Opini
Dekatnya Pertolongan Allah
TanahRibathMedia.Com—Banyaknya persoalan yang dihadapi oleh kaum muslim saat ini, tidak terlepas dari pengaruh paham sekularisme yang masih diterapkan di berbagai negara. Sekularisme adalah paham yang memisahkan ajaran agama dari kehidupan secara umum. Tidak terkecuali di negeri mayoritas muslim, Indonesia, ada upaya sistemik agar syariat Islam hanya dijadikan panduan pada ranah kehidupan pribadi yang bersifat spiritual.
Namun, sebagian kaum muslim yang menghendaki perubahan dan taat kepada syariat tidak pernah berhenti melakukan dakwah pemikiran, semisal secara rutin menggelar agenda bulanan "Open House" Majelis Tsaqafi yang kali ini digelar di Talaga Pancar, Sindangwangi, Majalengka pada Ahad (8-9-2024).
Acara diskusi terbuka di alam pegunungan yang sejuk tersebut, dihadiri oleh para ulama, intelektual dan tokoh masyarakat daerah setempat. Pada sesi tanya jawab yang dipandu Abi Pipin, ada hal penting yang menarik perhatian seputar perjuangan di jalan dakwah dan pentingnya meneladani Rasulullah saw. dalam kehidupan sehari-hari
Dr. H. Nurhilal Ahmad, M.Si yang hadir sebagai narasumber memberikan penjelasan tentang makna dekatnya pertolongan Allah, sebagaimana kutipan ayat:
Ø£َÙ„َاۤ Ø¥ِÙ†َّ Ù†َصۡرَ ٱللَّÙ‡ِ Ù‚َرِیبࣱ ,
"Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. Al-Baqarah: 214)
Ayat ini menegaskan bahwa dalam setiap perjuangan di jalan Allah, akan selalu ada cobaan dan tantangan. Namun, ujian ini bukanlah bentuk ketidakpedulian Allah, melainkan cara Allah menguji keimanan hamba-Nya. Dan ketika hambanya sabar, teguh, dan tidak ragu akan janji-Nya, maka pertolongan Allah akan datang dengan cara yang tidak terduga.
Meneladani Dakwah Rasulullah saw.
Lebih lanjut, Ustaz Nurhilal juga menekankan pentingnya meneladani Rasulullah saw. dalam berbagai aspek kehidupan. Ia mengutip firman Allah dalam surah Al-Ahzab: 21, di antara sebagian maknanya, "Sungguh pada (diri) Rasulullah itu terdapat teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
Rasulullah saw. adalah teladan sempurna dalam segala hal, mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, hingga urusan negara. Keteladanan Rasulullah dalam bersabar, ikhlas, jujur, adil, dan berbuat baik kepada sesama harus dijadikan acuan bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan. Tidak hanya dalam lingkup pribadi, tetapi juga dalam aspek sosial dan kenegaraan.
Beliau mencontohkan bagaimana Rasulullah saw. membangun sebuah masyarakat yang kuat di Madinah, yang terdiri dari berbagai suku dan agama, namun tetap hidup dalam kerukunan dan keadilan. Hal ini menjadi landasan penting bagi umat Islam untuk menjadikan ajaran Islam sebagai prinsip dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Adanya pluralitas tidak sama dengan mengakui ajaran pluralisme yang justru akan menyuburkan paham sinkretisme, yaitu paham yang mencampuradukkan syariat Islam dengan ajaran agama lain, semisal acara yang terjadi di Masjid Istiqlal pada waktu menyambut kunjungan Paus Fransiskus.
"Dengan meneladani Rasulullah saw. dalam dakwah secara istikamah akan menjadikan umat Islam segera mendapatkan rahmat dan pertolongan Allah," pungkas Ustaz Nurhilal.
Dengan demikian, meneladani Rasulullah, terutama dalam dakwahnya akan mampu mewujudkan kehidupan yang harmonis baik dalam keluarga, masyarakat, maupun negara yang berlandaskan pada ajaran Islam secara utuh dan menyeluruh.
Oleh karena itu, pentingnya terus memberikan pemahaman yang benar tentang Islam melalui berbagai media, termasuk acara open house ini. Masyarakat menilai acara semacam ini dapat memberikan inspirasi bagi para peserta untuk terus meneguhkan komitmen mereka dalam dakwah dan menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran Rasulullah saw. Wallahu'alam bish Shawwab. []Maman El Hakiem
Via
Opini
Posting Komentar