Surat Pembaca
Harga BBM Naik, Rakyat Makin Tercekik
TanahRibathMedia.Com—Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi persoalan masyarakat yang terus menerus menghantui masyakat. Sementara itu di sisi lain, kehidupan masyarakat saat ini saja semakin sulit karena kenaikan harga kebutuhan pokok semakin melonjak.
Dilansir dari CNBC Indonesia (10-08-2024), Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi jenis Pertamax, yang diberlakukan sejak hari Sabtu 10 Agutus 2024. Kenaikan tersebut terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Kenaikan harga BBM seringkali dipicu oleh berbagai faktor seperti inflasi dan kebijakan pemerintah. Selain itu liberalisasi dalam pengelolaan SDA yang membuka peluang para investor untuk mengelolanya. Pengelolaan demikian hanya menguntungkan para pemilik modal dan sangat merugikan rakyat yang sejatinya pemilik SDA tersebut.
Di sisi lain naiknya BBM non subsidi merupakan buah sistem kapitalisme yang menjadikan negara sebagai regulator. Sedangkan negara kita saat ini terbiasa membiarkan SDA dikelola oleh pihak asing ataupun pihak tertentu saja.
Berbeda dengan Islam, pada negara Islam SDA akan dikelola negara dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat dalam berbagai bentuk layanan negara atas rakyat. Harga BBM pun dalam pengendalian negara sehingga rakyat tidak akan menderita dengan perubahan harga. Negara Islam dengan Baitul Malnya, yang memiliki sumber penerimaan beragam akan mampu menjaga kestabilan harga sehingga rakyat tidak terkena dampak buruk perubahan harga minyak dunia.
Negara Islam berperan sebagai rain yang akan menjamin pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dengan penerapan sistem politik dan ekonomi Islam dalam pengaturan SDA. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menegakan kembali khil4f4h, karna khil4f4hlah satu-satunya negara yang berlandaskan Islam. Dan hanya negara dengan menganut sistem Islam lah yang dapat menyelesaikan segala problematika umat saat ini dan menyejahterakannya. Wallauhualam bisshawab.
Aisah Farah Awaliya
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Via
Surat Pembaca
Posting Komentar