Opini
Moderasi Beragama Menyasar Pelajar Muslim
Oleh: Pudji Arijanti
(Pegiat Literasi Untuk Peradaban)
TanahRibathMedia.Com—Kita ketahui bersama bahwasanya persoalan yang dirasakan remaja termasuk pelajar saat ini adalah dekadensi akhlak yang makin parah. Hingga memunculkan pergaulan bebas berujung seks bebas, perundungan, aborsi, narkoba, pembunuhan, kriminalitas, dan lain-lain.
Namun begitu pemerintah menyolusinya dengan pengarusan moderasi beragama yang jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan kerusakan moral serta akar persoalan generasi tersebut. Hal ini nampak pada kegiatan Iriana Joko Widodo, Wury Ma'ruf Amin, dan sejumlah istri menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidariras Era (OASE), Kabinet Indonesia Maju (KIM) dalam menggaungkan moderasi beragama pelajar dari sekolah madrasah aliyah dan SMA lintas agama di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Tentu saja dengan harapan nilai-nilai moderasi agama terinstal sejak dini (detikhikmah 11-9-2024).
Moderasi beragama kali ini menyasar pelajar muslim di institusi pendidikan. Kegiatan tersebut sesuai pesanan Barat dan ditujukan untuk menangkal ide radikalisme di kalangan pelajar. Jelas yang dimaksud adalah organisasi pengemban risalah Islam ideologis yang dipandang sebagai musuh ide kapitalisme, agar generasinya bahkan seluruh umat kembali kepangkuan Islam nan lurus.
Pengarusutamaan ide moderasi beragama mempunyai tujuan memoderasi generasi agar memiliki profil moderat dalam beragama. Moderat dalam hal ini tidak ekstrem dalam beragama, mengambil jalan tengah, selalu bersikap toleransi antar budaya serta agamanya (Islam)
Sebenarnya ide moderasi beragama adalah langkah-langkah Barat dalam mempertahankan hegemoni kapitalisme atas negeri-negeri kaum muslim. Dengan demikian ide-ide kapitalisme tetap eksis di benak umat Islam. Praktik penjajahan dan penjarahan kekayaan alam di seluruh wilayah negeri ini dapat berjalan sesuai keinginan para kapital. Sejatinya moderasi beragama yang diopinikan secara masif adalah salah satu strategi barat dalam menguasai kekayaan alam milik Indonesia.
Haruslah dipahami kapitalisme adalah sebuah ideologi yang dibangun atas dasar pemikiran manusia. Ideologi ini sekuler karena memisahkan aturan Allah dari kehidupan manusia. Sehingga manusia sah-sah saja membuat hukum. Jika sudah demikian sistem kehidupan ini diatur dengan keinginan manusia yang penuh dengan hawa nafsu. Manusia bebas berpindah akidah, bebas berpendapat, bebas mendapatkan hak milik atas harta dan sebagainya.
Dalam sistem kapitalisme yang berkuasa adalah para kapital atau para pemilik modal. Mereka dengan leluasa menguasai sumber-sumber kekayaan yang ada di negeri-negeri kaum muslim. Seperti keberadaan SDA Indonesia yang telah dikuasai kapitalis selama bertahun-tahun seperti: Freeport, Chevron Pacific Indonesia, ExxonMobil, dan sebagainya.
Islam memandang kapitalisme sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Sehingga kapitalisme tak layak dijadikan sistem seperti pada hari ini. Karena ideologi kapitalisme manusia dibiarkan bebas membuat hukum secara mutlak. Padahal yang berhak membuat hukum secara mutlak adalah Allah Swt. Sedangkan kebebasan manusia senantiasa dalam bingkai syariat.
Ide moderasi beragama adalah proyek Barat yang dimaknai menerima pemikiran liberal seperti demokrasi, HAM, pluralisme, dan lain-lain. Agar generasi muslim memahami Islam sesuai kepentingan Barat, bahkan tanpa disadari telah menjadi penjaga dan amplifiernya.
Jika ditilik dari kegiatan yang dilakukan negara dalam mensosialisasikan moderasi beragama, nampak jelas bahwa yang menjadi kekawatiran bukan kerusakan moral remaja muslim, tapi ancaman kebangkitan Islam. Dengan demikian bukankah penguasa sedang menjalankan peran sebagai penjaga sistem kapitalisme sesuai arahan Barat.
Pelajar muslim seharusnya menjadi duta Islam dan hanya mengambil Islam yang murni, tidak bercampur dengan pemikiran Barat. Sehingga pantas menyandang profil generasi muslim yang produktif, tangguh, membangun peradaban mulia harus tetap terjaga. Pelajar muslim harus mempunyai pandangan hidup untuk kemuliaan Islam dan kaum muslim.
Hanya saja profil yang demikian hanya mampu dicetak oleh negara Islam yakni Khilafah. Tentu saja negara Khilafah akan menjaga dan mengupgrade kualitas pemuda dengan ideologi Islam melalui sistem pendidikan, menghidupkan tradisi dakwah dan lain-lain sehingga terwujud generasi harisan aminan lil Islam dan daulah. Dengan demikian moderasi beragama wajib kita tolak, karena merusak pemikiran generasi dan umat Islam. Wallahu'alam Bissawab
Via
Opini
Posting Komentar