Opini
Mental Terus Terpuruk, Akibat Sistem Kufur
Oleh: Marita Handayani
(Aktivis Dakwah)
TanahRibathMedia.Com—Sekitar dua minggu yang lalu, kurang lebih pukul 05.30 WIB, warga Cimindi Cimahi dihebohkan penampakan seorang pria bunuh diri tepat di jembatan Flyover Cimindi. Peristiwa tersebut menyebabkan kemacetan yang cukup jauh dari arah Cimahi menuju Kota Bandung. (rri.co.id, 28-6-2024)
Tak hanya itu, kejadian serupa juga sering terjadi. Apapun caranya yang penting untuk mempercepat mengakhiri hidup.
Lagi, melansir dari cnnindonesia.com, Data Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri menyebut laporan kasus bunuh diri di Bali sepanjang 2023 angkanya mencapai 3,07. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat kedua jumlah tingkat kasus bunuh diri dengan angka 1,58. Di susul dengan Bengkulu 1,53 dan paling rendah yaitu Aceh sebesar 0,02. Data itu di peroleh sekitar tahun 2023.
Dokter spesialis kejiwaan atau psikiater RSUP Prof Ngoerah, Anak Ayu Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa penyebab tingkat bunuh diri di Bali paling tinggi di Indonesia. Dua penyebabnya, kata dia, yaitu meliputi faktor biologis dan psikososial. Faktor biologis yaitu meliputi penyakit mental bawaan yaitu kelainan otak dan lain sebagainya. Juga, faktor psikososial yaitu tekanan batin karena terjerat pinjol, kematian orang tersayang dan lain-lain.
Ada apa sebenarnya dengan mental negeri ini? Kenapa serapuh ini?
Kehidupan yang dijalani di zaman seperti ini memang sulit apalagi jika sudah bersinggungan dengan faktor ekonomi. Akibat ulah sekularisme kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan, hidup ini sangat lah berat. Gagalnya sistem yang dianut oleh negara saat ini menghasilkan mental yang lembek bak kerupuk disiram air. Sungguh sangat ironi. Disisi lain kita ingin para generasi bermental pemimpin tetapi dengan sistem kufur semuanya hanya mimpi.
Bukan hanya dari faktor ekonomi, kegagalan sistem juga menggerogoti sistem pendidikan di bumi pertiwi. Bagaimana tidak? Yang seharusnya sistem pendidikan dibangun agar bisa menjadikan setiap individu bermental kuat tetapi saat ini sebaliknya. Tak kuat diterpa ujian, dunia mereka serasa runtuh dan mengakhiri hidup adalah pilihan terbaik menurutnya. Padahal jika kita mengambil ibroh yang ada. Apapun ujian yang kita jalani adalah sebagai pembelajaran yang Allah swt berikan agar kita bermental kuat. Selalu bersyukur dan bersabar adalah jalan terbaik yang harus terus mengiringi.
Betapa pentingnya kesehatan mental yang dimiliki oleh setiap orang. Maka negara berperan penting akan hal ini. Sistem sekularime kapitalisme yang saat ini dianut harus dibuang sejauh-jauhnya. Karenanya lah mental generasi lemah dan rusak. Sistem Islam yaitu Khilafah adalah solusi sesungguhnya. Solusi yang akan membuka tabir di mana bobroknya mental generasi saat ini akan di cari akar permasalahnya dari hulu ke hilir.
Memandang dari faktor ekonomi, Islam akan senantiasa memperhatikan di mana miskin dan kaya bukan lagi menjadi tolak ukur masyarakat. Memudahkan mendapat pekerjaan adalah kewajiban negara. Begitupun sistem pendidikan, Islam akan membidik generasi agar menjadi generasi berkepribadian Islam dan generasi khoiru ummah. Generasi yang bermental kuat dengan terus berpegang teguh pada tali agama Allah Swt.
Sungguh kepemimpinan Islam akan senantiasa memperhatikan kesehatan fisik maupun mental setiap rakyatnya sendiri. Dan mewujudkan sistem kesehatan masyarakat terbaik. Penerapan syariat Islam kaffah menjamin kesajahteraan dan ketentraman sehingga setiap rakyat memiliki jiwa dan raga yang kuat. Wallahu 'alam bi showwab
Via
Opini
Posting Komentar