Puisi
Antara Rafah dan Arafah
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Di Arafah, berjuta suara bersatu, langit terbuka, doa mengalir tak henti.
Tangan-tangan terangkat, hati tertunduk pilu, Memohon ampun, mencari rida Ilahi.
Namun di Rafah, derita tak terucap, bumi yang retak, darah yang mengering.
Anak-anak mengais harapan yang lenyap, di bawah langit yang senantiasa mendung.
Di Arafah, wukuf menyatukan umat, di bawah terik matahari, persatuan nyata.
Semua kaum muslim bersimpuh bersama, Mengharapkan surga, melupakan segala duka.
Namun di Rafah, duka yang tak terhingga, jerit kesakitan, tangis tanpa suara.
Tanpa pembela, tanpa keadilan nyata, hanya sabar yang menjadi teman setia.
Di Arafah, berdiam sejenak menghapus dosa, memberi kekuatan baru.
Semua bersatu, hati melebur dalam cinta, mencari cahaya di jalan yang lurus.
Namun di Rafah, hanya gelap yang tersisa, seusai api membakar tenda-tenda.
Perjuangan tanpa akhir, luka yang menganga. Tapi di tengah derita, iman tetap membara, Menanti pembela dari penguasa yang nyata.
Wahai dunia, lihatlah antara Rafah dan Arafah.
Kedua wajah yang berbeda dalam satu umat.
Satu bersujud di tanah suci, satu bersimbah darah, keduanya mencari rida-Nya, meski dalam jalan yang berbeda.
Hanya saja tanpa perisai umat, darah kaum muslim begitu mudah tumpah di Rafah.
Kota Angin, 10-6-2024
Via
Puisi
Posting Komentar