Opini
Belajar dari Surat Al-Mulk; Jangan Abaikan Peringatan Allah
Oleh: Ummu Fifa
(MIMÙ…_Muslimah Indramayu Menulis)
TanahRibathMedia.Com—Berupaya menjalankan konsep mendidik anak, saya dan si bungsu mulai masuk target tahfiz juz ke 29. Al-Mulk adalah surat pertama yang kami hapalkan. Surat Al-Mulk adalah surat ke-67 dalam Al-Qur’an, terdiri dari 30 ayat yang memiliki arti “Kerajaan”. Untuk memudahkan menghapal ayat demi ayatnya, saya menyarankan kepada anak menggunakan jari. Sedangkan saya sendiri, selain menggunakan jari, saya juga mengamalkan sedikit ilmu bahasa Arab yang dimiliki, dengan memahami artinya.
Sampailah pada ayat ke 8, 9, dan 10 yang masing-masing terjemahannya:
Hampir meledak karena marah. Setiap kali ada kumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan kedalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?" (TQS 67: 8)
Mereka menjawab: "Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar." (TQS 67: 9)
Dan mereka berkata: "Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala." (TQS 67: 10)
Terhenyak hati ini merenungi makna ayat-ayat tersebut, apalagi ketika dibarengi dengan membaca berita-berita tentang lengahnya seorang penguasa dalam mengurusi urusan umat. Tak terhitung berapa banyak kebijakan mereka yang sangat kontradiktif dengan ajaran agama. Semua itu tak lain karena dilatarbelakangi oleh Islamofobia. Sehingga yang tampak adalah bagaimana caranya agar seorang muslim jauh dan meninggalkan ajaran agamanya. Na'udzubillah.
Seperti yang baru-baru ini viral, dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 79, BPIP selaku pihak yang bertanggung jawab membina Paskibraka tingkat nasional, dengan dalih keseragaman memberlakukan kebijakan untuk melepas kerudung bagi anggota Paskibraka yang mengenakan kerudung pada acara malam pengukuhan Paskibraka (detik.com, 16-08-2024).
Awalnya bukan hanya pada acara malam pengukuhan yang dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2024, kebijakan tersebut berlaku juga pada acara puncak pengibaran bendera di HUT Kemerdekaan RI ke 79 di IKN pada tanggal 17 Agustus 2024 kemarin.
Ungtunglah kabar acara malam pengukuhan Paskibraka tersebar di media daring dan banyak menuai kritik dari berbagai pihak. Sehingga pada acara puncak HUT RI, tampak para remaja putri anggota paskibraka tetap mengenakan kerundungnya.
Ketahuilah wahai kaum muslim, terutama para pemangku kebijakan, Muhammad saw. adalah seorang Rasul yang diutus Allah Swt., sebagai pemberi peringatan di dunia. Dan Rasulullah saw. telah menyampaikan firman Allah Swt., tentang wajibnya seorang muslimah untuk mengenakan kerudungnya.
“Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kian kerudung ke dadanya.” (TQS An-Nur: 31).
Maka baiknya kita mendengarkan dan memikirkan apa-apa yang telah sampai kepada kita dari Rasulullah saw. Jangan sampai kita menjadi salah satu objek penderita sebagaimana yang terkabarkan dalam surat Al-Mulk ayat 10.
Selagi napas ini masih dikandung badan, penyesalan akan dosa-dosa adalah suatu anugerah terbaik dari Allah Swt. Maka sambutlah dengan tobatan nasuha. Karena memang dunia adalah tempat yang baik untuk kita memperbaiki segala kekeliruan yang telah terjadi, sembari mempersiapkan bekal kebaikan dengan jalan taat pada Allah dan Rasul-Nya.
Namun sebaliknya, jika penyesalan itu datang saat kita sudah tidak lagi di dunia, maka niscaya berlaku ketetapan Allah Swt., sebagaimana yang tersurat dalam surat Al-Mulk ayat 11: “Mereka mengakui dosanya (saat penyesalan tidak lagi bermanfaat). Maka jauhlah (dari rahmat Allah) bagi para penghuni (neraka) Sa’ir (yang menyala-nyala) itu.” Wallahu a’lam bishawab.
Via
Opini
Posting Komentar