Opini
Pembangunan Infrastruktur Meningkat, Benarkah Kesejahteraan Ikut Meningkat?
Oleh: Annisa Nia
(Aktivis Muslimah Batam)
TanahRibathMedia.Com—Batam adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Kepri yang memiliki kawasan strategis, berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.
Selain itu Batam juga wilayah kepulauan dengan potensi alam berupa hasil laut, barang tambang, dan wisata pesisir pantainya. Tentunya dengan kondisi tersebut pemerintah Kota Batam berupaya untuk menjadikan Batam maju dan tumbuh.
Seiring berjalannya waktu, pemerintah Kota Batam terus berupaya menjadi kota yang maju dan tumbuh sehingga mampu bersaing baik di dalam negeri maupun luar negeri. Alhasil Batam pun tumbuh dengan sederet prestasi ekonomi yang membanggakan.
Dalam tiga tahun terakhir saja, perumbuhan ekonomi Batam mengalami kenaikan yang sangat memuaskan (2021-2023). Melalui data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 4,75 persen setelah tahun sebelumnya mengalami kelesuan akibat pandemi Covie-19. Akan tetapi, pertumbuhan industri pengolahan dan kontruksi memberikan kontribusi positif untuk laju ekonomi di tahun tersebut.
Pertumbuhan ekonomi terjadi dilandasi oleh meningkatnya realisasi investasi pada tahun 2023 yang keseluruhan investasi mencapai 15,62 triliun atau 18 persen meningkat dari tahun 2022. (Haluan Kepri.id 18-4-2024).
Dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur apakah ini juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat Batam?
Kesejahteraan Semu
Dalam sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini, kesejahteraan diukur dengan meningkatnya investasi asing untuk pembangunan infrastruktur. Sungguh ironi, meskipun pembangunan infrastruktur terus dilakukan, jumlah angka pengangguran di kota Batam juga masih relatif tinggi. Pada tahun 2023 jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka(TPT) mencapai 8,14 % dari jumlah angkatan kerja. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk angkatan kerja sebanyak 641.605. Menurut kepala BPS Aguskadaryanto angka tersebut turun sebesar 1,4 persen dari tahun lalu. Angka ini dapat diartikan setiap 10.000 orang angkatan kerja terdapat 814 orang penganggur. Lanjutnya sebanyak 9,60 perempuan menganggur di tahun 2023. Sedangkan laki-laki hanya 7,26 persen. Pengangguran ini di dominasi oleh tamatan SD ke bawah dan SMP. Adapun komposisi angkatan kerja hingga Agustus 2023 sebanyak 589.402 orang yang bekerja dan sejumlah 52.203 orang pengangguran (BPS, 10-01-2023).
Selain itu, untuk merealisasikan Proyek Strategis Nasional(PSN) penggusuran terus dilakukan hingga saat ini meskipun terjadi konflik dengan masyarakat tempatan dan pemerintah. Menurut Tim Solidaritas Nasional untuk Rempang Boy Evan Sembiring BP Batam warga tempat menolak untuk di relokasi. Jika ini dilanjutkan menunjukkan bahwa suara masyarakat Rempang tidak didengar oleh pihak BP Batam (Tempo.co 26-03-2024).
Di sisi lain dampak dari pembangunan infrastruktur yang terus digenjot adalah banjir. Pada bulan April lalu saja tepatnya pada tanggal 10 April Batam diguyur hujan dan terjadi banjir di beberapa kecamatan. Banjir ini terjadi berulang dan tentunya tidak lepas dari pembangunan infrstruktur yang terjadi di Batam. Yang dari sini menyebabkan kerugian materil bagi masyarakat.
Fakta di atas tentu belum dapat dikatakan bahwa pembangunan infrastruktur meningkat berdampak pada kesejahteraan masyarakat Kota Batam. Di sisi lain, Pembangunan infrastruktur yang didasarkan pada investasi asing justru menjerat sebuah wilayah atau negara tersebut. Investasi itu hakikatnya adalah utang yang disertai syarat-syarat tertentu yang harus disepakati bersama antara negara investor dengan negara yang akan mendapatkan investasi. Artinya investasi asing itu sendiri merupakan jebakan atau jeratan para investor.
Lagi-lagi yang akan diuntungkan di balik pembangunan infrastruktur yang terjadi adalah para kapitalis asing. Oleh sebab itu, jelaslah bahwa dalam sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini tidak mampu merealisasikan kesejahteraan masyarakat secara hakiki. Butuh sistem yang benar-benar mampu merealisasikan kesejahteraan secara hakiki.
Islam Menjamin Kesejahteraan Manusia
Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna. Islam agama yang berasal dari Sang Pencipta alam semesta dan isinya. Tentu Islam mampu mewujudkan kesejahteraan yang tidak mampu diwujudkan oleh sistem kapitalisme saat ini. Kesejahteraan tidak lah diukur hanya dengan kemajuan pembangunan infrstruktur, tetapi dengan terjaminnya kebutuhan pokok individu-individu dalam masyarakat. Maka, Islam mewajibkan kepada laki-laki untuk memenuhi nafkah keluarganya.
Oleh sebab itu, negara Islam akan menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya agar laki-laki dapat menjalankan kewajibannya. Selain itu negara juga akan menjamin pemenuhan hajat pokok umum masyarakat berupa pendidikan, kesehatan dan keamanan secara cuma-cuma atau gratis. Negara juga tentunya akan fokus melakukan proyek-proyek pembangunan infrastuktur yang dibutuhkan, tentunya dengan pembiayaan dari negara bukan dari investasi asing sebagaimana yang terjadi saat ini sehingga tidak terjadi potensi utang dengan negara yang berinvestasi. Negara Islam tidak akan membiarkan warga negaranya menjadi objek jebakan atau jeratan para investor asing yang notabenenya mereka adalah musuh-musuh Islam. Negara Islam tidak akan melepas tanggungjawabnya untuk menjamin kesejahteraan setiap warga negaranya.
Allah Swt. berfirman :
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS Al-Baqarah : 30)
Allah juga berfirman :
"Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan." (QS Shad : 26)
Rasulullah saw. bersabda:
"Kalian semuanya pemimpin (pemelihara) dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Seorang raja adalah pemimpin bagi rakyanya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang suami memimpin keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang ibu memimpin rumah suaminya dan anak-anaknya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang hamba (buruh) pemimpin harta milik majikannya akan ditanya tentang pemeliharaannya. Camkan bahwa kalian semua adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya." (HR Bukhari)
Ini semua hanya bisa direalisasikan oleh negara yang menerapkan Islam. Negara Islam yang pernah ditegakkan Rasulullah saw. di Madinah Al Munawwarah dan setelah wafatnya beliau kepemimpinan Islam dilanjut oleh para Khalifah. Sejak ditegakkan di Madinah telah terbukti mampu menyejahterakan rakyatnya hingga 2/3 dunia, namun akhirnya kepemimpinan itu dihapuskan pada tahun 1924. Kini kepemimpinan itupun belum terealisasikan.
Maka sebagai umat Islam yang rindu ingin diatur oleh Islam saatnya berjuang dengan segenap daya upaya untuk merealisasikan terwujudkan kepemimpinan Islam. Caranya adalah dengan dakwah memahamkan Islam agar terwujud kesadaran untuk bersatu mewujudkan kembali kepemimpinan Islam.
Via
Opini
Posting Komentar