Opini
Solusi Hakiki Tragedi Bangladesh
Oleh: Pudji Arijanti
(Pegiat Literasi Untuk Peradaban)
TanahRibathMedia.Com—Terjadi demonstrasi besar di Bangladesh yang berlangsung sejak 1 Juli 2024. Awalnya demonstrasi damai, tetapi demonstrasi ini berubah menjadi kerusuhan. Semula kerusuhan cukup melibatkan pendemo dengan kepolisian di Dhaka. Akan tetapi kerusuhan meluas dari kawasan ibu kota ke kota-kota lain (Tirto.id, 19-07-2024).
Aksi yang dipimpin oleh mahasiswa meminta pemerintah untuk menghapuskan kuota pegawai karena dianggap diskriminatif terhadap para mahasiswa yang berjuang di tengah tingginya pengangguran di negara dengan sekitar 32 juta anak muda tidak bekerja atau bersekolah (CNBC Indonesia, 21-07-2024).
Pembatasan kuota seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut dinilai menguntungkan kelompok pro-pemerintah pendukung Hasina semata. Aksi tersebut telah menewaskan setidaknya 187 orang sepanjang pekan ini. Sedangkan aparat menangkap setidaknya 2.500 orang, karena dianggap sebagai pelaku kerusuhan (tempo.co, 22-07-2024).
Sistem Kapitalis Sekuler Sumber Kerusakan
Kondisi yang terjadi di Bangladesh hampir sama seperti tragedi 1998 di Indonesia. Waktu itu juga terjadi kerusuhan yang menyebabkan terjadinya unjuk rasa di beberapa wilayah. Bahkan empat mahasiswa Trisakti yang tewas, menjadi pemantik kerusuhan. Krisis ekonomi, politik bergejolak hingga hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah. Kemudian Soeharto pun lengser atas desakan rakyat agar mundur dari jabatannya sebagai presiden.
Alhasil rakyat menuntut perubahan, di mana keadaan inilah yang menunjukkan sistem kapitalisme selamanya tidak akan berpihak kepada rakyat. Namun sayangnya perubahan tersebut dicukupkan pada tataran perubahan individu bukan perubahan sistem. Kondisi yang terjadi pada saat itu harusnya menjadi saat yang tepat dalam meraih perubahan hakiki. Tetapi tak dilakukan karena masyarakat belum memiliki gambaran perubahan hakiki itu bagaimana.
Reformasi makin berlalu, hingga bermunculan pemimpin yang seolah-olah pro terhadap rakyat. Padahal tidak ada pemimpin yang pro pada rakyat jika sistem yang diemban adalah sistem kapitalisme. Kini kekuatan oligarki makin menyebar kemana-mana. Rakyat terpedaya oleh perubahan individu. Faktanya tidak ada dalam sistem kapitalisme rakyat sejahtera.
Rakyat Bangladesh ingin ada perubahan dengan menuntut kesejahteraan. Harusnya dipahami sistem sekularisme dengan ekonomi kapitalisnya menghilangkan keberpihakan kesejahteraan pada rakyat di negara manapun.
Jelas di sini terjadi perbedaan nyata, sumber daya alam yang seharusnya dikelola negara untuk kesejahteraan rakyat, dalam sistem kapitalis hanya dinikmati oleh investor asing yang telah mengantongi izin dari negara atas nama pengelolaan sumber daya alam. Fakta yang terjadi yang Ä·aya makin kaya, si miskin makin terpuruk, pengangguran merebak di mana-mana hingga berujung krisis ekonomi akut.
Perubahan Hakiki Hanya Pada Islam
Jika menginginkan perubahan kondisi ke arah yang lebih baik hanya dengan penerapan sistem Islam secara sempurna dan menyeluruh. Karena hanya sistem Islam memiliki perubahan dari akar. Jika perubahan yang dilakukan tetap berkutat dalam sistem kapitalisme sekularisme, perubahan hakiki tak akan terwujud. Akan tetap sama dari pergantian rezim yang satu ke rezim yang lain.
Kemudian terkait dengan krisis yang terjadi di Bangladesh, perubahan mendasar adalah diterapkannya sistem ekonomi Islam yang akan mensejahterakan rakyat. Karena sumber daya alam yang dimiliki akan dikelola oleh negara sepenuhnya menjadi hak rakyat. Diwujudkan dalam beberapa fasilitas antara lain pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Negara tak segan-segan memberikan jaminan pekerjaan bahkan modal usaha dan skill bagi generasi muda sehingga terwujud generasi mandiri dan siap bekerja.
Perubahan menuju sistem Islam haruslah segera dilakukan, namun perubahan akan terwujud ketika mengikuti tahap perubahan sebagaimana Baginda Rasulullah saw. contohkan. Rasulullah melakukan proses pembinaan kepada individu ataupun masyarakat untuk membentuk pemikiran yang sahih sehingga pemikiran-pemikiran kapitalisme sekulerisme yang menancap di benak mereka secara berangsur akan hilang dan hanya mengambil pemikiran Islam saja. Alhasil memiliki akidah yang lurus sehingga tak segan-segan bangkit berjuang di medan dakwah menjadi aktivis Islam ideologis yang produktif.
Kemudian melakukan interaksi bersama kumpulan masyarakat memahamkan betapa pentingnya kehidupan ini diatur dengan Islam kafah. Dengan demikian meraih opini umum sehingga terbentuklah sebuah kepercayaan publik hanya Islam yang mampu mengatur kehidupan ini. Kemudian terjadilah peralihan kekuasaan, dari sistem kufur ke sistem Islam. Dengan pemahaman yang dimiliki masyarakat mampu mengubah pemikiran mereka, hanya dengan Islam kehidupan ini layak diatur.
Tahapan inilah yang dilakukan Rasulullah hingga Daulah Islam tegak di Madinah. Setelahnya Beliau melakukan dakwah dan jihad di beberapa wilayah, hingga hukum Islam terwujud di muka bumi.
Demikianlah yang dilakukan Rasulullah kita pun harus menempuh jalan dakwah yang beliau lakukan hingga Islam menjadi agama paripurna di muka bumi ini. Wallahu'alam bissawab
Via
Opini
Posting Komentar