Opini
Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas, Realitas atau Justru Berbuah Cemas
Oleh: Leihana
(Ibu Pemerhati Umat)
TanahRibathMedia.Com—Keluarga adalah penghulu kehidupan yang darinya mengalir masa depan tempat semua harapan bermuara. Baik sebuah masyarakat maupun bangsa, semua tersusun dari kumpulan keluarga. Sehingga harapan Indonesia akan menuju generasi emas di tahun 2045 juga tergantung pada kualitas keluarganya.
Sebab, di tahun tersebut Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan jumlah generasi muda terbanyak dibandingkan negara lain. Tentu saja menuju era generasi emas tersebut kunci utamanya adalah kualitas keluarganya haruslah baik. Namun, benarkah kualitas keluarga di Indonesia saat ini benar-benar akan mengantarkan Indonesia menuju generasi emas atau justru hanya membuahkan kecemasan belaka?
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam acara peringatan hari keluarga nasional ke-31 di Simpang Lima Semarang menyampaikan bahwa kunci kemajuan bangsa negara adalah keluarga yang berkualitas.(kemenkopmk.go.id, 29-062024)
Momen peringatan yang diadakan BKKBN tersebut menjadi momen untuk memperingatkan seluruh kalangan masyarakat akan pentingnya fungsi keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun sebuah bangsa (rri.co.id, 29-06-2024).
Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo juga menekankan untuk menjadikan Harganas kali ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk menghidupkan kembali fungsi keluarga (liputan6.com, 29-06-2024).
Peringatan Harganas ke-31 Tahun 2024 bertema "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas“ dikatakan untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia. Peringatan akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara sangat diragukan.
Sebab, realitas yang ada bertolak belakang. Banyak fungsi keluarga yang tergerus. Cita-cita menjadikan generasi emas di tahun 2045 sepertinya hanya berbuah cemas. Generasi sudah menjadi beban peradaban bukan pembangun peradaban.
Fungsi keluarga hari ini tidak bisa terwujud dengan baik, yang tampak justru banyaknya permasalahan serius seperti tingginya kemiskinan, stunting, KDRT, terjerat pinjol, perceraian, dan lain-lain. Semua terjadi akibat banyak kebijakan negara yang memberatkan ekonomi keluarga, terutama keluarga kecil dan menengah.
Kesalahan sistem aturan yang berpihak pada segelintir pemodal atau kapitalis ini mengakibatkan munculnya banyak masalah pada keluarga. Selain itu, definisi generasi emas yang akan diwujudkan saat ini juga tidak jelas, semua standar hanya berorientasi pada aspek duniawi semata. Pada akhirnya peringatan hanya sekadar sebatas seremonial dan formalitas belaka, sebab berbagai hal yang kontradiktif pada kenyataanya justru terjadi di lapangan.
Keluarga dalam Pandangan Islam
Islam memiliki gambaraan keluarga ideal yang berorientasi pada akhirat tanpa melupakan dunia. Sehingga harapan generasi emas yang berasal dari keluarga berkualitas bukan menjadi isapan jempol belaka.
Selain itu, Islam juga memiliki metode bagaimana negara yang bervisi ra’in dan junnah (pengatur dan penjaga). Islam dalam sebuah institusi negara berorientasi membangun kebijakan untuk menyiapkan keluarga tangguh dan melahirkan generasi cemerlang yang mampu membangun peradaban mulia.
Keluarga berkualitas untuk generasi emas pun benar-benar akan menjadi realitas tanpa melahirkan kecemasan, ketika syariat Islam diterapkan secara kaffah untuk membentuk generasi berkepribadian Islam. Sebagaimana generasi terdahulu, para sahabat nabi, para tabiin, dan pasukan terbaik Muhammad Alfatih yang mampu membentuk peradaban terbaik di masanya akan terwujud kembali. Wallahualam bissawab
Via
Opini
Posting Komentar