Opini
Lavender Marriage, Hanya Islam Solusinya
Oleh: Ratna Kurniawati, SAB
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Lavender marriage istilah asing yang kini menjadi perbincangan hangat di jagat media sosial. Isu keretakan rumah tangga Sherina Munaf dan Baskara Mahendra membuat publik mengaitkan dengan lavender marriage. Kabar tersebut diduga karena Sherina menghapus foto kebersamaan dengan sang suami di instagramnya. Meski belum ada kepastian dari kedua belah pihak namun netizen mengaitkan hal tersebut.
Lavender marriage merupakan ikatan pernikahan antara pria dan wanita bukan atas dasar ketertarikan lawan jenis, namun pernikahan yang bertujuan untuk menutupi penyimpangan salah satu dari keduanya yang memiliki orientasi seksual yang menyimpang baik homoseksual, lesbian, atau biseksual. Kesepakatan pernikahan lavender ini mereka jalani demi melindungi diri dan menjaga reputasi sosial di tengah masyarakat. Pernikahan ini digunakan sebagai topeng yang berkedok untuk menyembunyikan orientasi seksual yang menyimpang sehingga tidak mendapat tekanan dari masyarakat (Liputan6.com, 18-9-2024).
Istilah lavender marriage ini dipopulerkan pertama kali di Hollywood tahun 1920an dan 1930an ketika para bintang filmnya dipaksa untuk menyembunyikan orientasi seksual yang menyimpang demi reputasi kariernya. Selain itu digunakan untuk menghindari kecurigaan publik dan citra yang baik di tengah masyarakat. Homoseksual pada zaman itu masih dianggap tabu dan tidak pantas sehingga bisa menjadi ancaman bagi karier para bintang film.
Pada zaman dahulu praktik lavender marriage bisa saja banyak namun mereka sebisa mungkin untuk berperilaku seperti pasangan normal pada umumnya karena kalau ketahuan sebagai pasangan suami istri lavender marriage akan mendapatkan stigma negatif dan dikucilkan di tengah masyarakat.
Namun, zaman telah berubah, apalagi dalam sistem kapitalis terutama dunia Barat yang mulai menerima keberadaan kaum LGBTQ dengan melegalisasi pernikahan sesama jenis.
Indonesia sebagai negara dunia timur masih melarang pernikahan sesama jenis meskipun ada isu gonjang-ganjing rumah tangga selebritis yang dikaitkan dengan lavender marriage.
Padahal jelas sekali dalam Islam bahwa tujuan pernikahan adalah untuk melestarikan keturunan yang tentu berbeda dengan tujuan dari pernikahan yang lavender sebagai topeng penutup aib atas orientasi seksual yang menyimpang.
Rasulullah saw. bersabda bahwa, "Siapa saja yang menjumpai kaum yang melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah pelaku dan pasangannya" (HR. Abu Dawud).
Sistem Islam sangat tegas menindak kaum sodom tanpa pandang bulu sehingga tidak kerusakan di tengah masyarakat dan budaya rusak L687Q musnah.
Sejarah mencatat bahwa khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq RA memerintahkan untuk membakar pelaku homoseksual hidup-hidup. Hukuman mati dengan cara dibakar yang ditetapkan Abu Bakar sebagaimana dijelaskan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam Ath-Thuruq Al-Hukmiyyah fi As-Siyasah Asy-Syar'iyyah. Adapun alasannya adalah ingin pelaku homoseksual merasakan panasnya api dunia sebelum merasakan panasnya api neraka (detikhikmah, 10-5-2023).
Untuk menghapus penyimpangan orientasi seksual memang diperlukan peran penting negara sebagai tonggak utama penerapan syariat Islam secara kaffah. Karena hanya Islam yang mampu melindungi generasi dari kerusakan. Sudah saatnya kita kembalikan kejayaan Islam dalam bingkai khilafah islamiyah.
Via
Opini
Posting Komentar