Opini
Habis Tawuran, Terbitlah Cuan
Oleh: Erlike Handayani
(Pemerhati Remaja)
TanahRibathMedia.Com—Habis tawuran terbitlah cuan, makna kiasan di atas seakan tak lekang di kalangan pelajar. Kritisnya sumber perekonomian rakyat berimbas kepada jalur pendidikan. Semua kalangan masyarakat menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang demi terpenuhinya kebutuhan hidup. Tak peduli apapun yang menjadi jalan untuk mendapatkannya. Asalkan mampu memenuhi kebutuhan demi gaya hidup.
Munculnya ide baru di kalangan pelajar ibaratkan menyelam sambil minum air. Akibat derasnya arus sosial media saat ini, maka pelajar pun memutar otak. Sehingga untuk mendapatkan uang, mereka melakukan segala cara.
Mencari cuan di era digitalisasi menjadi trend terbaru yang sangat menggiurkan di kalangan pemuda, terutama pelajar. Salah satunya dengan memanfaatkan situasi tawuran dengan live demi mendapatkan fyp, konten yang menghasilkan pundi-pundi uang.
Dikutip dari detik.com (29-06-2024), Lurah Cipinang Besar Utara (CBU) Agung mengungkapkan tawuran yang terjadi di wilayahnya, selain provokasi dari pihak luar, ia mengaku mendapatkan informasi bahwa tawuran tersebut juga dijadikan muatan konten di media sosial oleh pelaku. Dia mengungkapkan pelaku tawuran janjian melakukan aksinya lewat media sosial.
Tanpa di pungkiri, bahwa aktivitas demikian sangatlah berbahaya bagi kalangan pelajar. Tawuran masa kini yang dilakukan dengan cara kekinian, untuk mendapatkan cuan. Hal ini menunjukkan rusaknya generasi dan jelas menunjukkan betapa kebahagian disandarkan berdasarkan materi telah menghujam kuat dalam diri umat. Bahkan menghalalkan segala cara tanpa memandang dampak buruknya.
Di sisi lain, hal tersebut juga mengambarkan gagalnya sistem pendidikan mencetak generasi berkualitas. Menurunnya kualitas pendidikan serta moralitas di kalangan pelajar semakin mengkhawatirkan dunia pendidikan sekarang ini.
Pemahaman terhadap ajaran Islam makin dangkal karena tersusupi oleh paham sekularisme. Sehingga pendidikan Islam yang seharusnya menciptakan generasi yang punya moralitas tinggi dan prilaku terpuji, berimbas kepada tindakan kekerasan yang membahayakan.
Generasi yang seharusnya cerdas dalam berpikir kritis, serta memanfaatkan sosial media untuk jalan ibadah kepada Allah Swt.. Sekalipun menjadi alasan mencari cuan, namun caranya tetap terstruktur dan sesuai batasan syariat Islam. Menjadikan standar hidup hanya untuk menggapai ridho Allah. Dan mengandalkan rezeki yang halal dan berkah hanya dari Allah semata.
Islam juga memiliki tujuan pendidikan yang luhur. Menjadikan anak dapat bertahan hidup dalam situasi apapun dengan tetap terikat aturan Allah dan Rasul-Nya.
Islam memahamkan tujuan hidup setiap muslim adalah untuk ibadah dan membawa manfaat untuk umat. Bukan materi dan kepuasan semata. Menyelamatkan dan melindungi generasi dengan mengarahkan mereka untuk menerapkan sistem Islam secara komprehensif (kaffah). Dengan menerapkan sistem Islam secara kafah, citra optimis akan dihasilkan generasi yang unggul dan berkualitas tanpa tawuran. Wallahu 'alam bissawwab.
Via
Opini
Posting Komentar