Straight News
Mubalighah Depok: Momen Hijrahnya Rasul Adalah Momentum Perubahan Menuju Islam Kaffah
TanahRibathMedia.Com—Mubalighah Kota Depok Ustazah Nurjannah Zein berharap agar seluruh kaum Muslimin untuk mengambil momen hijrahnya Rasulullah saw., dengan menjadikannya sebagai momentum terjadinya perubahan menuju Islam kaffah.
“Hijrahnya Rasulullah saw. sebagai momentum perubahan, asalnya dari masa jahiliah menuju Islam yakni minadzulumati ilannur (dari kegelapan menuju cahaya Islam),” ungkapnya dalam Forum Kajian Komunitas Keluarga Sakinah, Hijrah, Momentum Perubahan Menuju Islam Sejati, Ahad ( 21-7-2024) di Masjid Al-Falaah, Mekarjaya, Depok.
Dari kisah hijrahnya Rasul dari Makkah ke Madinah, menurutnya selain diperintahkan Allah, Rasul juga telah mempersiapkan Madinah ini tidak hanya menerimanya sebagai Rasul, tetapi sebagai pemimpin mereka yang akan menerapkan Islam secara kaffah, secara menyeluruh.
Ia pun menegaskan bahwa di Makkah itu disebut masa jahiliah atau masa kebodohan karena penduduknya itu menyembah berhala, anak perempuan yang lahir di masa itu dibunuh, judi dan khamr sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-harinya. Kemudian aturan yang diterapkannya adalah aturan yang dibuat oleh para pemuka kaum mereka.
“Berarti saat ini ibu-ibu hidup di zaman jahiliah atau zaman cahaya?” tanyanya kepada puluhan Muslimah yang hadir.
Saat ini, lanjutnya jahiliahnya disebut jahiliah modern. Kalau tadi terjadi pembunuhan kepada anak-anak perempuan di Makkah. Saat ini bayi-bayi yang dibunuh tidak hanya perempuan saja bahkan sebelum tahu laki-laki atau perempuan sudah dimatikan, diaborsi tanpa tahu laki-laki atau perempuan, khamr dan judi diperbolehkan, begitu pula aturan yang diterapkannya.
“Yang mengatur soal ekonomi, pendidikan, sosial, kemasyarakatan, tidak memakai aturan Islam. Artinya kondisi saat ini sama seperti halnya masa jahiliah dulu. Berarti kita kudu hijrah. Inilah makna sesungguhnya, bukan hanya baik secara individu, tapi juga kudu baik secara menyeluruh supaya kejahiliahannya tadi itu hilang semuanya karena diterapkannya Islam,” tegasnya.
Oleh karenanya, lanjutnya, untuk merubah kondisi jahiliyah menjadi cahaya, maka dari itu, harus hijrah secara total bukan hijrah individu. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Bukhari bahwa orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah tanpa pilih-pilih.
“Dalam Qur’an Surah an-Nisa ayat 65 juga dijelaskan pada hakikatnya tidak dikatakan beriman sampai mereka berhukum, mengambil ketepatan dan aturan ketika terjadi perselisihan atau persoalan apapun dengan apa-apa yang sudah diturunkan Allah dan Rasulnya yaitu Al-Qur’an dan As-Sunah,” terangnya.
Lalu, menurutnya tidak ada dalam hatinya keberatan, akan tetapi ia menerimanya dengan penuh keikhlasan bahkan dengan sepasrah-pasrahnya. Maka orang muslim itu adalah orang yang pasrah, dalam artian pasrah terhadap ketetapan dan ketentuan Allah.
“Dengan demikian pelaksanaan syariat Islam secara total, secara menyeluruh tidak bisa dilaksanakan oleh individu harus ada institusi, harus ada yang menerapkan. Yang menetapkannya adalah Allah, kemudian yang menerapkannya adalah negara, Jadi tidak bisa hanya individu harus ada negara yang menerapkan,” tandasnya.
Ia pun mengajak kaum muslim terutama Muslimah yang hadir untuk bersama-sama berubah supaya ada institusi/negara yang menerapkan Islam secara kaffah, secara menyeluruh agar terjadi perubahan secara total.
“Mari kita semua bersama-sama berubah untuk mengupayakan adanya institusi atau negara yang menerapkan Islam secara kaffah agar terjadi perubahan total,” pungkasnya. []Sari Liswantini
Via
Straight News
Posting Komentar