Opini
Fenomena Dokter Asing dalam Liberalisasi Kesehatan
Oleh: Novia Roesti
(Muslimah Ideologis)
TanahRibathMedia.Com—Seorang dokter bernama Budi Santoso yang menjabat sebagai dekan FK Unair dicopot jabatannya setelah menyuarakan sikap menolak rencana pemerintah mendatangkan dokter asing ke Indonesia. Karena pencopotan itu fakultas kedokteran (FK) kampus A Universitas Airlangga Unair Surabaya kebanjiran karangan bunga bernada dukungan untuk dokter Budi Santoso.
Terdapat 30 lebih rangkaian bunga yang terpasang di depan gedung FK Unair berisi dukungan untuk Budi. Tulisan yang terpampang di karangan bunga tersebut adalah bentuk duka cita atas hilangnya demokrasi di dunia pendidikan. Tulisan bertagar #saveprofbus untuk Indonesia sehat. Mahasiswa alumni dan sejumlah pengajar melakukan aksi solidaritas untuk Budi di FK Unair (CNN Indonesia, 04-06-2024).
Kesehatan merupakan urgensitas bagi setiap individu dalam masyarakat. Maka dari itu tenaga medis diperlukan posisinya dalam hal ini. Mengonsumsi makanan yang bergizi dan menjaga pola hidup sehat sudah menjadi kewajiban yang pemenuhannya dijamin oleh negara. Tetapi dalam sistem dunia hari ini kesehatan menjadi komoditas yang diperdagangkan untuk mencari keuntungan.
Selayaknya setiap orang berhak mendapatkan jaminan kesehatan dan pengobatan yang mudah tetapi kesehatan hari ini dimanfaatkan oleh pengusaha yang ingin mencari keuntungan dari bisnis obat-obatan. Tenaga medis memang dibutuhkan tetapi bukan berarti negara tidak dapat berdaulat dalam masalah kesehatan. Pemerintah lebih memilih tenaga medis dari luar serta tidak memprioritaskan tenaga medis dalam negeri.
Apabila pemerintah mau berdaulat dalam hal kesehatan dan pengobatan seharusnya negara mampu mengerahkan tenaga medis dalam negeri dengan baik. Kualitas memang diperlukan tetapi kuantitas juga terdapat dalam negeri ini. Karena kualitas dokter tidak memadai sebagaimana luar negeri, pemerintah dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan membuka fasilitas pendidikan kesehatan seluas-luasnya atau bahkan gratis.
Wajar bila Budi Santoso menolak tenaga medis dari luar karena sebenarnya kuantitas dokter dalam negeri tidak kurang hanya saja kualitasnya dapat dioptimalkan lagi oleh negara. Ini menjadi tugas negara untuk membuka fasilitas bagi seseorang yang minat dalam hal pendidikan kesehatan supaya dapat meningkatkan kualitas dokter. Memang pemerintah dalam RUU nya menyatakan bahwa tenaga kesehatan tersebut harus mengikuti persyaratan dan seleksi yang ketat serta mengikuti kebutuhan spesialisasi ahli yang kurang.
Kekurangan dokter spesialis dan tenaga medis lainnya artinya harus ada fasilitas pendidikan dan sarana memadai oleh negara agar cukup. Dengan kebutuhan spesialis dokter yang memadai negara tidak perlu mengimpor tenaga kerja asing yang dapat membuat tenaga medis dalam negeri merasa tersisihkan. Liberalisasi kesehatan yang terjadi ditambah keberadaan dokter asing menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat dikarenakan bertambahnya biaya operasional menjadi lebih mahal, dapat merugikan rakyat maupun dokter lokal.
Islam menjadikan negara dalam kepemimpinan khalifah berlaku adil dalam kesehatan baik masyarakat miskin ataupun kaya. Pasien maupun dokter negara tidak akan kekurangan tenaga medis karena memiliki spesialisasi dalam negeri yang kompeten dan mampu melaksanakan tugasnya. Dengan kebijakan khalifah, keberadaan dokter asing tidak menimbulkan masalah dalam negara Islam.
Negara akan meningkatkan regulasi yang ketat bagi tenaga medis bilamana kekurangan dalam keadaan darurat. Kesehatan dijadikan sebagai kewajiban negara bukan keuntungan para kapitalis di bidang kesehatan. Para dokter muslim yang dikerahkan hendaknya juga menjadi agen perubahan dalam kehidupan bernegara yang sahih sesuai tuntunan Islam.
Dengan sistem kehidupan yang islami dan regulasi pemerintah yang baik maka kesehatan akan berjalan lancar serta memenuhi hak manusia. Perubahan sistem diperlukan mengingat sistem demokrasi kapitalisme gagal memberikan pelayanan kesehatan secara optimal yang berdampak banyak masyarakat yang kesulitan berobat. Islam adalah solusi bagi seluruh alam dan semesta.
Via
Opini
Posting Komentar