Motivasi
Menikmati Kesendirian
Oleh: Maman El Hakiem
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—"Kala malam gelap berbintang tampak redup wajah rembulan. Hening sunyi sangat mencekam."
Petikan lirik dari lagu "Hening" yang pernah dipopulerkan penyanyi Chrisye tersebut menggambarkan suasana kesendirian yang kadang menjadikan suasana hati seseorang menjadi mencekam.
Padahal, suasana hening kadang dirindukan dan bisa membuat hidup ini menjadi terasa romantis. Selama ini, sering kali kita terjebak dalam rutinitas yang padat dan penuh tekanan. Oleh karena itu, mengambil waktu untuk diri sendiri, atau yang sering disebut "me time", sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan kesehatan mental.
Me time memberikan kesempatan untuk mengurangi stres yang kita alami sehari-hari. Ketika suasana sendirian, kita bisa fokus pada diri sendiri tanpa gangguan dari orang lain atau tugas-tugas yang menumpuk.
Kesendirian memberikan waktu untuk refleksi diri. Kita bisa mengevaluasi tentang pencapaian diri, apa yang masih perlu diperbaiki, dan bagaimana perasaan diri yang sebenarnya. Hal ini penting untuk pertumbuhan pribadi dan memahami diri sendiri lebih dalam.
Selain itu, me time sering kali menjadi waktu di mana diri ini bisa lebih kreatif. Tanpa tekanan dari luar, bisa lebih leluasa untuk berpikir dan berimajinasi, yang bisa menghasilkan ide-ide baru dan inovatif.
Mengambil waktu untuk diri sendiri membantu menjaga kesehatan mental. Ini memberikan kesempatan untuk istirahat dan pemulihan dari beban mental yang ada setiap hari. Menentukan waktu khusus setiap pekannya atau hanya beberapa menit dalam setiap hari untuk me time sangat baik untuk dilakukan.
Pilih aktivitas yang benar-benar bisa dinikmati. Ini bisa berupa membaca buku, mendengarkan musik yang inspiratif, menulis artikel, berjalan-jalan di alam, atau muhasabah diri. Aktivitas tersebut harus membuat kita benar-benar merasa rileks dan bahagia.
Keheningan sebenarnya bisa diciptakan dengan cara menyendiri dengan membaca buku pada ruang dengan sudut baca yang tenang atau taman kecil di rumah. Lingkungan yang nyaman akan membuat lebih mudah menikmati waktu sendirian.
Banyak orang merasa bersalah saat mengambil waktu untuk diri sendiri, terutama jika mereka memiliki banyak tanggung jawab. Ingatlah bahwa me time bukan berarti menghindari masalah, melainkan hanya sekadar "cooling down", menyusun strategi baru untuk mencari solusi. Jadi, mulailah luangkan waktu untuk diri sendiri dan nikmati setiap momennya!
Kesendirian dalam Islam
Di dalam Islam, ada istilah uzlah yang maknanya secara bahasa adalah mengasingkan atau menyendiri. Tetapi, dalam konteks spiritual Islam adalah praktik menyepi untuk menghindari kemaksiatan dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Uzlah bukan hanya sekadar menjauh dari keramaian, tetapi lebih kepada pencarian ketenangan dan ketentraman batin melalui muhasabah diri.
Uzlah membantu seseorang menjauh dari godaan yang dapat menjerumuskan ke dalam dosa. Dengan mengisolasi diri dari lingkungan yang penuh godaan, kita lebih mampu menjaga diri dari perbuatan maksiat. Oleh karena itu, kesendirian memberikan kesempatan untuk lebih fokus dalam ibadah dan zikir. Dalam kesendirian, kita dapat lebih khusyuk dalam salat, membaca Al-Qur'an, dan bermunajat kepada Allah tanpa gangguan.
Uzlah memungkinkan seseorang untuk merenungkan perbuatannya, mengevaluasi diri, dan mencari jalan perbaikan. Ini adalah waktu yang tepat untuk introspeksi dan memperbaiki hubungan dengan Allah. Uzlah membantu meredakan stres dan kecemasan yang sering kali datang dari interaksi sosial dan tanggung jawab sehari-hari.
Gunakan waktu uzlah atau me time untuk merenungkan perbuatan dan sikap kita selama ini. Carilah cara untuk memperbaiki diri dan memperkuat hubungan dengan Allah. Dalam hal ini, menghindari mudarat (kerugian atau bahaya) lebih diutamakan daripada meraih maslahat (manfaat atau kebaikan) adalah prinsip yang menjadi kaidah ushul fikih.
Prinsip ini dikenal sebagai "dar'ul mafaasid muqaddamun 'ala jalbil mashalih" (menolak kerusakan lebih diutamakan daripada meraih kebaikan). Kaidah ini sering dijadikan panduan oleh para ulama dalam menentukan hukum-hukum syariat, terutama ketika berhadapan dengan situasi di mana ada potensi bahaya dan manfaat yang bersamaan.
Di dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda:
"Jika aku memerintahkan kalian untuk mengerjakan sesuatu, kerjakanlah sesuai dengan kemampuan kalian. Dan apabila aku melarang kalian dari sesuatu, jauhilah itu".
Wallahu'alam bish Shawwab
Via
Motivasi
Posting Komentar