Hakiki
Oleh:Sujilah
(Pegiat Literasi)
TanahRibathMedia.Com—Tindak kriminal di kalangan remaja makin hari kian meresahkan, seolah tiada hentinya. Seperti yang terjadi di Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kapolres setempat, Kombes Pol Kusworo Wibowo menyatakan bahwa pihaknya berhasil menangkap enam orang pelaku pengeroyokan, yang terdiri dari 2 orang dewasa, yakni Ap(19) dan A(20), sementara empat lainnya masih berusia 15-16 tahun dan berstatus pelajar.
Diduga pelaku melakukan pengeroyokan lantaran tersulut cemburu. Peristiwa ini terjadi dalam perjalanan pulang, dengan memepet motornya ia pun menyuruh berhenti. Tiba-tiba dari salah satu pemuda memukul kepala korban dengan batu hingga bagian tempurung kepala bagian belakang terluka. Atas perbuatannya pemuda ini diancam 9 tahun penjara (Kompas.com, 22-4-2024).
Selain fakta di atas, masih banyak lagi kasus serupa yang juga dilakukan oleh remaja seperti: pencurian, tawuran, pembegalan, kasus perkosaan, bahkan pembunuhan. Hal ini tentu makin menambah panjang catatan kriminal di negeri ini. Dari fakta tersebut nampak bahwa problem kenakalan remaja juga anak sudah memasuki fase yang sangat mengkhawatirkan.
Inilah realita para remaja di bawah pengaturan sistem kapitalisme sekuler. Kapitalisme yang mengagungkan kebebasan telah menjerumuskan para remaja bergaya hidup liberal, menabrak syariat demi meraih kepuasan materi dan jasadi. Mudah tersulut emosi bila kepentingannya terganggu. Hidup hanya sekedar untuk having fun, mengikuti tren dan budaya barat yang bertentangan dengan nilai agamanya.
Sekularisme yang menjauhkan agama dari kehidupan telah melemahkan akidahnya, bahkan tidak mengenal ajaran agamanya sendiri. Jiwa dan pemikirannya kering serta kosong dari keimanan dan nilai-nilai Islam. Menjadikan kontrol diri melemah, tidak mampu mengendalikan diri.
Lingkungan tempat bernaung dan bergaulnya para remaja sama-sama mengadopsi kebebasan. Sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadiannya. Pola asuh keluarga yang minim pemahaman agama, sekolah yang menerapkan kurikulum sekular, akan sulit menciptakan generasi berkepribadian tangguh. Diperparah minimnya teladan dari para pemangku kebijakan serta tontonan yang dijadikan sebagai tuntunan.
Andaikan negeri ini serius menjaga generasi, tidak mungkin membiarkan tontonan yang merusak begitu mudah diakses. Tidak mungkin membiarkan minuman keras beredar bebas. Tidak mungkin agama dijauhkan dari pengaturan hidup. Sementara peran negara sangatlah dominan. Sanksi yang diberlakukan pun cenderung mandul, terbukti kasus bukan berkurang.
Untuk mengembalikan para remaja kepada jati dirinya, memahami tujuan hidupnya, haruslah berada di bawah naungan sistem shahih yaitu sistem Islam. Di bawah sistem Islam seluruh lapisan masyarakat akan dikondisikan agar taat kepada Allah Swt. menjauhi maksiat.
Islam menaruh perhatian besar pada generasi, diawali dari keluarga yang harus memahami pola asuh dan pola didik bagi para putra putrinya. Akidah sangat penting ditanamkan sejak dini. Orangtua memberi bekal pemahaman Islam kepada anak agar terbiasa beramal dan berperilaku sesuai syariat. Yang tujuannya supaya dalam diri anak tersebut tertanam keimanan dan ketaatan.
Selanjutnya sekolah dan masyarakat, dari sinilah akan ada siklus pertemanan yang memberi dampak lebih besar terhadap perilaku remaja. Pendidikan berbasis akidah dan masyarakat yang melakukan amar makruf nahyi munkar meneruskan pembentukan kepribadian generasi.
Adapun yang sangat dominan adalah negara. Keluarga dan lingkungan yang baik tidak akan terwujud jika tidak ada peran negara yang menciptakan suasana takwa pada setiap individu rakyat dengan menerapkan kurikulum dan sistem pendidikan Islam secara menyeluruh.
Negara berfungsi sebagai penjaga bagi generasi dan masyarakat pada umumnya. Mengawasi ketat berbagai ide, pemikiran, maupun tontonan yang merusak. Para pejabat yang terseleksi berdasarkan keimanan dan kemampuan. Serta akan memberlakukan sanksi tegas jika ada yang melanggar syariat. Sehingga tidak mudah diikuti oleh yang lainnya.
Demikianlah kemampuan sistem Islam meminimalisir kenakalan remaja dari akarnya. Maka hanya kembali kepada penerapan Islam kaffahlah generasi akan diselamatkan
Wallahu’alam bishshowab
Via
Opini
Posting Komentar