Opini
Badai PHK Kian Menjadi Bukti Negara Abai Mengurus Rakyat
Oleh: Ika Kartika
(Aktivis Muslimah)
TanahRibathMedia.Com—Di tengah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang kian melambung tinggi. Kini menjadi bumerang untuk meningkatkan pendapatan dalam memenuhi kehidupan sehari-hari. Namun nyatanya kini sirna, badai PHK pada tahun ini meningkat sedangkan harga pokok kian sudah di luar nalar.
Dilansir dari Detikcom (26-9-2024), jumlah orang yang kehilangan pekerjaan diakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat di tahun ini. Berdasarkan data kementerian ketenaga kerjaan (Kemenaker) jumlahnya sepanjang Januari sampai 26 September 2024 hampir mencapai 53 ribu orang. Menurut Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker, Indah Anggoro Putri, Angka PHK tahun ini mengalami peningkatan di banding tahun lalu.
Sedangkan dilansir dari CNBC Indonesia (29-9-2024), karyawan PT Panamtex melakukan perlawanan atau demo pada putusan pailit dari Pengadilan Negeri Semarang. Keputusan tersebut membuat 510 karyawan di dalamnya terancam tidak bisa lagi bekerja. Padahal, karyawan menyatakan masih ingin bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka pun sudah malakukan aksi unjuk rasa. kata Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN) Panamtex Tabi'in mereka merasa bingung karena selain kerja di pabrik maka akan bekerja di mana lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Maraknya PHK saat ini adalah akibat dari kesalahan paradigma ketenagakerjaan dan industri yang diterapkan negara dengan menggunakan sistem kapitalis. Sistem ini menerapkan kebijakan liberalisme (kebebasan) dalam meraup keutungan yang sebesar-besarnya untuk kepentingan pribadi tanpa memikirkan hal lain.
Para oligarki saat ini akan duduk dengan tenang karena uang mereka terus mengalir. Sedangkan rakyat biasa yang hanya mengandalkan kerja paruh waktu kini terancam badai PHK serta sulit dalam mencari pekerjaan karena lapangan pekerjaan kini dipersempit dan dipersulit.
Sedangkan pada zaman Rasulullah Saw beliau ketika menjadi seorang Khalifah dalam mengurusi umatnya yang begitu banyak. Dari penjuru negri ini mampu dalam mengelola semua bidang baik itu tatanan negara, kebijakan negara semua Rasulullah Saw urus sesuai dengan ketentuan syariat Islam yang bersumber dari Allah Swt. sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah demi kesejahteraan umatnya tanpa memikirkan dirinya sendiri.
Beda halnya dengan saat ini para elit penguasa lebih memilih mementingkan pribadinya bersekongkol dengan investor asing di banding mengurusi rakyat. Tujuan dari mereka hanya satu bagaimana uang bisa dilipatgandakan oleh laba yang besar. Dari sini Mereka tidak akan pernah terpikirkan kondisi rakyatnya yang menjerit yang mereka pikirkan adalah laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya.
Seharusnya kita sadar bahwa rusaknya sistem saat ini karena menerapkan sistem yang salah yaitu sistem kapitalisme. Jika kita menerapkan sistem yang seharusnya telah berdiri kokoh seperti sistem Islam yang bersumber langsung dari Allah Swt. melalui Al-Qur'an dan As-Sunnah para elit global, para oligarki, tak mampu berkutik dalam hal ini. Karena hukum syara tidak sesuai dengan kepentingan dan kenyamanan mereka.
Negara seharusnya berperan penting dalam mengurusi rakyatnya dalam hal pekerjaan. Serta bertindak tegas dalam menyikapi permasalahan saat ini. Kondisi pemberhentian pekerjaan dengan sepihak tanpa ketegasan dari kebijakan pemerintah bukti ketidakseriusan negara dalam menyikapi persoalan saat ini.
Sungguh, sistem Islam saat ini sangatlah dinanti. Melihat carut marutnya negara yang tak becus mengurus rakyatnya sangatlah membuat penting. Dengan sistem Islam lah semua persoalan bisa teratasi yang mampu mensejahterakan umatnya dalam semua bidang baik ekonomi, politik, sosial dsb. Islam mewajibkan negara untuk menyediakan lapangan kerja yang cukup untuk menyejahterakan rakyatnya negara juga wajib memberikan kebutuhan pokok sesuai hukum syariat.
Wallahu a'lam bishshawab
Via
Opini
Posting Komentar