Opini
Akankah Ekor Pesawat Mampu Menyadarkan Umat?
Oleh: Umi Hanifah
(Aktivis Muslimah Jember).
TanahRibathMedia.Com—Jagat medsos guncang dengan unggahan ekor pesawat Erina Gudono menantu Presiden ketika hendak ke Amerika. Bahkan seluruh masyarakat dibuat marah dengan unggahanya tersebut. Ia dan Kaesang suaminya tentu tidak meyangka healing-nya mengusik nurani seluruh masyarakat lndonesia.
Bagaimana tidak terusik, di tengah kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka dengan bangganya memposting harga satu kue sama dengan gaji guru honorer satu bulan, serta belanja kebutuhan bayi dengan angka puluhan juta. Apalagi biaya perjalanan dengan jet private yang mencapai milyaran tentu menjadi pertanyaan bagi semua kalangan. Dari manakah dana sebesar itu? Apakah dana pribadi? Ternyata banyak pihak menelusuri bahwa bisnis Kaesang tidak ada yang berkembang alias gulung tikar. Jika ia memakai uang APBN tentu tidak masuk akal karena ia bukan pejabat publik. Tinggal satu lagi ia dibiayai oleh pengusaha dan ini menjadi indikasi bahwa oligarki ada di belakang kekuasaan meski yang menjabat adalah bapaknya.
Kemarahan masyarakat sudah tidak terbendung. Unggahan Erina seakan menjadi pemicu luapan kekecewaan yang sudah lama terpendam. Jangankan beli kue apalagi yang mahal, buat makan saja terkadang harus utang. Bahkan utang negara yang mencapai ribuan trilyun menjadi indikasi bahwa negara sedang tidak baik-baik saja. Nyatanya putra bungsu presiden bisa jalan-jalan dengan dana milyaran. Pantas kalau rakyat marah, kecewa, dan mendesak KPK segera memanggilnya untuk dimintai keterangan terkait aktivitasnya tersebut.
Apalagi Presiden di awal jabatannya pernah menyampaikan agar masyarakat hidup sederhana dengan membeli produk dalam negeri. Di awal menjabat bahkan presiden mengenakan celana dengan harga seratusan ribu, ia juga naik pesawat komersil saat menghadiri wisuda Kaesang. Itu dulu namun sekarang berbalik seratus delapan puluh derajat, dua menantunya sering terlihat menenteng tas mewah dengan harga ratusan juta bahkan yang menyakitkan tas tersebut tidak hanya satu. Yang lebih bikin geram lagi salah satu menantunya pernah mengenakan jam seharga 1,7 M. Wow, seumur hidup bahkan tujuh turunan kita tidak akan pernah melihat apalagi punya uang sebanyak itu.
Luar biasa para pemimpin dalam sistem demokrasi kapitalisme ini. Mereka dengan enteng menyampaikan sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan kenyataannya. Demi meraih simpati apapun dilakukan, tak peduli salah atau benar, beradab atau tidak, halalkah atau haram. Hal ini tidak hanya dipertontonkan oleh keluarga Presiden, pejabat di bawahnya pun hidup bergelimang kemewahan padahal di saat yang sama rakyat banyak yang mengadu nyawa demi menyambung hidup.
Peristiwa driver ojol yang mati kelaparan di saat mengantri makanan buat pelanggan adalah salah satu fakta di antara jutaan rakyat yang sekarat, sementara pejabat dan wakil rakyat kerap memperlihatkan kehidupannya yang bergelimang harta.
Dari satu kasus cukup untuk mengungkap gaya hidup glamor para pejabat dan keluarganya. Tidakkah masyarakat sadar bahwa selama ini mereka adalah pembohong dan zalim. Saat kampanye mereka berjanji akan menyejahterakan rakyat, bersama rakyat, kerja, kerja dan kerja. Fakta berbicara mereka tidak kerja melainkan mengerjain rakyat semata demi nafsu sahwat kekuasaan. Jalan-jalan meski memakai uang haram, dan tentu sangat melukai hati rakyat yang lagi susah.
Harusnya masyarakat paham dan sadar bahwa siapa saja yang menjadi pejabat dalam sistem demokrasi kapitalisme maka mereka sebenarnya pengkhianat. Mereka melayani pengusaha tapi menyengsarakan rakyat. Jika untuk subsidi bbm mereka bilang membebani, tidak tepat sasaran dan banyak alasan lain yang disampaikan, nyatanya demi merayakan kemerdekaan yang sebentar pemerintah sanggup menggelontorkan milyaran nilai yang fantastis. Padahal kemiskinan, stunting, bangunan sekolah rusak, jembatan putus, dan infrastruktur lain yang jauh dari kata layak masih banyak dan tersebar di berbagai daerah, tapi tidak pernah mendapat perhatian.
Di sisi lain sistem demokrasi kapitalisme sejatinya adalah ide yang salah. Ide yang berasaskan manfaat, kepentingan, dan berdasarkan mufakat. Lantas siapa yang mendapatkan semuanya? Terbukti yang mendapatkannya adalah pejabat, keluarga, dan kroni-kroninya saja. Rakyat hanya menjadi tumbal lima tahunan sahwat kekuasaan, tidak lebih.
Saatnya masyarakat disadarkan. Kerusakan dan kesengsaraan ini karena dua hal, sistem salah dan orang atau pejabat yang tidak amanah. Pertama, negeri ini sudah tujuh kali berganti pemimpin namun hidup rakyat tetap susah, karena para pemimpin tidak melayani rakyat mereka bekerja buat oligarki yang mendanainya karena kursi jabatan sangat mahal, bagi yang tidak punya cuan mustahil bisa meraihnya, inilah kezaliman buah dari tidak amanah.
Kedua, sistem yang diterapkan adalah salah. Karena sistem demokrasi kapitalisme itu mewakilkan suara pada rakyat/manusia, manusia ketika menetapkan kebijakan atau hukum pasti ada kepentingan yang hanya menguntungkan mereka. Mereka tidak peduli dengan rakyat yang memilihnya karena rakyat hanya dijadikan legimitasi meraih kursi kekuasaan.
Lain halnya dengan sistem Islam. Pertama, dalam memilih pejabat harus orang yang bertakwa. Kasus penyitaan kambing gemuk yang digembalakan di dekat padang rumput negara menjadi bukti kehati-hatian pemimpin agar tidak menzalimi rakyat, meski pemilik kambing itu adalah anak pejabat yaitu Abdullah bin Umar bin Khattab. Umar bin Khattab tidak peduli apakah pemilik kambing itu anaknya atau bukan, hukum tetap dijalankan.
Kedua, lslam berasal dari pencipta manusia maka hukum yang diterapkan pasti membawa kebaikan buat manusia semuanya, muslim maupun nonmuslim. Terbukti sistem Islam mampu bertahan selama 13 abad menaungi berbagai suku agama, dan bangsa tanpa ada diskriminasi semua mendapat keadilan yang sama.
Umat harus tetap dikawal bahwa selama sistem yang diterapkan salah maka kehidupan tidak akan mendapatkan kebahagiaan apalagi ketenangan meskipun pemimpin atau orangnya berganti. Sehingga mereka sadar dan bangkit serta menuntut penerapan lslam saja karena hanya dengan sistem Islam kehidupan pasti mendapat keberkahan dan kebahagiaan di dunia sampai akhirat. Allahu a’lam
Via
Opini
Posting Komentar