Opini
Kriminalitas Pemuda, Kejiwaan Generasi Makin Gila
Oleh: Erlike Handayani, S.H.I
(Pemerhati Remaja)
TanahRibathMedia.Com—Tobat sambal adalah kata yang pantas untuk perilaku generasi saat ini. Belum reda panasnya tindak kriminal yang dilakukan remaja dengan tawuran, hal ini justru terulang kembali. Tak tanggung-tanggung, frekuensi kriminal makin hari makin tinggi.
Kejadian di Cianjur misalnya, belasan pemuda geng motor di ringkus oleh Polsek Cidaun. Diduga hendak melakukan tawuran, kelompok geng motor tersebut membuat warga sekitar menjadi resah. Bahkan dalam pengaman tawuran Polsek setempat menemukan barang bukti berupa senjata tajam (RRI.co.id, 21-9-2024).
Pemicu tawuran terkadang tak masuk di akal. Berawal dari saling tantang melalui media sosial, hingga berakhir di jalanan. Lebih mirisnya lagi, anggota tawuran ini banyak yang masih di bawah umur. Seperti kejadian di Semarang, tidak hanya kenakalan remaja, tetapi sudah merebak pada tingkat kriminal (detik.com, 20-9-2024).
Ada banyak faktor yang menjadi pemicu kriminalitas antar remaja. Lemahnya pengontrol diri bagi setiap individu dan keluarga menjadikan pemikiran mereka semakin bringas. Belum lagi pengaruh ekonomi yang semakin menekan mental. Serta rusaknya lingkungan dari media sosial maupun gagalnya pendidikan. Tentunya akan menambah volume rusaknya kejiwaan setiap remaja.
Begitupun dengan lemahnya penegakan hukum, jelas tidak akan mampu menghapus jejak kriminalitas remaja saat ini. PR besar negara dan penegak hukum untuk mengupayakan agar bisa mencegah perilaku remaja, sehingga pemikiran mereka tidak semakin rusak.
Jika sistem sekuler kapitalis masih digandeng oleh negara, tentunya upaya apapun yang dilakukan untuk menumpas kriminal akan sia-sia. Negara yang abai akan menciptakan aturan konyol tanpa solusi.
Islam selalu melahirkan generasi hebat. Setiap generasi dibentuk dengan pendidikan Islam untuk menciptakan kepribadian yang mulia. Lingkungan yang aman diciptakan dengan ketakwaan kepada Allah Swt..
Hal ini tidak hanya didapat dari pendidikan saja, keluarga dan masyarakat juga ikut andil berperan menciptakan generasi berilmu. Menyibukkan remaja dengan berbagai aktivitas dan kreatifitas serta berperan dalam memperjuangkan Islam dan mendakwahkannya.
Pengontrolan keluarga dan masyarakat akan berkolaborasi dengan negara, agar suasana lingkungan bahagia anak-anak semakin kondusif.
Negara juga wajib memberikan ketegasan hukum pada setiap tindakan kriminal untuk memberikan efek jera kepada para pelaku sesuai ketentuan syari'at Islam. Menyejahterakan perekonomian negara serta pendidikan berbasis Islam menjadi faktor terciptanya generasi hebat, beriman, dan bertakwa. Wallahu 'Alam Bishshawab.
Via
Opini
Posting Komentar