Opini
Kejahatan Makin Parah, Umat dan Generasi Butuh Syariah
Oleh: Ummu Umar
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Satu orang anggota geng motor ditangkap polisi saat hendak melakukan tawuran di Jalan Durung, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Remaja yang masih di bawah umur tersebut berinisial WW, yang mengaku sebagai anggota geng motor Mce_boys. Menurut Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, remaja tersebut ditangkap oleh personel gabungan pada Minggu (22-9-2024) dini hari.
"Pengakuannya, remaja ini bersama teman-temannya berencana melakukan aksi tawuran dengan geng motor lain di Hamparan Perak," kata Janton kepada Tribun-medan, Minggu (22-9-2024). Ia mengatakan penangkapan tersebut bermula dari petugas melakukan patroli mencegah aksi tawuran dan kejahatan jalanan.
Selain itu, di lokasi penangkapan petugas juga menemukan sejumlah senjata tajam. "Barang bukti yang ditemukan yakni satu buah celurit, satu parang berbentuk gergaji dan dua parang panjang," sebutnya.
"Janton menjelaskan setelah diamankan pelaku dan barang buktinya langsung diboyong ke kantor polisi guna pemeriksaan lebih lanjut. WW saat ini telah dibawa ke Mako Polsek Medan Labuhan untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan pihaknya akan teruskan menindak tegas terhadap geng motor yang meresahkan masyarakat."
Kita mengimbau kepada masyarakat, khususnya orang tua, agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka di luar rumah dan menghindari terlibat dalam aksi geng motor yang kerap menimbulkan keresahan," pungkasnya.
Tawuran yang dilakukan oleh remaja terus terjadi, bahkan makin mengerikan. Penyebabnya pun beragam, di antaranya adalah karena tersinggung saling ejek di medsos, tekanan ekonomi, krisis identitas, terinspirasi game dn film kekerasan dan tidak mampu mengendalikan emosi, tidak mampu membedakan perbuatan baik atau buruk, pahala atau dosa. Lalu mengapa demikian buruknya akhlak generasi hari ini ?
Jika disimpulkan penyebab dari semuanya adalah penerapan sistem kapitalis yang berdasarkan akidah sekularisme (memisahkan agama dari kehidupan dunia). Ditambah lagi dengan racun-racun pemikiran yang dihembuskan oleh penjajah seperti hak asasi manusia (kebebasan atas nama hak) yang menjadi tolok ukur perbuatan manusia saat ini.
Yang menjadi pelaku tawuran kebanyakan adalah berstatus pelajar yang sebenarnya memiliki potensi besar untuk menyalurkan bakat dan kemampuannya terhadap bangsa dan negara. Namun sayang, penerapan sistem kapitalis sekuler menyebabkan kerusakan pemikiran generasi dan tidak mampu mendidik generasi yang berakhlak mulia, salih dan saliha.
Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pendidikan generasi, dan mewajibkan setiap orang untuk menuntut ilmu mulai dari buaian sampai ke liang kubur. Sistem pendidikan islam yang berdasarkan aqidah islam, mampu mencetak generasi yang berakhlak mulia, salih dan saliha, taat kepada Allah, taat kepada Rasul dan taat kepada orang tuanya.
Oleh karenanya kurikulum pendidikan di dalam Islam tidak akan diganti seperti hari ini, setiap ilmu pengetahuan akan selalu dikaitkan dengan akidah Islam, dengan dalil dalil yang bersumber dari Al-Quran dan hadis, baik ilmu sosial, politik, budaya, ekonomi, pertanian, hukum dsbnya. Sehingga setiap generasi akan meyakini bahwa apa saja yang dilakukannya selalu diawasi oleh Allah Swt. Sang Pencipta. Memiliki rasa takut kepada Allah Swt. jika melakukan perbuatan maksiat dan dosa.
Negara mempunyai tugas dan kewajiban untuk mendidik remaja dan generasi agar menjadi insan yang beriman dan bertaqwa, menguatkan fungsi keluarga dan menerapkan aturan yang menjamin kesejahteraan.Semua itu dapat diwujudkan dalam naungan sistem pemerintahan Islam, yang akan menerapkan aturan syariah Islam secara keseluruhan yang dikenal dengan nama khilafah. Insyaallah, Wallahua'lam bishawab.
Via
Opini
Posting Komentar