Opini
Bercermin dari Kehidupan Rasulullah saw. tentang Perubahan yang Benar
Oleh: Umi Mujahid Tahrir Mubarak
(Aktivis Dakwah Islam Kaffah)
TanahRibathMedia.Com—Di kutip dari voaindonesia.com ( 22-8-2024), ribuan massa berdemonstrasi di depan komplek Dewan Perwakilan Rakyat (DPR/MPR), di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (22-8-2024), menolak revisi Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) karena akan menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Pilkada.
Massa mewakili berbagai elemen masyarakat, mulai dari buruh, mahasiswa hingga sejumlah komika, menuntut pemerintah dan wakil rakyat untuk mematuhi putusan MK pada Selasa (20-8-2024) lalu. Adanya ketidaklaziman ini membuat masyarakat bergerak dan melawan untuk suatu perubahan.
Perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi dan akan menjadi sebuah tuntutan di tengah-tengah masyarakat tatkala ketidakadilan atau kezaliman dirasakan seluruh lapisan masyarakat dengan kasat mata. Kezaliman itu, kini terus ditampakkan oleh pengusaha sekuler oligarki yang terus memaksakan kepentingannya sendiri.
Hal ini tentu membuat lapisan masyarakat bergerak untuk menentang semua kebijakan itu dan menuntut perubahan. Namun, perubahan ini tentunya tidak cukup hanya mengandalkan semangat belaka, tanpa memiliki konsep yg shohih/benar tentang hakikat perubahan itu sendiri.
Kalau kita lihat konsep Islam mengenai perubahan, kita bisa bercermin dari kehidupan Rasulullah saw. (hayatul Rasulullah saw.). Bagaimana Rasulullah saw. mengubah Makah menjadi negara Islam (Daulah Islamiyah) yang asalnya negara kufur, sehingga banyak kezaliman dan kemaksiyatan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Masa ini dikenal dengan sebutan masa jahiliah.
Berbicara tentang perubahan setidaknya, Rasulullah saw. telah melakukan beberapa aktivitas: Pertama, Rasulullah saw. menanamkan akidah Islam ke tengah-tengah masyarakat. Kedua, Rasulullah saw. menjadikan Islam sebagai solusi terhadap seluruh problematika umat. Ketiga, Rasulullah saw. melakukan dakwah kepada penguasa (muhasabah lilhukam) agar mencampakkan aturan jahiliah dan menggantikannya dengan aturan atau sistem Islam yang bersumber dari wahyu Allah Swt.
Dengan demikian akan terjadi perubahan hakiki yang berawal dari keteguhan akidah dan ketinggian berfikir umat tentang Islam. Sehingga akan sama-sama bergerak untuk menuntut pemerapan syariat Islam dan mencampakkan ideologi kapitalis sekuler. Dengan penerapan aturan Islamlah keadilan akan dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Wallahu A'lam bishawab.
Via
Opini
Posting Komentar