Opini
Abainya Pemerintah, SMP Negeri Tidak Memiliki Gedung
Oleh: Tati Pranita
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Berbicara mengenai wadah pendidikan formal yaitu sekolah, berarti kita sedang membicarakan betapa pentingnya pendidikan atau edukasi bagi generasi kita. Seperti kita ketahui, bahwa pendidikan adalah alat untuk membentuk karakter, kepribadian, keterampilan dan pemikiran kritis ataupun cemerlang bagi generasi bangsa Indonesia.
Seperti dilansir oleh www.detik.com (24-9-2024), sejumlah siswa berseragam SMPN 60 Bandung melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) hanya dengan menggunakan alas plastik terpal berwarna biru, tidak ada meja dan bangku untuk mereka belajar.
Semua siswa duduk lesehan untuk mendengarkan pelajaran yang disampaikan guru. Ditelusuri lebih dalam, parahnya ternyata SMPN 60 Bandung tidak memiliki bangunan sekolah dan ini terjadi dari tahun 2018 sejak sekolah itu didirikan. Dan para guru juga tidak tahu kapan mereka bisa memiliki bangunan sekolah sendiri.
Sekolah tanpa gedung adalah hal yang sangat miris. Apalagi sudah terjadi sejak sekolah itu berdiri tahun 2018, dan menumpang di bangunan SD Negeri, dan tidak semua kelas dapat tertampung dalam bangunan SD tersebut. Mirisnya lagi, itu adalah SMP Negeri.
Dalam hal ini, peran pemerintah sangatlah penting untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan. Karena pemerintah bertanggungjawab dan menjamin dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 31 ayat 4 UUD 1945 yang berbunyi, "negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari APBN serta dari APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional" dan juga tertuang dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2007 mengenai standar sarana dan prasarana yang memadai dan harus memenuhi Ketentuan (ditpsd.kemdikbud.go.id).
Pentingnya pendidikan tidak bisa kita abaikan atau remehkan begitu saja, karena generasi penerus bangsa harus siap menghadapi segala tantangan global. Oleh karena itu, maka untuk mewujudkan generasi yang hebat diperlukan akses pendidikan yang berkualitas dan bermutu.
Memiliki sarana (peralatan) dan prasarana (fasilitas) penunjang pendidikan yang memadai dan terselenggara untuk seluruh kegiatan belajar, supaya bisa mencetak dan menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas, unggul, dan siap untuk memimpin suatu bangsa dan peradaban.
Potret Buram Pendidikan dalam Sistem Kapitalisme
Dari kasus ini, mengungkap potret buram dari kegagalan pemerintah dalam pengelolaan pendidikan di Indonesia yang tertuang dalam amanah konstitusi untuk menyediakan pendidikan yang bermutu dan berkualitas bagi rakyat Indonesia.
Bahwa pendidikan adalah salah satu bidang penting dalam menentukan masa depan bangsa. Pendidikan juga merupakan kebutuhan pokok setiap individu rakyat. Sayangnya dalam sistem kapitalisme, negara tidak berpihak penuh pada rakyat. Hal ini makin jelas, ketika sekolah berdiri karena kebutuhan rakyat, namun negara tidak memfasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
Ini menjadi bukti bahwa pemerintah abai terhadap kebutuhan infrastruktur pendidikan yang layak bagi rakyatnya. Negara memang sudah mengalokasikan anggaran pendidikan Tapi sayangnya, dana sebenarnya sangatlah sedikit. Itupun hari ini ada banyak hal yang membuat dana tak dapat terserap sempurna, salah kelola, bahkan juga menjadi ajang korupsi.
Perspektif Islam
Dalam perspektif Islam, pengelolaan pendidikan menjadikan pendidikan sebagai prioritas dan salah satu bidang strategis untuk membangun peradaban yang maju dan mulia. Pendidikan juga merupakan kebutuhan pokok atau hak rakyat yang wajib disediakan negara. Oleh karena itu, negara di dalam Islam menggratiskan pendidikan utk semua warga negaranya tanpa membeda-bedakan atau melihat status ekonomi orang tersebut.
Negara di dalam Islam juga memiliki anggaran mutlak, yang mana berkewajiban mengalokasikan atau menyediakan anggaran yang memadai untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
Negara dalam islam adalah raa’in sehingga negara akan mengurusnya dengan cara terbaik sesuai tuntunan syara’. Negara mampu memenuhi kebutuhan anggaran supaya seluruh rakyatnya bisa menikmati fasilitas terbaik, karena syara’ sudah menetapkan sumber-sumber pendapatan negara sesuai dengan sistem ekonomi Islam, dan dikelola dengan baik melalui sebuah lembaga yang bernama Baitul Mal.
Begitupula terhadap guru (tenaga pengajar). Dalam Islam, sosok seorang guru sangatlah dimuliakan, karena ditangan gurulah lahir para pemimpin tangguh yang memiliki karakter kuat. Peranan guru dalam menciptakan generasi sangatlah berpengaruh. Maka, seorang guru di dalam sistem Islam mempunyai kompetensi dan figure yang berkepribadian Islam dan berakhlak mulia, juga menjadi teladan bagi peserta didiknya.
Penghargaan dari khalifah kepada guru sangatlah besar, yaitu dengan memberikan gaji yang besar dan mencukupi kehidupan mereka. Pada masa Umar ra., besaran gaji guru 15 Dinar. Satu dinar 4,25 gr emas, jika 1 gram nya 1 juta rupiah, maka gaji guru 63,75 juta rupiah per bulan.
Jadi hanya di dalam naungan serta kebijakan Islam saja, para pelajar, tenaga pendidik (guru) dan segala sarana prasarana sekolah baru bisa terjamin dengan mutu dan kualitas terbaik.
Wallahu'alam bisshowab.
Via
Opini
Posting Komentar