Opini
Ibu Hanya akan Mulia dalam Sistem Islam
Oleh: Tya Ummu Zydane
(Penulis Ideologis)
TanahRibathMedia.Com—Wanita adalah tiang negara. Kata-kata ini menggambarkan begitu pentingnya peranan wanita. Karena dari rahimnya akan lahir generasi penerus negeri, yang bila di didik dengan Qurani akan tumbuh generasi setara Muhammad Al Fatih dan Salahuddin Al Ayyubi.
Ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya. Maka ibu harus cerdas, ibu harus nyaman di rumah, agar pikirannya sehat, hatinya bahagia, sehingga bisa mendidik anak-anak dengan penuh suka cita, dan kasih sayang juga kelembutannya.
Namun apa yang terjadi dengan wanita yang bertitel ibu di zaman sekarang? Perannya di dalam rumah sudah sangat sedikit, disibukkan dengan dunia pekerjaan juga keterpaksaan menopang perekonomian keluarga. Beban yang ditanggung sangat berat Sehingga fitrahnya tercerabut dari sang ibu. Ada ibu yang lebih kejam dari penguasa zaman jahiliah dahulu, tega membunuh janin yang sedang dikandungnya, sampai hati meminumkan racun buat darah dagingnya. Seperti dilansir dari detikjatim (Jumat, 06-10-2023). Ada juga ibu dengan ringan tangan menyiksa anak sampai terluka, dan yang sangat tidak manusiawi mengajak anak berhubungan biologis karena ada yang mengimingi segepok uang. Kemana naluri seorang ibu yang di bawah telapak kakinya dikatakan terletak surga?
Beberapa faktor telah menyebabkan matinya naluri seorang ibu, di antaranya:
Tidak adanya bekal ilmu agama sebelum menikah. Mempunyai qowwam yang tidak memainkan perannya sesuai Islam dalam rumah tangga. Faktor himpitan ekonomi.
Dan yang menjadi penyebab utama adalah sistem rusak yang diterapkan di negeri ini. Sehingga bukan hanya merusak pejabat tapi juga merusak rakyat termasuk ibu.
Ibu yang harusnya menjadi tulang rusuk telah beralih menjadi tulang punggung. Padahal fitrahnya wanita dinafkahi dan terjamin semua kebutuhannya. Negara lebih memberi kesempatan kepada wanita untuk bekerja di luar rumah, dengan program pemberdayaan perempuan yang kata mereka untuk kesejahteraan. Sedangkan laki-laki atau suami dipersempit lapangan kerjanya, kebutuhan pokok yang terus-menerus meningkat harga jualnya memaksa ibu membantu perekonomian keluarga, karena gaji suami tidak mencukupi untuk semua kebutuhan anak istri. Belum lagi suami yang pengangguran, melakukan kdrt, judi online, dan perselingkuhan, menambah derita ibu berkepanjangan. Sehingga akal sehat ibu sering tak lagi berfungsi. Terjadilah kasus ibu bunuh diri, istri bakar suami, ibu bunuh anak, istri jual diri, dan banyak lagi perbuatan yang sesungguhnya tidak akan terjadi jika fitrahnya wanita terjaga sebagaimana setingan pencipta-Nya.
Sistem kapitalisme yang diterapkan di negara ini sangatlah membawa kerusakan di setiap lini kehidupan. Karena sistem ini buatan manusia yang lemah dan terbatas, terlebih lagi sistem kapitalisme ini ciptaan kafir. Sistem ini hanya mensejahterakan oligarki. Pengusaha yang membiayai para petinggi duduk di kursi kekuasaan. Tingginya biaya untuk menjadi pimpinan juga pejabat mengharuskan mereka main mata dengan para pemilik modal. Sebelum menjabat rakyat dapat serangan fajar, dan janji yang lebih manis dari gula. Setelah dilantik, yang dilayani hanya para cukong berdasi. Rakyat hanya dapat karpet merah saat pemilu, setelahnya mendapat luka sembilu.
Antara pimpinan dan rakyat seperti pedagang dan pembeli. Selalu ada untung ruginya. Bagaimana bisa adil kepada rakyat? Seperti bunyi sila ke lima keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia?
Sudah sedemikian parah kerusakan yang terjadi, masihkah sudi bertahan? Mau sampai kapan? Tidak rindukah hidup di bawah naungan sistem ciptaan sang pencipta alam semesta? Yang di janjikan keberkahan dari langit dan bumi jika bertakwa.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (TQS Al-A'raf[7]: 96)
Islam punya sistem yang akan menjaga, menyejahterakan, menjamin, dan memuliakan wanita. Khilafah nama negaranya, Khalifah sebutan untuk pemimpinnya. Tak akan ada lagi wanita yang dilecehkan sampai diperkosa lalu dibunuh oleh laki-laki 'biadab'. Jangankan dibunuh, disingkap auratnya saja akan langsung ditindak oleh Khalifah. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Khalifah Al-Mu'tashim Billah, seorang khalifah dari Bani Abbasiyah kepada seorang budak muslimah. Saat sang budak muslimah dilecehkan oleh sekelompok kaum Romawi ketika berbelanja di pasar. Sang budak muslimah berteriak meminta pertolongan Khalifah "Waa mu'tasimaah!" yang artinya "Dimana engkau ya mu'tasim Billah".
Kabar pelecehan terdengar ke telinga Khalifah, dan langsung menerjunkan pasukannya untuk menyerbu Ammuriah. Pasukan Islam mengepung Ammuriah sampai lima bulan lamanya hanya untuk seorang budak muslimah. Terjadi pertempuran yang menewaskan 30 ribu tentara Romawi dan 30 ribu lainnya dijadikan tawanan perang. Sehingga pasukan muslim berhasil membebaskan kota Ammuriah dari Romawi.
Setelah perang usai, Al-Mu'tasim bertanya pada budak muslimah yang memanggil namanya "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu kepadaku?" . Sang wanita mengangguk sangat terharu, lalu sang Khalifah mengambil keputusan untuk memerdekakan budak muslimah tersebut.
Sangat indah dan adil bukan jika hidup dalam naungan khilafah? Mari semua umat Islam bersatu, untuk mewujudkan bisyarah Rasulullah Saw, dan janji Allah dalam surat cinta-Nya Al-Qur'an. Sabda Rasullullah saw. dan firman Allah harus diperjuangkan, tidak hanya menunggu imam Mahdi dan nabi Isa as didatangkan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (TQS Ar-Ra'd[13]: 11)
Wallahu'alam bi showwab
Via
Opini
Posting Komentar