Opini
Yuk, Keluar Dari Zona Nyaman!
Oleh: Rahmi Anggita
(Aktivis Muslimah Kepri)
TanahRibathMedia.Com—Ketika diri kita sudah berada di fase nyaman dengan hidup yang begini begini aja tanpa adanya perubahan, kira kira bahaya ngga sih guys? Generasi muda kita di zaman sekarang banyak banget loh terjebak di zona nyaman.
Zona nyaman adalah situasi di mana seseorang telah merasa aman dalam rutinitas tertentu yang relatif stabil hingga orang tersebut tidak perlu untuk memulai sesuatu yang baru dan berbeda.
Dikutip dari matabanua, dalam Indeks Inovasi Global yang dibuat oleh The World Intelectual Property Organization (WIPO) Indonesia berada pada peringkat 87 dari 132 Negara. Mirisnya, Indonesia berada di bawah negara-negara seperti Myamnar, Filipina bahkan Mongolia. Dimana dari 81 indikator penilaian salah satu nya adalah indikator inovasi pendidikan generasi muda dan perguruan tinggi.
Fakta di lapangan menunjukkan ukuran kemajuan generasi saat ini adalah ketika berada dalam keadaan cukup segala kebutuhan dan gaya hidup serta memiliki materi finansial yang baik tanpa memikirkan inovasi ataupun perubahan apa yang harus dikembangkan karena menikmati sesuatu yang instan itu lebih baik.
Sebuah inovasi dan pemikiran bisa didapatkan ketika seseorang mau mencari tau. Budaya mencari tahu inilah yang harus kita giatkan yaitu dengan literasi atau membaca. Akan tetapi berdasarkan survei yang dilakukan Program For International Student Assesment (PISA) 2019 Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara dan ini menjadi bukti bahwa Indonesia masuk dalam 10 terendah di tingkat minat baca internasional.
Inilah yang akan menjadi benih-benih sikap individualisme dan hedonisme di generasi sekarang hingga generasi yang akan mendatang jika mereka enggan untuk keluar dari zona nyaman. Dan menjadi PR penting bagi pemerintah untuk menangani gen Z yang kian bertambah dalam situasi yang seperti ini.
Ketika menjadikan sistem kapitalisme sebagai aturan hidup maka ini adalah sebuah kegagalan negara dalam membentuk generasi yang cemerlang. Yang terjadi malah menjadi generasi yang enggan untuk menjadi manusia yang produktif. Pemerintah justru memfasilitasi penunjang generasi untuk hidup konsumtif, pamer, dan hidup sesuka hati.
Sungguh ini sangat berbeda dengan sistem Islam yang pernah diterapkan, di mana mereka dituntun untuk melakukan sesuai yang Allah perintahkan termasuk menjadikan manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Gemerasi dididik tidak memikirkan diri sendiri meski kehidupannya sudah aman. Negara juga menyelenggarakan pendidikan berbasis akidah Islam sehingga melahirkan generasi emas yang kreatif dan cerdas sesuai syariat Islam. Wallahu a’lam bishshawab.
Via
Opini
Posting Komentar