Tsaqafah
Manusia
Oleh: Mak Wok
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) manusia diartikan sebagai makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Manusia dalam khazanah Ilmu biologi dikelompokkan sebagai homo sapiens. Binatang cerdas. Memang manusia punya potensi lebih rendah dari binatang ternak. Namun juga berpotensi lebih mulia dari malaikat.
Dalam kerangka berpikir ilmiah, teori yang diterima oleh manusia terkait asal kita adalah teori evolusi Charles Darwin. Kalau pelajar atau mahasiswa, menjawab pertanyaan dari mana asal manusia, maka jawaban yang tepat adalah dari hasil evolusi. Dunia pendidikan manusia di era ini, tidak akan bisa dilepaskan dari ideologi yang jadi qiyadah fikriyah.
Karena qiyadah berangkat dari akidah sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan, tentu wajar saja penentuan salah dan benar standarnya berbeda dengan agama. Kalau ada pelajar dan mahasiswa yang menjawab pertanyaan saat ujian. Bahwa manusia adalah keturunan dari Nabi Adam Alaihissalam dan Siti Hawa. Yang diciptakan Allah Azza wa Jalla.
Sudah bisa dipastikan akan disalahkan oleh pengujinya. Kalau dalam Islam sejarah peradaban manusia itu dimulai dari Adam Alaihissalam mendiami bumi. Tentu ini akan dianggap salah oleh semua ilmuan yang menjadikan evolusi sebagai acuannya.
Evolusi manusia dari simpanse menjadi kebenaran dalam sains. Namun salah dalam kaca mata agama Islam. Manusia sudah terbiasa mengkaji asal mula manusia hanya dari kaca mata sains. Dalam literatur ilmiah tentang manusia tidak pernah melibatkan pencipta manusia. Karena sains yang diadopsi manusia saat ini memang tidak mengakui adanya Sang Pencipta. Karena tidak melibatkan Pencipta, maka manusia sering salah dalam mengkaji fakta diri mereka sendiri.
Ketika ditanya tentang dimana akal? Maka kebanyakan manusia akan menjawab di otak. Namun mereka luput merenungkan fakta ketika mereka marah yang bereaksi paling dominan adalah jantung. Ketika mereka ketakutan, yang sesak adalah nafas, detak jantung mengencang badan menggigil dan berkeringat.
Otak tidak ikut pusing saat ketakutan bukan? Bahkan sains paling modern sekalipun belum mendefinisikan akal dengan tepat. Apalagi kalau membahas terkait rahasia kehidupan, yaitu ruh dalam arti nyawa, maka rontoklah sains yang jadi kebanggaan kebanyakan manusia. Sampai kapan kita akan membahas manusia tanpa melibatkan Sang Pencipta?
______________
Batam, #13/16521
IG @macwock
t.me/McWok
fb.me/nowrohis
#Manusia #MakWok
Via
Tsaqafah
Posting Komentar