Opini
Pembangunan Batam, Benarkah untuk Kemaslahatan Rakyat?
Oleh: Siti Aysyah
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Musim hujan yang berkepanjangan memperburuk kondisi jalan di wilayah Batuaji dan Sagulung, Batam. Titik - titik kerusakan jalan terus bertambah akibat pecahnya aspal di area yang sering tergenang air atau dilanda banjir saat hujan deras.
Salah satu titik jalan rusak baru berada di jalan R. Suprapto, tepatnya di depan SPBU Simp. Basecamp. Kondisi aspal jalan ini banyak yang retak akibat padatnya lalu lintas, termasuk kendaraan berat yang sering melintas. Genangan air dan banjir yang kerap terjadi di lokasi tersebut makin memperparah kerusakan. Pecahan aspal yang cukup besar terlihat di lajur kanan menuju Muka Kuning. Kerusakan ini mulai melebar, memperburuk kondisi jalan yang sebelumnya juga sudah memiliki beberapa lubang kecil.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pengendara harus mengurangi kecepatan saat melintasi jalan ini. Pecahan aspal tidak hanya membuat jalan berlubang, tetapi juga menimbulkan gundukan-gundukan yang berbahaya.
Hendrik seorang warga setempat mengatakan bahwa pecahan baru ini muncul dalam sepekan terakhir. "Awalnya kecil, tapi karena arus lalu lintas yang padat akhirnya melebar dan hampir memakan separuh lajur kanan jalan," ujarnya.
Jalan R. Suprapto memang sudah lama rusak di beberapa titik. Mulai dari Muka Kuning, kerusakan terlihat sejak turunan Bukit Daeng, depan perumahan Puteri Tujuh, SP Plaza, Perumahan Genta I hingga perumahan Puskopkar di U-turn, serta kerusakan baru di Simp. Basecamp.
Selain itu kerusakan jalan juga terjadi di Jalur menuju pelabuhan Sagulung. Kondisinya makin memprihatinkan, terutama selama musim hujan ini. Lubang - lubang yang yang sudah ada makin melebar karena genangan air, hingga hampir tak ada aspal yang tersisa dijalan depan pemukiman pokok Jengkol, Sagulung.
Jalan Ahmad Dahlan, Sei. Temiang yang menghubungkan TPU Sei. Temiang hingga Tanjung Riau, juga dalam kondisi rusak parah. Meski sudah bertahun-tahun rusak, penanganan yang dilakukan hanya sebatas tambal sulam kondisi jalan kembali memburuk selama musim hujan ini.
"Jalan ini sudah lama rusak, belum pernah ada perbaikan atau pengaspalan secara menyeluruh. Paling hanya tambal sulam dan coran semen seperti ini" ungkap Mukhti warga Batuaji yang rutin melintasi jalan Ahmad Dahlan.
Sementara itu, Dinas Bina Marga Kota Batam belum bisa memastikan kelanjutan proyek perbaikan dan pelebaran jalan yang dikeluhkan masyarakat. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam Suhar mengatakan bahwa anggaran untuk pelebaran jalan ditahun 2024 belum dibahas.
Jalan raya merupakan infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam beraktifitas sehari-hari. Banyaknya jalan yang rusak dan tidak kunjung diperbaiki sangat membahayakan pengguna jalan. Bahaya yang sering terjadi berupa kecelakaan bahkan mengakibatkan jatuh korban jiwa dan kerugian harta benda akibat terperosok, terserempet atau ditabrak kendaraan lain saat menghindari jalan rusak.
Ini akibat dari konsep buruk good governance yang mana bukanlah menjadi prioritas karena tidak menghasilkan keuntungan materi bagi korporasi. Oleh karenanya konsep buruk ini harus segera diakhiri dan tidak perlu lagi berharap pada Kapitalisme yang selalu menimbulkan masalah dalam pembangunan infrastruktur.
Dalam Islam memiliki konsep bahwa pembangunan infrastruktur merupakan bentuk pelayanan negara kepada publik. Khalifah sebagai kepala negara akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang mendesak dibutuhkan oleh publik, jika ditunda pembangunannya akan menimbulkan bahaya atau dharar pada publik.
Sebagaimana yang kita saksikan hari ini, banyaknya jalan yang rusak parah telah menimbulkan dharar pada publik, bahkan sampai terjadi hilang nyawa di perjalanan. Khalifah Umar bin Khattab sebagai pemimpin negara yang sangat memperhatikan kenyamanan dan keamanan jalan umum bagi rakyatnya pernah berkata
"Seandainya seekor keledai terperosok karena jalanan yang rusak, aku sangat khawatir karena pasti akan ditanya oleh Allah Swt.. Mengapa kamu tidak meratakan jalan untuknya?"
Jadi, tegasnya Khalifah akan berupaya mencegah terjadinya dharar, karena Nabi SAW bersabda:
"Imam (Khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggungjawab atas rakyat yang ia urus"
Pembangunan Infrastruktur dalam Khilafah sejatinya adalah untuk kemaslahatan publik, bukan untuk melayani korporasi.
Wallahu'alam Bishawab.
Via
Opini
Posting Komentar