Puisi
Jiwa yang Bersedih
Oleh: Maman El Hakiem
TanahRibathMedia.Com—Dalam hening malam, jiwa merintih,
Bukan karena harta yang tak aku miliki.
Namun, kesedihan meresap dalam hati,
Saat tiada ilmu, dakwah terasa hampa.
Ya Rabb, berikanlah petunjuk-Mu,
Dalam gelap jalan, aku mencari cahaya.
Musibah terbesar, saat hancurnya agama,
Ketika ajaran-Mu tak lagi terjaga.
Jika aku melihat insan berdosa,
Hati ini pedih, merindukan cahaya.
Saat mereka terlena, dalam dunia fana,
Sementara, aku masih saja duduk terpaku,
Menunggu waktu dalam bibir membeku.
Berharap ada lisan yang bisa berbicara,
Menyeru pada kebaikan, menuntun jiwa.
Namun, apa daya, tiada kekuatan,
Jiwa ini masih terjebak dalam kelalaian.
Padahal, kekayaan bukan tujuan yang hakiki,
Tetapi, diri masih saja mengejar sampai menginjak duri.
Lupa raga yang kelak akan terkubur,
Seperti bayang semu semua kesenangan yang ada.
Jiwa ini terus merana, merintih sepi.
Biarlah gelap menutupi duniaku,
Asalkan ruh dakwah tetap hidup di kalbu.
Ku berjanji untuk terus berjuang,
Menyebar cahaya, hingga saat terbenam.
Di tengah jiwa yang bersedih, kutemukan harapan,
Dengan secercah cahaya ilmu yang engkau titipkan.
Semoga esok datang janji yang pasti.
Syariat Islam terjaga, dalam setiap tindakan.
Kota Angin, 5-10-2024
Via
Puisi
Posting Komentar