Opini
Ironi Negeri Sekuler, Penyesatan Akidah Tumbuh Subur
Oleh : Salsabila Isfa Ayu Komalasari
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Belakangan ini, nama Abuya Ghufron Al-Batani atau disapa Abuya Mama Ghufron tengah menjadi perbincangan. Sosok yang disebut ulama itu, kini membuat geger berbagai pihak lantaran berbagai statemennya yang kontroversial. Di antara pernyataan-pernyataannya, Mama Ghufron mengaku bahwa dirinya ialah seorang wali yang telah menuliskan 500 kitab berbahasa Suryani, ia juga menyebut bisa berbahasa semut, mampu berinteraksi dengan jin, serta mampu mengikat perjanjian dengan malaikat. Jika dilihat dari sepak terjangnya, menunjukkan bahwa sederet pernyataan dan statementnya banyak yang bertentangan dengan Islam dan membahayakan akidah umat.
Menanggapi hal tersebut, aktivis Islam Farid Idris dalam pernyataannyan kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (19-6-2024) mendesak agar Kementerian Agama (Kemenag) segera ambil tindakan. Ajaran yang disebarkan Mama Ghufron dan pengikutnya sangat meresahkan dan membahayakan akidah umat Islam.
Fenomena ini tentu sangat memprihatinkan. Di negeri yang mayoritas muslim kejadian serupa terus terjadi. Ajaran-ajaran nyeleneh, aliran aliran baru yang menyesatkan akidah terus bermunculan. Hal ini menjadi bukti kegagalan negara dalam menjamin dan menjaga akidah umat.
Akar Masalah
Cengkraman sistem sekularisme kapitalisme hari ini telah menumbuhsuburkan penyesatan akidah di tengah-tengah umat. Adanya sistem demokrasi dan hak asasi manusia menjadikan nilai-nilai kebebasan atau liberalisme hari ini wajib di junjung tinggi. Kebebasan yang memberikan keluasaan bagi setiap orang untuk beragama, kepemilikan, berpendapat, dan berperilaku.
Kenyataannya, kebebasan yang digaungkan justru sumber permasalahan umat hari ini. Kebebasan beragama atau berakidah telah melahirkan orang orang yang berani menyekutukan Allah, menumbuhsuburkan khurafat, dan kemusyrikan di tengah-tengah umat, akibatnya penyesatan akidah semakin marak terjadi.
Kebebasan berpendapat juga telah mendorong orang-orang untuk menyebarkan ide, pendapat, atau pemikiran dengan hawa nafsu mereka tanpa peduli benar atau salah, baik atau buruk, sesat dan menyesatkan orang lain atau tidak, berdampak buruk di tengah tengah umat atau tidak. Kebebasan inilah yang sesungguhnya menjadi ancaman bagi umat Islam.
Sistem Islam, Penjaga Akidah Umat
Islam sebagai agama yang sempurna memiliki seperangkat aturan yang menyeluruh dalam mengatur setiap sendi kehidupan manusia. Islam memandang, bahwa akidah adalah hal yang paling mendasar dan perkara penting yang harus ada dan tetap eksis di tengah-tengah umat. Negara merupakan institusi yang memiliki tanggung jawab penuh dalam mewujudkan pandangan ini. Negara tidak akan membiarkan tersebarnya pemikiran, ide, ajaran ataupun aliran aliran yang bertentangan dengan akidah Islam.
Dalam upaya menjaga akidah umat, negara Islam akan menerapkan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Sistem pendidikan ini akan mampu melahirkan individu-individu yang berkepribadian Islam, yang lurus, dan kokoh akidahnya.
Negara Islam akan melarang dan memastikan bahwa tidak ada propaganda ataupun upaya-upaya untuk menyebarkan ide atau pemikiran kufur yang menyesatkan. Siapapun yang melakukannya maka negara akan memberinya sanksi tegas, untuk memberikan efek jera.
Sungguh hanya Islamlah satu satunya sistem yang akan menjamin dan menjaga akidah umat dari penyesatan akidah. Sudah saatnya umat hari ini bangun dari tidur panjangnya, dan menyadari bahwa tegaknya sistem Islam dalam bingkai khil4f4h adalah urgensitas yang harus diperjuangkan. Allahu Akbar!
Via
Opini
Posting Komentar