Opini
Sampai Kapan Dunia Abai pada Gaza?
Oleh: Mutmainnah
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Palestina sudah 75 tahun lebih dijajah oleh bangsa Yahudi. Mereka merampas tanah suci yang Allah janjikan sebagai tempat terakhir umat muslim dunia. Darah warga Gaza terus tertumpah, mengalir dengan deras tapi tak ada yang peduli, hanya melihat peristiwa yang menimpa Palestina. Tanpa ada yang berbuat dan menggerakkan pasukan militer melawan tentara Israel.
Para penguasa negeri muslim melakukan kecaman semata tapi tidak mengirimkan pasukan senjata ke Palestina dalam melawan pasukan Yahudi yang telah mengambil tanah kaum muslim. Israel hanyalah kekuatan kecil 170 ribu personil militer aktif, 595 armada tempur udara dan 1650 tank baja. Andaikan kaum muslim mengerahkan separuh kekuatan militernya Israel hancur tanpa sisa.
Israel terus-menerus menyerang Palestina dengan berbagai bom dan rudal hingga menelan korban meninggal sekitar 40.300 jiwa sebagian besar anak-anak dan wanita dan 93.300 luka-luka. Peperangan terus terjadi tanpa henti. Warga Gaza pontang-panting mencari tempat aman di sekitar namun tetap saja kemana pun mereka pergi pasti akan dibunuh layaknya binatang tanpa belas kasih. Israel didukung penuh Amerika Serikat dan menteri luar negeri AS Bliken mengirimkan amunisi artileri untuk menghabisi nyawa saudara kita di Palestina khusus Gaza.
Dunia Arab malah sibuk dengan membangun hubungan baik dengan Barat tanpa ada rasa empati dan simpati membantu Palestina bebas dari genosida yang makin memperihatikan dan mengerikan (CnbcIndonesia.com, 23-8-2024).
Wilayah aman di Gaza yang awal 120 kilometer persegi menjadi 35 km persegi dari total wilayah Gaza. Wilayah tersebut mencakup 3,5 persen dari area pertanian, layanan, dan komersial yang mempersempit ruang warga sipil berlindung. Dunia kesehatan menjadi sasaran Israel banyak warga yang tidak mendapatkan layanan kesehatan dengan baik dan memadai akibat perang yang terus berkecamuk. Israel membatasi bantuan obat-obatan, layanan listrik di putus, kekurangan air bersih, makanan dan bagian besar kondisi Gaza hancur. Meskipun PBB mengatakan gencatan senjata segera namun itu hanya retorika pemanis sebagai polisi dunia, tidak ada tindakan nyata sampai hari ini (Antaranews.com, 25-8-2024).
Umat Sibuk Mengejar Dunia, Palestina Diabaikan
Kaum muslim dunia sibuk mengejar kepuasan dunia, hidup dengan gaya hedon, abai pada saudara Palestina yang tidak baik-baik saja, mereka kelaparan, kehausan, di serang penyakit kulit yang mengerikan bahkan bisa mengakibatkan mereka meninggal. Mana rasa kepedulian kita sebagai sesama manusia? Yang setiap hari tidak bisa tenang akibat bom yang di lemparkan Israel ke wilayah pengungsian warga, mereka masih bisa tersenyum lebar, masih bisa bahagia, bermain, dan bahkan beribadah kepada Allah di tengah runtuhan bangunan dan ditinggalkan keluarga mereka. Meskipun masalah yang dihadapi besar, berat dan sulit di mata manusia tapi warga Palestina terus mengingat Allah, menjaga ibadah mereka, di tengah gempur hujan bom di telinga menggemah setiap saat, pagi, siang dan malam.
Permasalah di Palestina bukan hanya persoalan kemanusiaan. Namun persoalan yang butuh kemiliteran yang dikirimkan dari negeri Arab, untuk bisa bebas dari penjajahan yang begitu lama dilakukan oleh elit politik barat, yang bercokol di balik anak didiknya Israel. Kaum muslim di Gaza dan Rafah hanya bisa mendapat bantuan sesama muslim lainnya namun kaum muslim malah tidak mendengarkan jeritan, tangisan, dan penderitaan di sana. Sampai kapan kita abai pada Gaza? Mengabaikan saudara kita yang membutuhkan bantuan adalah kezaliman yang sangat merugikan diri kita sendiri. Perlu disadari bahwa kepekaan dan pembelaan harus dilakukan di berbagai media sosial kita untuk memberi tahu kan pada dunia bahwa penting bagi kita memerangi orang Yahudi untuk pergi dari tanah kekuasaan kaum muslim di Palestina.
Sistem kapitalis sekuler yang menjadikan kaum muslim di dunia tak peduli terhadap sesama, menyepelekan pemboikatan pada produk-produk Israel, mengabaikan postingan Palestina, kaum muslim, hanya memberikan bantuan makanan tidak mampu menawarkan solusi yang benar untuk pembebasan Palestina dari penjajah. Semua terjadi karena penerapan ideologi kapitalisme telah membunuh jutaan jiwa di seluruh dunia dengan berbagai cara. dan menjadikan bukti sistem dunia hari ini sistem yang jahat.
Para pemimpin muslim tak peduli, bahkan menjadi antek musuh Islam, Ini mencerminkan rusaknya kepemimpinan dunia Islam. Para penguasa menjadi pengkhianat dalam negeri, melakukan berbagai kinerja demi materi, untuk melancarkan aksi dan kelanggengan sistem kufur di negeri muslim. Elit Barat sudah dari tahun 1948 merencanakan membagi Palestina menjadi dua negara, satunya milik Arab dan satunya milik Yahudi.
PPB menawarkan solusi membagi dua bukan tanpa konsep tapi memang sudah terkonsep dari lama. Mereka membuat onar dengan menghadirkan Israel sebagai jalan untuk mendapatkan tanah Palestina yang menyisakan kecil bagi warga Gaza untuk hidup. Barat tidak akan diam dan berhenti sampai kita menjadi bagian dari mereka (Yahudi) dan menguasai dunia dengan ideologi kapitalisme yang makin menjauhi umat Islam dari Islam kafah. Bahkan mereka akan terus memusuhi dan memusnahkan orang-orang yang berpegang teguh pada Islam karena akan mempengaruhi manusia pada nilai-nilai Islam yang sesuai dengan syariat Islam.
Perhatian pemimpin pada umat hanya bentuk parsial pada saat butuh, sisanya diabaikan. Apalagi ada saudara muslim di Palestina tak ada yang bisa diharapkan karena mereka adalah antek-antek Barat dalam dunia politik hari ini. Meskipun menangis darah tak bisa membebaskan Palestina dengan mengharapkan PBB turun tangan, melainkan dengan ideologi Islam.
Genosida di Gaza adalah perang ideologi. Sayang ideologi Islam baru diemban oleh individu belum diemban oleh negara. Karena itu yang melawan adalah muslim Palestina dan individu yang berideologi Islam. Sedangkan masyarakat dan negara hanya memberikan solusi parsial yang lahir dari ideologi kapitalis yang membentuk umat yang apatis pada sesama muslim meskipun mereka dalam keadaan terancam sekalipun karena pemikiran yang sudah dicekoki kapitalis yang menjadikan segala perbuatan atas dasar manfaat bukan mengharapkan ridha Allah Ta’ala sebagai Sang Pengatur kehidupan manusia.
Padahal Allah Ta’ala sudah berfirman, "
"Bulan haram dengan bulan haram dan (terhadap) sesuatu yang dihormati berlaku (hukum) kisas. Oleh sebab itu, siapa yang menyerang kamu, seranglah setimpal dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS Al-Baqarah: 194).
Sistem Islam Solusi Paripurna Mengatasi Genosida di Palestina
Peperangan ini adalah perang melawan negara, dan pastinya membutuhkan tegaknya negara Islam dalam naugan khilafah yang akan mendorong adanya jihad. Tegaknya khilafah membutuhkan kesadaran yang sama di tengah umat. Keberadaan kelompok dakwah ideologis sangat dibutuhkan. Negara Islam tidak tegak dengan sendirinya, butuh perjuangan yang hakiki untuk bisa memahamkan umat tentang ideologi Islam sebagai satu solusi yang dibutuhkan dalam kehidupan umat termasuk membebaskan Palestina dari cengkeraman Israel maupun negeri-negeri muslim lainnya yang terjajah oleh negara Barat yang bersembunyi di balik kenetralan pada sesama manusia. Maka dengan ideologi Islam di bawah naungan khilafah-lah akan mampu membawa perubahan besar bagi umat dan dunia. Wallahualam bissawab
Via
Opini
Posting Komentar