Surat Pembaca
Makanan Halal dan Thayyib, Kunci Mengubah Generasi
TanahRibathMedia.Com—Pola hidup sehat saat ini menjadi sesuatu yang harus diperhatikan terutama di kalangan anak-anak. Saat ini banyak anak yang mengidap penyakit yang biasanya dialami oleh orang dewasa yang sudah tua, misalnya diabetes, gagal ginjal, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan pola asupan makanan yang tidak sehat. Sebagaimana yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Eka Laksmi Hidayati bahwasanya pola hidup tidak sehat mendominasi faktor penyebab gagal ginjal. Penyebab gagal ginjal yang bisa terjadi karena lifestyle yang bisa berpengaruh munculnya obesitas. Ini juga berisiko sekali terjadi penurunan fungsi ginjal (CNNIndonesia, 26-07-24)
Pola hidup tidak sehat ini juga tidak terjadi begitu saja. Kemajuan teknologi semakin membuat orang mudah mendapatkan makanan siap saji tanpa melihat faktor thayyib (sehat) atau tidak. Selain itu, industri makanan saat ini tidak mementingkan nilai gizi yang dikandung dalam makanan yang dijualnya. Tetapi yang dipikirkan adalah keuntu asangan yang didapat harus lebih banyak dibandingkan dengan modal yang dikeluarkan. Tidak peduli apakah makanan yang dijual itu menyehatkan tubuh sehat atau sebaliknya. Adapun yang mengeklaim bahwa makanannya sehat dan memiliki nilai gizi, tetapi pada faktanya tetap terdapat zat-zat yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat merusak organ tubuh. Salah satu yang sering terdapat dalam makanan itu adanya kandungan gula/pemanis buatan dalam satu jenis makanan melebihi batas konsumsi gula per hari. Sehingga ini yang membuat masyarakat terutama anak-anak terjangkit gagal ginjal.
Seharusnya pemerintah sebagai institusi yang mampu mengatur pasokan makanan yang beredar di tengah masyarakat mampu mengatasi persoalan ini. Selain itu, Allah telah memerintahkan dalam firman-Nya di QS An - Nahl ayat 144 yang artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah”.
Pemerintah sudah seharusnya mampu menaati perintah Allah ini dengan menetapkan standar makanan yang beredar di tengah-tengah masyarakat itu adalah makanan yang halal dan thayyib. Tidak memberikan ijin kepada produsen makanan yang tidak sesuai dengan standar halal dan thayyib. Hal ini dilakukan agar kesehatan masyarakat bisa terjaga sehingga tidak ada lagi kasus anak yang mengidap penyakit berbahaya di usianya yang masih belia akibat mengonsumsi makanan yang tidak thayyib. Jadi, negara memiliki peran dalam mengatur ketersediaan makanan yang berstandar halal dan thayyib. Wallahu 'alam bishawwab
Oleh: Fransiska, S. Pd.
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Via
Surat Pembaca
Posting Komentar