Opini
Negara Gagal Memberi Jaminan Perlindungan Terhadap Anak?
Oleh: Siti Aisyah
(Aktivis Muslimah Muda)
TanahRibathMedia.Com—Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono menyatakan data pengaduan KPAI menunjukkan kekerasan anak pada awal 2024 sudah mencapai 141 kasus. Dari seluruh aduan itu, 35 persen di antaranya terjadi di lingkungan sekolah atau satuan pendidikan.
Menurut Aris, akibat kekerasan anak pada satuan pendidikan mulai dari kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan hingga kematian atau mengakhiri hidup. Pada awal 2024, Aris mengatakan ada 46 kasus anak mengakhiri hidup. Dari total kasus itu, 48 persen diantaranya terjadi di satuan pendidikan atau anak korban masih memakai pakaian sekolah (Metro.tempo.co, 11-03-2024).
Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental (mental health) anak pada generasi saat ini. Kasus semacam ini terus meningkat dari tahun ke tahun hampir di seluruh wilayah Indonesia. Negara merupakan pengatur dan pemangku kebijakan berdasarkan kepada Aqidah Islam. Kehadirannya haruslah menjamin kualitas generasi masa depan.
Dari sistem pendidikan harus mampu mencetak generasi terbaik dan membentuk karakter mulia. Negara juga yang mempunyai kekuasaan untuk menyaring dan mengontrol konten dan tontonan yang mengandung kemaksiatan. Namun sayang, dalam sistem kapitalis sekuler peran negara dalam hal ini sangat minimalis. Karena dalam sistem ini yang menjadi patokan hanya kepentingan dan keuntungan bukan keimanan.
Penderitaan akibat dari dampak penerapan sistem sekularisme kapitalisme ini harus diakhiri yakni dengan senantiasa mendakwahkan Islam sebagai akidah siyasiyah yang tidak hanya mengatur perihal ibadah namun juga perihal syariat.
Sistem pendidikan yang baik akan melahirkan kepribadian yang baik. Penerapan hukum Islam tidak terlepas dari tiga pilar penting diantaranya Individu yang bertakwa, kontrol dari masyarakat dan peran negara dalam penerapan aturan Islam secara kaffah.
Pandangan Islam terhadap pemuda ialah generasi yang sangat diangungkan karena memiliki potensi peradaban yang luar biasa. Setiap individu yang memiliki syakhshiyah islamiah memiliki pola pikir dan pola sikap Islam sehingga menjadikannya individu yang bertakwa kepada Allah Swt. Wallahu'alam Bishowab.
Via
Opini
Posting Komentar