Opini
Lemah Mental, Generasi dalam Pusaran Arus Liberal
(Kelompok Penulis Peduli Umat)
TanahRibathMedia.Com—Viral di Sosial Media X unggahan video pemilik akun @Heraloebss. Dalam video tersebut terlihat banyak orang tergeletak, muntah-muntah dan tak sadarkan diri. Terlihat pula orang yang meracau, berbicara tidak jelas, membentak, serta tidak dapat menguasai dirinya. Unggahan video tersebut disertai dengan keterangan bahwa orang yang dalam video sedang mabuk lantaran mengonsumsi kecubung yang dioplos dengan minuman dan obat-obatan. Disebutkan pula, peristiwa yang terjadi di Banjarmasin itu telah menewaskan 2 orang dan membuat puluhan orang lainnya harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Mabuk-mabukan dengan mengonsumsi miras, obat-obatan, juga kecubung, kini sudah menjadi tren yang dipilih oleh banyak orang. Hal ini menunjukkan rusaknya generasi dalam menjalani kehidupannya, termasuk dalam menyelesaikan segala persoalan hidup yang dihadapi. Mereka menganggap seolah-olah beragam persoalan akan selesai tuntas dengan bermabuk-mabukan, atau minimal hilang sesaat dengan sensasi bahagia hingga halusinasi.
Hadirnya generasi dengan kondisi mental yang rapuh, tidak mempunyai kemampuan berpikir jernih untuk memilih solusi yang benar bagi persoalan hidupnya, adalah efek dari penerapan sistem pendidikan sekularisme. Pola pendidikan hari ini yang meletakkan tujuannya hanya berorientasi pada nilai akademik dan keberhasilan semu materialistik. Digambarkan bahwa keberhasilan seseorang dalam pendidikan adalah saat seseorang berkemampuan eksis di dunia industri dengan perolehan jabatan dan gaji yang tinggi.
Dengan itu semua membuat hidup lebih mudah dan bahagia. Masa bodoh dengan keimanan dan kesempurnaan nilai-nilai agama (Islam). Generasi dibiarkan bebas menjalani hidup sesuka hati. Mengikuti tren yang membahayakan, seperti kejutan ulang tahun hingga berujung maut (kasus ketua Osis SMAN 1 Cawas, Klaten), judi online, pinjol, mabuk kecubung, dan lain sebagainya.
Arus liberalisme yang semakin deras membuat negara lebih memihak kepada korporasi yang memproduksi miras dan obat-obatan berbahaya. Dengan alasan keuntungan pajak negara juga tega membawa generasi ke dalam beratnya beban pinjol. Biaya pendidikan yang semakin tinggi, mendapatkannya pun butuh biaya, pinjol menjadi solusinya. Padahal pinjol berbunga. Para pebisnis lah yang lebih diuntungkan.
Ibarat lingkaran setan, liberalisme justru merugikan semua pihak. Negara kehilangan fungsinya sebagai penanggungjawab urusan rakyatnya, tergantikan perannya oleh para pengusaha. Para pemimpin yang tidak bertanggung jawab akan menanggung beban dosa karena mengabaikan aturan dari Allah Swt., pemilik alam semesta dan kehidupan. Rasulullah saw. mengajarkan bahwa pemimpin dengan semua kekuasaan dan kewenangannya harus dapat melindungi generasi dari pengaruh segala hal yang dapat merusak akal dan keimanan. Negara juga harus dapat mewujudkan kesejahteraan, keamanan, dan keselamatan rakyatnya.
Dengan penerapan sistem Islam kaffah lah kehidupan yang kondusif akan tercapai. Para generasi terdidik dengan pola pendidikan yang berbasis akidah Islam. Dengannya akan terbentuk dalam setiap individu keimanan dan ketakwaan yang kokoh. Generasi yang terdidik dengan pemahaman Islam akan terbentuk dalam dirinya kepribadian Islam yang siap menghadapi permasahan hidup. Sebab, di samping berisi tentang akidah, Islam juga mengajarkan aturan yang sempurna, termasuk solusi dalam berbagai persolan, baik level individu, masyarakat, maupun negara. Sedari dini anak-anak dilatih untuk tegar menghadapi setiap ujian yang datang dari Allah. Dengan ketegaran menghadapi ujian hidup akan diperoleh mental yang kuat.
Negara yang menerapkan syariat Islam kaffah akan menunjukkan ketegasannya dalam memimpin rakyatnya, selalu mendekat kepada ulama yang lurus, menegakkan hukum dan memberi sanksi yang menjerakan kepada perusahaan produsen miras, obat-obatan berbahaya dengan segala jenisnya, termasuk olahan kecubung. Miiras haram dan segala yang memabukkan juga haram. Allah Swt. berfirman di dalam Al Qur'an Surat Al Maidah ayat 90, yang artinya; "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung."
Negara yang berdasarkan Islam yakni khil4f4h, akan mengembangkan ilmu pengetahuan, sain, dan teknologi. Mengembangkan penelitian bahan-bahan alami dan menggunakannya secara bijak sesuai ketentuan Syariat. Dalam kehidupan Islam, yang didukung oleh sistem politik, ekonomi, pendidikan, dan sistem Islam lainnya akan mewujudkan masa depan generasi cerah, produktif, tangguh, dan bijaksana. Hal ini telah terbukti, peradaban Islam di masa kekhilafahan yang umurnya hingga ribuan tahun menunjukkan Islam memang satu-satunya aturan hidup yang laik diterapkan dalam kehidupan. Liberalisme bukan pilihan, liberalisme merusak kehidupan. Menjauhi dari Syariat akan menuai kesengsaraan hidup di dunia, di akhirat pun masuk neraka. Na'udzubillahi mindzalik. Wallahu a'lam bi ash-showab.
Via
Opini
Posting Komentar