Opini
Peran Ibu Hilang dalam Sistem Sekuler Kapitalis
Oleh: Rustina
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Ibarat tikus mati di lumbung padi, begitulah gambaran kondisi Indonesia sekarang. Negeri yang dikenal kaya sumber daya alamnya, ternyata tidak dapat dirasakan oleh seluruh rakyat. Masih banyak rakyat yang kelaparan, balita gizi buruk (stunting), hingga kematian karena ketidakmampuan rakyat memenuhi hajat hidup mereka.
Belum lagi ekonomi yang menghimpit, kenaikan BBM tanpa aba-aba, biaya kesehatan yang tidak murah, naiknya bahan-bahan pangan, dan juga minimnya lapangan kerja justru malah memunculkan berbagai tindak kriminal.
Ditambah lagi, terjadinya fakta baru-baru ini, nasib pilu dialami seorang remaja perempuan di Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Dia dicabuli kepala sekolah berinisial J (41) yang juga seorang PNS. Mirisnya, pencabulan ini disetujui dan diketahui ibu kandungnya yang juga seorang PNS berinisial E. Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengatakan kepala sekolah dan ibu korban telah diamankan polisi.
Kasus ini pertama kali dilaporkan ke polisi pada (26/8) lalu. "Pelaku yang merupakan Kepala Sekolah Dasar, diamankan anggota Resmob Polres Sumenep pada hari Kamis (29/8/2024) sekitar pukul 15.00 WIB, di Rumahnya, Desa Kalianget Timur," kata Widiarti, Jum'at (30/8).
Widiarti menuturkan, kasus ini terungkap saat ayah korban mendapat informasi bahwa anaknya diantarkan ibunya ke rumah kepala sekolah. Di sana korban dicabuli kepala sekolah. Dia menambahkan, ibu korban menyetujui pencabulan itu dengan alasan untuk ritual penyucian diri. Tak dijelaskan ritual apa yang mereka jalani. "T disuruh melakukan hubungan badan dengan J oleh ibu kandungnya sendiri (https:kumparannews.com, 1-9-2024).
Dari fakta di atas, kita melihat kenyataan pahit. Seorang ibu tega menyerahkan anak kandungnya untuk disetubuhi teman ibunya dengan alasan ritual menyucikan. Ibu yang seharusnya menjadi pendidik utama justru melakukan kekejian luar biasa.Ini menunjukkan matinya naluri keibuan nyata adanya dan menambah panjangnya deretan potret buram rusaknya pribadi ibu dan rusaknya masyarakat.
Fenomena ini menunjukkan adanya persoalan sistemis dan bukti kegagalan di sistem yang diterapkan hari ini, khususnya di sistem pendidikan.
Islam menetapkan peran dan fungsi ibu yaitu sebagai pendidik yang pertama dan utama. Pentingnya seorang ibu mempunyai atau belajar ilmu agama. sehinggga seorang ibu bisa mendidik serta mengajarkan anak-anaknya tentang aqidah islam dan mencetak generasi yang berpikir cemerlang. Itu bisa terwujud dengan dukungan individu yang bertakwa, masyarakatnya, dan negara.
Di sistem sekuler kapitalis, yang mana pendidikan agama dijauhkan dari kehidupan, serta didukung kehidupan ekonomi yang semakin sulit, tak ayal membuat seorang ibu pendek akal untuk menyerahkan anaknya darah dagingnya untuk disetubuhi.
Islam menetapkan peran negara sebagai raa'in sehingga mewujudkan kesejahteraan dan menjadi kewajiban bagi negara. Dalam sistem Islam negara wajib membentuk aqidah umat yang beriman dan bertakwa. Sehingga terwujudlah masyarakat yang satu, yang seperti satu tubuh, yang apabila salah satu anggota tubuhnya sakit, maka anggota tubuh lainnya pun ikut sakit. Jadi terbentuklah masyarakat yang saling peduli baik dalam keimanan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga seorang ibu bisa terjaga kewarasannya dengan aqidah islam, dan jauh dari hal-hal negatif yang merugikan dirinya, keluarga maupun orang lain. Semuanya itu bisa terwujud hanya dengan sistem Islam yang hukum-hukumnya bersumber dari Allah Swt, yaitu al Qur'an dan as Sunnah. Waallahu a'lam bi shawab.
Via
Opini
Posting Komentar