Opini
Marriage is Scary, Apa Benar?
Oleh: Eci Aulia
(Aktivis Muslimah Bintan)
TanahRibathMedia.Com—Belakangan ramai yang menarasikan tentang sebuah pernikahan. Alih-alih menggambarkan betapa indahnya hubungan halal itu, momok menakutkan justru dihembuskan ke dalam benak para lajang melalui istilah "Marriage is Scary" yang artinya pernikahan itu menakutkan.
Tren yang sempat viral di platform TikTok ini akhirnya menyebar ke platform lain seperti Instagram dan Twitter. Tren ini menyoroti kekhawatiran tentang situasi negatif dalam pernikahan, seperti perselingkuhan, perceraian, dan KDRT sebagaimana yang marak terjadi hari ini.
Tren yang kebanyakan diikuti oleh perempuan ini seketika mengubah persepsi masyarakat tentang pernikahan. Mereka membayangkan ketakutan tentang bagaimana jika nanti mendapatkan pasangan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya banyak orang yang enggan untuk menikah atau menunda pernikahan (Tempo.co, 19-07-2024).
Stigma negatif ini sepertinya salah alamat. Istilah menakutkan lebih cocok disematkan pada budaya pacaran yang dampaknya begitu nyata. Seperti aborsi, kekerasan seksual, bundir, dan lain sebagainya. Sementara pernikahan yang jelas halal tidak sepantasnya untuk ditakuti.
Jika tidak dengan menikah lantas dengan jalan apa manusia menyalurkan naluri kasih sayang yang sudah fitrah ada dalam dirinya? Orang yang menerima istilah marriage is scary bisa saja memilih jalan haram sebagai alternatif. Terlebih, pergaulan bebas dengan lawan jenis dianggap normal negeri ini.
Pemikiran yang lahir dari paham sekuler ini jelas berpijak pada paradigma Barat yang nyata-nyata bertentangan dengan syariat Islam. Semakin banyak generasi Muslim yang menjauhi pernikahan, maka makin berkurang angka kelahiran dalam keluarga muslim. Hal ini mengakibatkan mengerucutnya populasi generasi muslim. Inilah yang diinginkan oleh kaum kuffar Barat.
Jika menikah itu menakutkan, tidak serta-merta menjadikan pacaran itu menyenangkan. Dua hal ini jelas bertolak belakang. Menikah itu jalan halal yang diridai Allah Swt., sedangkan pacaran itu jalan haram, sudah pasti tidak diridai-Nya.
Salah besar jika beranggapan menikah itu menakutkan karena banyaknya kasus perselingkuhan, perceraian, KDRT, yang kerap terjadi di tengah masyarakat. Orang yang berpandangan seperti ini tentu tidak paham bahwa menikah itu bagian dari syariat Islam. Pun tidak mengetahui apa tujuan pernikahan yang sebenarnya.
Rasulullah Saw. telah bersabda dalam sebuah haditsnya,
"مَنْ نَكَحَ فَقَدْ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الإِيمَانِ فَلْيَتَّقِ اللَّهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي" (رواه البيهقي)
"Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada setengah yang lainnya." (HR. Baihaqi).
Salah satu hikmah disyariatkannya menikah adalah terbentuknya keluarga sakinah, mawadah, warahmah. Menyalurkan naluri nau atau berkasih sayang dengan lawan jenis melalui jalan pernikahan dapat menghindarkan diri dari dosa zina dan menjaga nasab. Akan tetapi tujuan dari segala tujuan pernikahan hanyalah untuk menggapai ridanya Allah Swt..
Oleh karena itu, stigma negatif yang dialamatkan pada pernikahan, bahwa pernikahan itu menakutkan, tidaklah benar. Adapun konflik pernikahan yang kerap muncul seperti yang dipaparkan di paragraf sebelumnya itu murni kesalahan individu yang menjalaninya, bukan kesalahan syariat pernikahannya.
Allah Swt. tidak akan mungkin menurunkan syariat jika tidak ada kebaikan dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Siapa pun yang berpandangan bahwa menikah itu menakutkan, berarti ia telah membenci salah satu syariat Allah Swt. yang dibawa oleh Rasulullah Saw.
"Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku!" (HR. Ibnu Majah).
Maka jangan sampai kita menjadi salah satu pembenci syariat Islam dengan membenarkan istilah marriage is scary. Untuk yang masih lajang jangan takut untuk menikah. Awali dengan bismillah, niat semata ingin meraih rida Allah Swt.. Sembari berusaha memantaskan diri untuk dapat bersanding dengan pasangan hidup yang diinginkan. Yakni dengan menjadi pribadi yang bertakwa agar tercapai tujuan pernikahan yang sebenarnya. Abaikan marriage is scary, ubah jadi marriage is fun.
Via
Opini
Posting Komentar