Opini
Pendidikan adalah Warisan Terbaik Sejak Dulu Hingga Kini
Oleh: Yenni Indri
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Setiap kita yang telah menjadi orang tua, tentu akan membayangkan saat tidak ada di samping anak-anak. Bahwa kita tidak akan selamanya mendampingi anak-anak, tidak dapat menemani mereka selamanya, tidak akan bisa men-support mereka, bahkan tidak dapat membantu mereka menghadapi segala rintangan dan halangan kehidupan.
Maka di saat itu, kita bertanya pada nurani: “Apa yang dapat aku wariskan pada anak-anak agar mereka dapat menghadapi semua itu?“
Menjadi orang tua di masa kini bukanlah perkara mudah. Era di mana generasi digital dengan sisi positif dan negatif yang saling tarik menarik dan mendominasi satu sama lain, maka pengaruhnya akan tergantung kepada siapa yang mampu mengendalikan teknologi yang ada dalam genggamannya.
Satu sisi dari generasi era digital saat ini, adalah generasi yang menginginkan semua serba cepat, karena pengaruh dari akses teknologi yang serba cepat. Generasi yang inovatif sebagai akses dari kemajuan teknologi. Generasi dengan gaya komunikasi yang mengglobal, bahkan generasi yang dapat menghasilkan nilai ekonomi melalui platform digital, semuanya membentuk karakter generasi sesuai jamannya. Pun demikian dengan satu sisi yang lain dari generasi era digitalisasi, yaitu menghasilkan generasi yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap teknologi, sehingga kadang tidak peduli dengan lingkungan sekitar, tidak memiliki batasan privasi dan tidak memfilter kebenaran informasi yang diambil dan yang dibagikan via media sosial. Dampak berkelanjutan dari semua itu, memberikan pengaruh pada kesehatan mental mereka.
Beberapa hasil penelitan pengaruh digitalisasi bagi remaja di antaranya: tren dalam kesehatan mental laporan CDC (Centers for Disease Control and Prevention) tahun 2024, mencatat adanya sedikit perbaikan di beberapa aspek kesehatan mental remaja, seperti penurunan rasa sedih yang berkepanjangan dan keputusasaan di kalangan remaja perempuan dan siswa hispanik (etnis berbahasa Spanyol). Namun, tren yang mengkhawatirkan lainnya menunjukkan peningkatan kekerasan, bullying, dan masalah keamanan terkait sekolah, yang semuanya memperburuk tantangan kesehatan mental.
Terkait bullying, salah satu temuan penting adalah peningkatan paparan remaja terhadap cyberbullying. Sebuah studi WHO pada tahun 2024 mengungkapkan bahwa satu dari enam anak usia sekolah mengalami cyberbullying, yang telah meningkat sejak 2018 seiring dengan meningkatnya digitalisasi interaksi sosial remaja. Hal ini memiliki dampak serius pada kesehatan mental mereka, termasuk kecemasan dan depresi.
Di samping itu, laporan dari Internet Matters tahun 2024, menunjukkan bahwa meskipun digitalisasi telah meningkatkan keterlibatan sosial dan rasa kemandirian anak, banyak orang tua melaporkan kekhawatiran terkait dampak waktu layar yang berlebihan pada kehidupan keluarga dan kesehatan anak-anak mereka.
Demikian pengaruh digitalisasi bagi kehidupan, khususnya pengaruhnya bagi remaja, yang notabene mereka adalah anak-anak kita. Namun generasi saat ini adalah anak jamannya, teknologi bukan untuk dihindari tapi harus dikendalikan agar dapat memberikan manfaat positif dan pengaruh yang baik seperti yang kita inginkan.
Pendidikan adalah bekal dari semua itu. Oleh karena itu, Islam semenjak awal mengisyaratkan bahkan mewajibkan pendidikan bagi setiap Muslim. Dengan pendidikan memberikan pemahaman, dari pemahaman mengubah tingkah laku manusia. Perubahan tingkah laku menuju keluhuran, akan menjadikan manusia diangkat derajatnya oleh Zat Yang Menciptakan dirinya. “….niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (TQS. Al-Mujadilah: 11).
Pada dasarnya pendidikan adalah hal mendasar yang sangat penting bagi manusia. Imam Ali mengajarkan bahwa ilmu adalah warisan para nabi, sementara harta adalah warisan para raja. Ilmu melindungi manusia, sedangkan manusia harus menjaga hartanya. Ilmu bertambah ketika dibagikan, sedangkan harta berkurang ketika digunakan.
"Pendidikan adalah hiasan akal", menurut Imam Ali, pendidikan adalah sarana untuk memperindah pikiran dan karakter seseorang, memperkuat kebijaksanaan, serta memperbaiki perilaku.
"Orang yang berilmu tidak akan pernah merasa kesepian", Imam Ali menekankan bahwa ilmu memberikan kekayaan batin dan teman sejati dalam hidup. Ilmu dapat mengangkat derajat seseorang di dunia dan akhirat.
"Manusia itu bernilai dengan ilmunya", Imam Ali menyatakan bahwa nilai manusia tidak terletak pada kekayaannya, tetapi pada pengetahuan dan kebijaksanaannya.
"Barang siapa yang mengajari aku satu huruf, maka aku menjadi hambanya". Ungkapan ini menunjukkan betapa besar penghormatan Imam Ali terhadap ilmu dan para pengajar, mengingat pentingnya pendidikan dalam membangun seseorang dan masyarakat.
Demikianlah ayat Al-Qur’an dan beberapa maqolah dari Imam Ali terkait ilmu dan Pendidikan, sehingga kita tahu apa warisan yang harus kita tinggalkan bagi anak-anak kita. Wallahu ‘alam bishowab.
Lampung, 29-09-2024
Via
Opini
Posting Komentar