Opini
Gen Z menjadi Pengangguran, Salah Siapa?
Oleh: Sopiah
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Indonesia memiliki angka pengangguran tertinggi di dunia. Sungguh miris, negara kaya akan Sumber Daya Alamnya malah menjadi negara yang populer karena pengangguran.
Para anak muda begitu kesulitan mencari pekerjaan di negara nya sendiri, maka tak heran jika banyak anak muda lebih memilih bekerja ke luar negeri. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2023 sebanyak 9,9 juta orang dengan rincian 5,73 juta orang merupakan perempuan muda sedangkan 4,17 juta orang tergolong laki-laki muda masuk ke dalam kategori tidak sedang belajar, bekerja, dan dalam pelatihan atau Not in Education, Employment, and Training (NEET) Jumlah masyarakat muda berstatus NEET tersebut setara dengan 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional pada Agustus 2023 sebanyak 44,47 juta (CBNB Indonesia, 27-05-2024).
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional PPN/Bappenas Maliki mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat banyak anak muda alias Gen Z menganggur. Salah satu faktornya adalah salah memilih sekolah dan jurusan (CBNB Indonesia, 27-05-2024).
Kesulitannya mencari pekerjaan bagi gen Z khususnya, menjadi sebuah polemik saat ini. Banyak anak muda yang putus asa karena susahnya mendapatkan pekerjaan. Negara berdalih ini akibat dari anak muda yang salah sekolah dan jurusan. Belum lagi lapangan pekerjaan yang minim dan banyak kualifikasi yang membuat para gen Z makin kesusahan. Hingga banyak dari anak muda memilih untuk merantau ke luar negeri karena lebih mudah dan menguntungkan.
Di mana peran negara? Peran negara yang harusnya mengelola SDA dengan tujuan agar mensejahterakan rakyat justru malah di berikan pada para kapitalis yang licik hingga berakibat mudahnya para pekerja asing dan aseng mendapatkan pekerjaan di Indonesia padahal negara sudah menjamin katanya akan menyediakan banyak lapangan pekerjaan bagi anak muda Indonesia tapi justru malah lebih mudah bagi para pekerja asing dan aseng. Kaya akan SDA tidak membuat anak-anak Indonesia dengan mudah mendapatkan pekerjaan di negara nya sendiri justru di persulit dengan kurang nya lapangan pekerjaan. Meskipun ada, kualifikasinya cukup sulit. Jangan kan bagi lulusan SMA atau SMK bagi lulusan sarjana pun mencari pekerjaan sangat lah susah.
Sudah seharusnya negara bisa mencari solusi untuk masalah ini karena ini berdampak pada masa depan negara Indonesia. Indonesia belum lah merdeka, karena masyarakat Indonesia masih kesulitan mencari pekerjaan di negara nya sendiri.
Islam adalah agama yang sempurna, seluruh problematika kehidupan bisa Islam atasi karena Islam bukan hanya sekedar agama spiritual saja tapi juga sebagai ideologi. Islam memberikan solusi sesuai dengan sumber hukum dari Allah Swt. Islam menjamin seluruh masyarakat akan sejahtera bukan hanya orang Islam saja tapi non Islam pun harus merasakan apalagi dengan terjaminnya pekerjaan.
Islam memberikan solusi dengan ditingkatkannya sistem pendidikan sesuai dengan keahlian, tidak akan di persulit jika ada yang mau belajar dengan sungguh-sungguh. Memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa seorang laki-laki wajib bekerja dan wanita mubah untuk bekerja, ini bertujuan agar tidak adanya persaingan dalam dunia kerja. Pun SDA di kelola oleh negara untuk menyerap pekerja dalam negeri lebih mudah bukan dikelola oleh para kapitalis. Ini bertujuan agar rakyatnya yang mendapat keuntungan bukan mereka para penguasa dan pengusaha. Wallahualam bishawab.
Via
Opini
Posting Komentar