Opini
Bebaskan Palestina dari Serangan Zionis Yahudi
Oleh: Arista Yuristania
(Aktivis Dakwah)
TanahRibathMedia.Com—Penjajahan Zionis Yahudi kepada Palestina masih terus berlangsung sampai saat ini. Bahkan anak-anak yang tidak berdosa pun menjadi target serangan. Serangan brutal Israel ke Palestina sejak 7 Oktober 2023 mengakibatkan lebih dari 11.825 pelajar tewas. Menurut laporan Kementerian Pendidikan Palestina pada selasa (29/10) lalu (detikEdu/DetikPedia, 01-11-2024).
Dalam laporan Kementerian Pendidikan Palestina, serangan Israel juga menyasar ke pengajar dan staf yang ada di lembaga pendidikan. Serangan Israel juga telah merusak ratusan infrastruktur pendidikan di Palestina. Selama setahun, Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza dan telah menewaskan 43.000 orang dan melukai lebih dari 101.200 lainnya. Serangan ini masih terus berlanjut bahkan hingga menyerang tempat pengungsian orang-orang Palestina.
Syahidnya anak-anak sekolah, para guru dan staf pendidikan, serta rusaknya infrastruktur pendidikan di Palestina membuat anak-anak di Palestina tidak lagi mendapatkan pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan dan kurikulum pendidikan yang layak. Zionis Israel telah merampas ruang hidup anak-anak di Palestina termasuk hak pendidikannya. Hal ini sungguh merupakan bentuk kekejian yang nyata. Kekejian ini justru ditanggapi oleh dunia dengan sebelah mata.
Dunia tetap tidak memberikan bantuan nyata, mereka hanya sekedar memberikan kecaman. Padahal kecaman nyatanya tidak mampu menghapuskan penjajahan itu. Sementara AS terus memberikan dukungan kepada Zionis, demi mengalahkan Palestina. Sebuah laporan terbaru untuk proyek Brown Costs of War memperkirakan bahwa senjata yang disubsidi AS untuk Israel telah mencapai setidaknya $22,76 miliar sejak awal perang di Gaza (www.tempo.com, 3-11-2024).
AS adalah suatu negara yang memegang ideologi Kapitalisme, yaitu ideologi yang menguasai dunia saat ini. Mereka telah menyatakan dirinya berada di sisi Zionis, dengan memberikan berbagai bantuan. Fakta ini seharusnya membuat umat sadar bahwa penjajahan Zionis di Palestina dibantu oleh Barat terutama Amerika. Zionis mendapatkan dukungan dari negara adidaya untuk menjajah Palestina, sementara warga Palestina berdiri sendiri untuk melawan Zionis. Secara politis, perlawanan dengan kecaman, pemboikotan, bantuan logistik dan sejenisnya, tentu tidak akan menyelamatkan Palestina.
Di sisi lain, para penguasa yang berada di negeri-negeri muslim masih tetap mati rasa melihat kekejian ini. Mereka tidak tergerak hatinya untuk memobilisasi pasukan militernya, untuk berjihad membebaskan Palestina. Sikap demikian makin nyata menunjukkan pengkhianatan terhadap muslim Palestina.
Penguasa Muslim seperti mati rasa terhadap kondisi di Palestina, disebabkan sistem sekuler kapitalis yang diemban AS saat ini. Sistem tersebut telah mematikan makna persaudaraan karena iman dan Islam. Kedudukan dan kekuasaan lebih mereka cintai dari pada nasib saudaranya. Semua itu terjadi karena sistem sekuler Kapitalis yang telah memisahkan agama dari kehidupan dan menjadikan materi sebagai tujuan hidup. Ditambah lagi racun nasionalisme yang lahir dari sistem ini semakin menghilangkan kepedulian karena ikatan akidah Islam. Kaum muslimin sibuk dengan urusan wilayah mereka masing-masing.
Padahal Rasulullah saw. bersabda bahwa umat Islam adalah satu tubuh, umat Islam adalah saudara. Dari An-Nu'man bin Bisyir dia berkata, Rasulullah saw bersabda:
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi diantara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Muslim No. 4685)
Umat Islam harus sadar dari keterpurukan ini dengan memahami akar permasalahan dan solusi yang tepat untuk membebaskan Palestina. Perang Zionis-Palestina adalah bentuk perang peradaban antara peradaban barat atau Kapitalisme dan peradaban Islam. Satu-satunya langkah untuk menghentikan penjajahan Zionis adalah dengan mengusir mereka dari bumi Palestina dengan jihad tentara muslim.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا قْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَ خْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَا لْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِ ۚ فَاِ نْ قٰتَلُوْكُمْ فَا قْتُلُوْهُمْ ۗ كَذٰلِكَ جَزَآءُ الْكٰفِرِيْنَ
"Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 191)
Oleh karena itu umat Islam harus mendorong penguasa negeri Muslim untuk memobilisasi pasukan militer mereka untuk berjihad melawan Zionis. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya Al-Iman (khalifa) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya." (HR. Muttafaqun ‘Alayh dan lain-lain)
Dulu ketika sistem Islam masih berdiri tegak sebagai negara adidaya dalam perpolitikan internasional, negara Barat sama sekali tidak berani menginjak-injak dan merendahkan kaum Muslimin. Palestina dijaga dengan sepenuh hati, bahkan ditebus dengan darah para syuhada, pembelaan yang seperti itu merupakan sebuah syariat. Sebab Palestina adalah tanah kharajiyyah yang telah dibebaskan oleh para mujahid pada masa khalifa Umar bin Khattab. Dengan demikian penegakan sistem Islam tentu dengan perjuangan bersama kelompok Islam ideologis yang menempuh thariqah dakwah sebagaimana yang dilakukan Rasulullah saw.
Wallahualam bhisawaab.
Via
Opini
Posting Komentar