Opini
Karut-marut Pilkada di Indonesia
Oleh: Shofiyah Hilyah
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Sungguh miris menyaksikan karut-marut pilkada di negeri ini. Banyak sekali elite pemerintah yang hanya mengedepankan kepentingan sendiri. Mereka buta akan kesejahteraan rakyat karena keegoisan dalam meraih kekuasaan.
Dikutip dari liputan6.com (9-8-2024), Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) , Adi Prayitno mengatakan bahwa prinsip utama politik adalah mendapat keuntungan pribadi dan kelompok. Tujuannya, untuk mendapatkan kekuasaan dengan cara apapun. Adi juga mengungkap, bahwa apa yang terjadi di Pilkada hari ini adalah fenomena demokrasi elit. Sebab, yang bisa menentukan seseorang bisa maju adalah murni kehendak elit partai.
Adi menambahkan bahwa demi mengejar keuntungan pribadi dan kelompoknya itu, praktik politik yang terjadi kerap brutal dan membabi buta. Persahabatan dikorbankan. Pertemanan diingkari. Berbohong dan ingkar janji perkara biasa. Bahkan ada yang rela menghabisi partainya sendiri. Semua demi keuntungan politik.
Hal ini menggambarkan secara jelas betapanya pilkada di Indonesia. Para elite politik hanya lah mengejar kursi jabatan dengan ambisi yang sangat besar. Mereka selalu menghalalkan segala cara agar mampu menduduki nya. Sebab bagi mereka kekuasaan adalah tujuan utama dalam kehidupan.
Idealisme terlupakan, aturan dilanggar, asas dan dasar terabaikan. Mereka justru mendirikan koalisi berbeda ideologi dengan satu misi. Yaitu peluang besar kemenangan oritas dalam pemerintahan. Sehingga terciptalah dukungan dan penyokong yang sangat kuat.
Di sisi yang lain, figur atau calon dalam pilkada bukanlah seseorang yang pantas dan layak. Bukan pula seseorang yang memiliki kapabilitas apalagi integritas calon kepala daerah. Karena itu politik uang wajib dimainkan di dalamnya. Demi keberhasilan rencana yang telah di rancang.
Semua hal ini bisa terjadi akibat dari penerapan sistem sekuler kapitalisme. Sistem kapitalisme menghasilkan pribadi-pribadi yang berorientasi pada dunia. Akibatnya tak heran banyak orang yang gila kekuasaan. Serta melakukan dan menghalalkan segala cara untuk meraihnya. Naudzubillah!
Berbeda dengan islam, dalam negara Islam kekuasaan merupakan suatu amanah. Hal tersebut pasti akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Kemudian kekuasaan yang telah diperoleh hanyalah untuk menerapkan seluruh syariat Allah, tidak dengan yang lain.
Dalam perihal penguasa atau pemerintah, Islam memilih penguasa atau pemerintah muslim sebab tidak diperbolehkan seorang kafir memimpin Muslim. Namun tetap berdasarkan integritas, kapabilitas, dan kelayakan. Sebab penguasa atau pemerintah merupakan wakil/wali bagi rakyat. Sehingga bertanggung jawab penuh atas amanah mengayomi dan menyejahterakan rakyat.
Ditambah orientasi dalam diri seorang Muslim adalah akhirat. Sebab setiap Muslim dididik dengan baik yang berkiblat pada syariat Allah. Jadi tidak mungkin ia melakukan hal-hal buruk hanya untuk mendapatkan kenikmatan dunia.
Dengan ini akan terlahirlah para penguasa bersyakhsiyah Islam dengan orientasi akhirat. Yaitu para penguasa yang pasti menjalankan amanahnya dengan baik. Tiada lain tujuannya untuk menyejahterakan dan menyelesaikan segala problem masyarakat berlandaskan syariat islam. Wallahutaalaa'lamubisshawwab.
Via
Opini
Posting Komentar