Opini
Sistem Pendidikan Islam sebagai Garda Terdepan Penguatan Karakter Bangsa
Oleh: Yulia Ningsih
(Aktivis Muslimah)
TanahRibathMedia.Com—Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Indonesia. Dengan maraknya kasus tindakan bunuh diri di kalangan mahasiswa. Sebenarnya apa yang mendasari banyak terjadinya kasus tindakan bunuh diri di kalangan mahasiswa tersebut? Tak lain akibat buruknya penerapan sistem pendidikan sekuler.
Dikutip dari republika.co.id (09-08-2024), IPB berduka setelah seorang mahasiswa barunya bernama Sulthan Nabinghah Royyan (18 tahun) ditemukan meninggal dunia. Mahasiswa asal Bojonegoro itu diduga meninggal dunia karena gantung diri di kamar mandi sebuah penginapan OYO di dekat Kampus IPB University Dramaga, Bogor, Jawa Barat.
Jenazah mahasiswa itu pertama kali ditemukan pegawai penginapan berinisial IF di Perum Dramaga Hijau, Desa Babakan, Dramaga, Kabupaten Bogor,Jawa Barat pada Selasa 6 Agustus 2024 sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah mendapatkan laporan tentang temuan jenazah laki-laki yang tergantung di kamar mandi penginapan OYO, petugas SPKT Polsek Dramaga langsung meluncur ke lokasi kejadian.
Kasus di atas merupakan segelintir dari maraknya kasus tindakan bunuh diri di kalangan mahasiswa. Miris sekali kita mendengar dan melihat maraknya tindakan bunuh diri di kalangan mahasiswa tersebut. Padahal tindakan bunuh diri itu dalam pandangan Islam jelas-jelas dilarang, seperti dalam Firman Allah Swt. yang artinya,
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu." (TQS.An Nisa:29).
Kenapa bunuh diri selalu menjadi pilihan? Di kalangan mahasiswa, faktor yang melatarbelakangi maraknya tindakan bunuh diri penyebabnya beraneka ragam. Pemicunya di antaranya adalah beban pembiayaan pendidikan yang sangat tinggi, buliying yang di lakukan oleh para seniornya, depresi, tekanan dalam belajar, hutang pinjol, masalah kesehatan mental, ketergantungan obat-obatan terlarang, dan masih banyak lainnya.
Undang-undang Pendidikan yang dicita-citakan dapat membentuk karakteristik mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan diharapkan mampu membangun dan memakmurkan bangsa dan negara dengan ilmu yang dimilikinya. Namun jika tata kelola sistem pendidikannya sekuler yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Agama tidak diperbolehkan mengatur tata kelola pendidikan.
Alhasil kejiwaan dan mentalnya generasi muda menjadi rapuh karena hilangnya iman di dalam diri mereka akibat dijauhkannya agama dalam kehidupan. Selain itu, sistem pendidikan sekuler orientasinya materi sehingga banyak tekanan akhirnya kehilangan arah tujuan hidup, tidak berpikir jernih dalam menghadapi problematika kehidupan. Ujung-ujungnya tindakan bunuh diri menjadi pilihan terakhir dalam menyekesaikan segala persoalan kehidupan.
Hal ini berbanding terbalik dengan sistem pendidikan Islam. Dalam Islam, kecerdasan tidak diukur dari intelektualnya saja, melainkan dari sejak dini ditajamkan nilai keimanan dan ketakwaan yang akan melahirkan ahlak yang mulia, baru dibangun intelektualitasnya. Sistem pendidikan dalam Islam meliputi penanaman dan pendalaman kepribadian Islam secara intensif pada para mahasiswa perguruan tinggi. Tolok ukur kepribadian Islam yaitu pola pikir dan pola sikap sesuai syari'at islam, sehingga melahirkan generasi yang berkualitas dan memiliki mental yang kuat. Islam mempersiapkan sekumpulan orang-orang yang diperlukan dalam mengelola urusan umat, yang mampu memenuhi kebutuhan publik dan membantu kemaslahatan umat manusia.
Negara akan menjamin pembiayaan pendidikan sehingga para mahasiswa akan fokus belajar tanpa memikirkan biaya. Pemahaman ilmu agama dan ilmu kehidupan senantiasa dikaitkan satu dengan yang lainnya. Mahasiswa juga dipahamkan akan tujuan Allah Swt. menciptakan manusiab di bumi itu untuk apa. Manusia diciptakan Allah Swt. semata-mata hanya untuk beribadah. Pemahaman tersebut melekat pada benak para mahasiswa sehingga mereka akan senantiasa disibukkan melakukan fastabiqul khairat dengan ilmu yang dimilikinya.
Betapa mulianya sistem pendidikan Islam yang mampu mencetak generasi yang berkepribadian Islam yang memiliki prinsip hidup yang kuat. Perkara ini hanya akan terwujud jika berada dalam naungan Daulah Khilafah. Wallahu alam bishowab.
Via
Opini
Posting Komentar