Sastra
Kerinduan Seorang Mentor
Oleh: Mama El-Hakiem
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Dalam sepi malam, di tengah heningnya lautan.
Aku teringat akan dirimu, saudaraku di jalan Allah.
Bagai kapal yang karam di tengah samudera.
Kau pernah berlayar gagah, kini menghilang entah kemana.
Aku, mentor yang setia di dermaga harapan.
Menunggu kabar darimu, berharap kau kembali.
Dulu kita bersama menjelajah cakrawala dakwah.
Kini hanya angin dan ombak yang menjadi teman setia.
Setiap detik aku ingat senyum dan semangatmu. Keberanianmu mengarungi lautan ilmu dan iman. Tapi kini, kapalmu karam dalam gelapnya kemalasan. Terombang-ambing jauh dari pelabuhan tujuan.
Aku masih disini, memandang laut yang luas.
Dengan hati penuh doa dan rindu yang mendalam. Semoga angin membawa kabar kembalinya kapalmu. Menghantarkanmu kembali ke jalan yang lurus.
Anakku, perjalanan ini tak selalu mudah.
Namun, pelabuhan dakwah selalu menantimu.
Bangkitlah dari karam, perbaikilah layarmu.
Dan mari kita berlayar kembali bersama, menuju rida-Nya.
Dalam harapan, aku menantimu, takkan pernah lelah. Mentor setia di dermaga, menanti kapalmu bersandar lagi. Semoga kau dengar panggilan ini di hatimu yang jauh.
Dan kita kembali berlayar di lautan dakwah, penuh berkah dan rahmat-Nya.
Kota Angin, 12.07.2024
Via
Sastra
Posting Komentar