Opini
Ibu, Calon Generasi Pejuang ada di Tanganmu
Oleh: Eci Aulia
(Aktivis Muslimah Bintan)
TanahRibathMedia.Com—Menjadi seorang ibu bukan hanya sekadar alasan biologis. Dari rahimnya lahir makhluk kecil yang bergelar anak. Anak yang merupakan anugerah dari Allah sekaligus amanah. Kelak seorang ibu akan dimintai pertanggungjawaban atas pengasuhan dan pendidikannya.
Setiap kali ditanya, hampir semua ibu mengharapkan anaknya menjadi saleh, pintar, berbakti kepada orang tua. Sebisa mungkin orang tua akan mengupayakan yang terbaik agar anaknya dapat meraih kesuksesan.
Namun, masih banyak kita dapati ibu yang terjebak oleh definisi kesuksesan ala kapitalis yang cenderung materialistis. Paham materialisme mengajarkan bahwa sukses itu ketika anak meraih juara olimpiade sains, juara dalam ajang tarik suara, juara olahraga dengan otot. Jarang gambaran sukses itu menjadi pengemban dakwah dan pejuang Islam.
Tahukah duhai ibu, anakmu hidup bukan untuk dirinya sendiri, melainkan juga hidup untuk mengemban risalah Islam. Mereka adalah harapan umat, calon pemimpin masa depan. Oleh karena itu, ruh perjuangan harus senantiasa ada pada diri mereka.
Anakmu bukan hanya milikmu, Ibu. Mereka juga milik umat Islam. Para pemuda adalah harta yang mesti dijaga. Kemudian kita urusi dengan pembinaan terbaik hingga terbentuk profil pemuda pejuang Islam pada diri mereka.
Mengapa harus ibu, karena ibu adalah madrasatul ula bagi anaknya. Pendidik pertama dan utama. Di tangan ibulah seorang anak akan menjadi siapa dan berguna untuk apa. Lagipula apa jawaban kita sebagai umat Nabi Muhammad saw. Kelak saat ditanya mengapa tidak menjadikan anak kita sebagai pejuang.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, hal utama yang dibutuhkan tentulah memberikan teladan, yakni menjadi orangtua yang terdepan dalam barisan perjuangan. Tanpa teladan, rasanya sulit mewujudkannya, karena anak adalah peniru ulung.
Generasi pejuang tidak akan tercipta begitu saja. Perlu upaya untuk melahirkannya. Keluarga Muslim terutama ibu harus memahami perannya sebagai pencetak profil generasi pejuang Islam.
Selain memberikan teladan hal terpenting yang dilakukan adalah: pertama, mengokohkan keimanan mereka bahwa hanya Islam satu-satunya agama yang benar di sisi Allah Swt. Islam menjamin kesejahteraan hidup dan solusi permasalahan umat manusia.
Kedua, menanamkan ilmu agama dan tsaqofah yang cukup. Dengan ilmu mereka akan mengetahui perkara mana yang diperintahkan Allah Swt. dan hal apa saja yang dilarang oleh-Nya.
Ketiga, Muslim sejati bukanlah orang yang kuat keimanan dan memiliki ilmu semata. Mereka juga harus mampu membuktikan keimanan tersebut dalam wujud amal perbuatan.
Keempat, mereka harus memahami bahwa Islam harus diterapkan dalam kehidupan. Untuk itu mereka termasuk yang berkewajiban berada dalam barisan perjuangan.
Kelima, karakter pejuang bukanlah pecundang. Berani menyampaikan kebenaran meskipun tekanan dan kesulitan mengancam. Seorang pejuang tidak mudah berbelok manakala diberi iming-iming dan harapan yang menggiurkan.
Untuk para ibu calon pejuang Islam, tancapkan keyakinan pada diri anak kita bahwa janji Allah itu pasti. Islam akan tampil kembali memimpin dunia. Akan tetapi realisasinya membutuhkan perjuangan untuk mewujudkannya. Keyakinan inilah yang akan melahirkan profil pejuang yang kuat sekalipun kesulitan menghadangnya.
Sebagaimana Firman Allah Swt. dalam surat An-Nur ayat 55,
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi..."
Ibu, Allah anugerahkan potensi pada setiap diri anak kita. Tujuannya bukan semata untuk kesuksesan duniawi. Namun, potensi tersebut mesti ia gunakan untuk membela Islam dan menolong agama Allah, sekaligus menjadi pejuang Islam yang tangguh dan terpercaya. Semoga calon generasi pejuang itu lahir dari rahim yang membaca tulisan ini. Aamin. Wallahu alam bissawab.
Via
Opini
Posting Komentar