Opini
Hancurnya Generasi, Bukti Sistem Wajib Ganti
Oleh: Tya Ummu Zydane
(Penulis Muslimah)
TanahRibathMedia.Com—Sudah sangat banyak kasus kriminal yang dilakukan oleh anak-anak bahkan yang masih di bawah umur. Makin hari makin mengerikan juga bikin bergidik dengan perilaku bejat yang dilakukan generasi penerus negeri ini. Yang terbaru kasus di Palembang Sumatra Selatan. Empat anak melakukan penyekapan, pemerkosaan sekaligus pembunuhan terhadap anak perempuan yang masih berusia 13 tahun.
Apa yang dilakukan oleh empat orang, tiga di antaranya masih usia 13 dan 12 tahun dan satu lagi dalangnya berusia 16 tahun sangat sadis. Korban diperkosa bergilir di saat masih hidup bahkan saat sudah meninggal. Mirisnya yang melakukan adalah pacar dari wanita yang dibunuh. Dan semua itu direncanakan oleh sang pembunuh. Bagaimana bisa anak-anak melakukan perbuatan sebejat itu? Ternyata mereka sering menonton video porno, yang membuat nafsu birahi mereka bergejolak, dan berbuat atas tuntutan setan. Ini satu dari sekian banyak kasus yang sangat menyayat hati.
Sesungguhnya apa permasalahan yang sangat mendasar sehingga hal-hal di luar fitrah manusia seperti ini bisa terus berulang? Berkata imam Al Ghazali: "Rusaknya rakyat karena rusaknya pemimpin".
Tentu saja jika pemimpin yang dimaksud tidak mengatur negara dengan sistem yang benar. Sistem kapitalis yang dipakai di Indonesia merusak yang memimpin dan yang dipimpin. Siapa pun pemimpinnya akan rusak dengan sistem kufur ini termasuk yang berjuluk kiai sekalipun. Sistem kapitalis tidak meriayah rakyat tapi memeras juga menyesatkan rakyat. Tidak ada makan siang gratis dalam sistem kapitalis. Antara pemimpin dan rakyat adalah hubungan dagang. Jika pemimpin di untungkan maka rakyat akan dapat bagian, namun jika tidak ada keuntungan rakyat di telantarkan.
Mengutip sebuah hadis Rasulullah Saw:
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan di mintai pertanggungjawaban atas apa yang di pimpinnya." (HR Bukhari dan Muslim).
Jika pemimpin paham akan hadis ini pasti akan takut jika tidak mengurus rakyat sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah saw. saat menjadi kepala negara daulah Islam. Pasti sistem yang dipakai adalah sistem yang datangnya dari pencipta semesta alam, bukan sistem jahiliah buatan manusia kufur.
Beginilah kondisi negeri jika pemimpin sudah rusak, hanya memperkaya diri dan keturunannya, tak perduli rakyat mati kelaparan. Situs porno yang menyebabkan kerusakan dibiarkan, kelompok yang mensyiarkan Islam kaffah dicabut badan hukumnya.
Lalu jika kerusakan sudah sedemikian parah apa cukup dengan mengganti presiden saja? Tentu saja jawabannya tidak. Indonesia sudah mengalami lebih lima kali ganti pemimpin, dari beragam keahlian dan keilmuan bahkan pernah dijabat oleh seorang Gus. Apakah makin membaik? Janji yang mengalahkan manisnya gula saat kampanye apakah ditepati? Tidak kan? Lalu apa yang harusnya di ganti?
Sistem, ya, sistemnya yang salah maka yang wajib diganti tentu saja sistemnya. Di dunia ini ada tiga sistem. Yang dua buatan manusia, yakni sistem kapitalisme dan komunisme, sedangkan satunya dari pencipta alam semesta, yakni sistem Islam. Mana yang lebih baik sistem buatan manusia atau ciptaan Allah? Jika yang beragama Islam tentu jawabannya adalah yang datangnya dari Allah. Meski begitu jika sistem Islam diterapkan bukan berarti yang non muslim akan terzalimi. Sejarah telah membuktikan bagaimana sejahtera hidup non muslim dalam sistem Islam saat masih memimpin dunia.
Lalu apakah mungkin di tengah kerusakan negeri dari berbagai lini bisa mengubah sistem yang diterapkan sekarang? Sangat mungkin. Rasulullah saw. telah mencontohkan bagaimana beliau mengubah masyarakat Mekkah dan Madinah serta semua negeri yang tunduk dalam Daulah Islam, yang sebelumnya mereka sangat jahiliah. Caranya dengan dakwah, memahamkan Islam pada masyarakat terutama pemimpin Islam yang sesungguhnya. Sehingga masyarakat yang tadinya berpikir sekuler menjadi punya pemikiran Islami. Jika Islam sudah di pahami oleh masyarakat maka dengan sendirinya akan meminta agar hukum Islam diterapkan dalam pemerintahan untuk mengatur mereka. Karena masyarakat mulai memahami bagaimana indahnya hidup dalam sistem yang datangnya dari pencipta manusia, yang tentunya lebih paham apa yang terbaik untuk umat.
Harus diakui mengubah kerusakan parah bukanlah hal yang mudah. Maka Allah perintahkan dakwah berjamaah. Sehingga berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Begitulah yang Rasulullah saw. contohkan. Membina para sahabat lalu menyebarkan mereka ke beberapa wilayah untuk berdakwah.
Allah Swt. berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru pada kebajikan. Menyuruh (berbuat) yang makruh, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS Ali-'Imran 104).
Yakinlah bahwa pertolongan Allah itu dekat, untuk memotivasi perjuangan umat Islam mengganti sistem kapitalis dengan sistem Islam. Negaranya disebut khilafah dan pemimpinnya berjuluk khalifah.
Dan yang membuat umat Islam harusnya yakin bahwa Allah akan menurunkan nasrullah-Nya, karena Allah sendiri yang telah menjanjikan bahwa kejayaan Islam akan kembali bangkit setelah keruntuhannya di Turki 100 abad yang lalu.
Allah tidak mungkin ingkar janji, hanya saja Allah ingin melihat siapa hamba-Nya yang bersungguh-sungguh memperjuangkan tegaknya kembali khilafah ala minhaj nubuwwah. Tentu tidak sama posisi pejuang dan penonton apalagi pecundang. Maka marilah semua kaum muslimin bersatu untuk ikut dalam barisan pejuang khilafah. Wallahu'alam.
Via
Opini
Posting Komentar