Opini
Mental Bundir Bikin Ngeri, Buah Sekularisme Menjalari Negeri
(Aktivis Dakwah Islam Kaffah)
TanahRibathMedia.Com—Di kutip dari KumparanNews (13-08-2024), seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal bunuh diri di kamar indekosnya di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Senin (12-8-2024). Andi Sandi selaku Sekertaris UGM membenarkan adanya perisitwa ini melalui pesan singkat pada esok hari (13-8-2024). Selama ini UGM telah berupaya mencegah dan meminimalisir kasus bunuh diri mahasiswa. Tapi pada kasus ini, mahasiswa tersebut tak terdeteksi mengalami gangguan mental.
Banyak sekali kasus bunuh diri yang terjadi pada remaja beberapa tahun ini disebabkan gangguan kesehatan mental. Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), terdapat 287 kasus bunuh diri di Jawa Tengah sepanjang 1 Januari-15 Maret 2024 (databoks.datakata.co.id, 15-3-2024).
Penyebab gangguan kesehatan mental ini terjadi biasanya karena ada nya tekanan dalam diri orang tersebut, entah itu tekanan dari orang tuanya, tekanan tugas sekolahnya, atau yang sering terjadi karena adanya kasus bullying. Disebabkan adanya beberapa tekanan tersebut, banyak sekali remaja yang terkena gangguan mental dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Hal ini juga terjadi karena lemahnya keimanan dan tidak adanya tujuan hidup sehingga salah dalam mengambil keputusan. Secara keimanan hal tersebut telah dijelaskan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya yaitu surat Al-Insyirah (94) ayat 5-6 berikut ini:
“Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.”
Jikalau memahami ayat ini tentunya mereka tidak akan mengambil jalan pintas dengan melakukan tindakan bunuh diri karena akan menyadari bahwa dalam setiap permasalahan pasti ada jalan keluar atau solusi. Secara sosial terjadinya tekanan hidup diakibatkan dari sistem tatanan kehidupan yang serba materialis buah dari sistem sekuler yang memisahkan antara agama dengan kehidupan.
Jelas sistem yang digunakan pada saat ini adalah sistem yang salah. Maka wajar saja jika banyak remaja saat ini yang mengakhiri hidupnya karena tidak adanya edukasi dari pemerintah terhadap masyarakat yang menekankan aspek keimanan. Justru malah sebaliknya pemerintah mengedukasi masyarakat agar jauh dari agama atau keimanan. Hal ini tentunya sangat bertolakbelakang dengan sistem politik pemerintahan Islam atau yang kita kenal dengan istilah Khilafah. Dalam sistem Khilafah masyarakat sedari awal duduk di bangku sekolah akan diajarkan aqidah islamiyah sampai betul-betul menghujam pada diri. Hal ini bertujuan menjadikan keimanan yang kuat pada diri individu, keluarga, dan masyarakat sehingga memiliki mental yg kuat. Ketika mengarungi medan kehidupan dengan segala pernak-perniknya mereka akan selalu siap. Jika sistem Khilafah ditegakkan, jelas akan berkurang atau bahkan tidak akan ada lagi kasus yang serupa seperti sekarang ini.
Oleh karena itu, kita semua harus memahami bahwa sebesar apapun masalah yang dialami jangan pernah menyerah apalagi sampai mengakhiri hidup. Karena masalah sesulit apapun yang sedang dialami itu pasti akan ada jalan keluarnya. Dan Allah Swt. juga tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya melainkan karena ia mampu menghadapinya. Inilah solusi utama yang akan menyelesaikan berbagai persoalan hidup termasuk kasus bunuh diri dengan ditegakkannya syariat Isam dalam seluruh aspek kehidupan. Wallahu'alam bishowwab.
Via
Opini
Posting Komentar