Puisi
Merindu di Barisan Pembela
TanahRibathMedia.Com—Lelah...
Satu kata yang menyapa kala fisik mulai melemah
Terkikis asa yang kian membuncah
Saat rindu kembalinya Islam kaffah
Meski tak tahu entah kapan terlaksana
Tapi yakin akan tiba datangnya
Walau diri ini terseok untuk berdiri di barisan pembelanya
Tak mengapa...
Meski tahu berada di barisannya akan banyak prasangka
Duka nestapa atau bahkan duri mengoyak jiwa
Kadang rapuh dibuatnya
Hampir menyerah putus asa
Menangis meratapi sungguh berat rupanya
Perjuangan manusia paling mulia di dunia
Untuk membangun daulah di Madinah
Agar diterapkannya hukum Islam di sana
Dihujat, dihina, dicaci, dicela, bahkan diusir dari kampung halamannya
Tak menggoyahkan imannya
Berdarah-darah tetap kukuh pada pendiriannya
Sampai akhirnya Islam menguasai dua pertiga dunia
Lantas...
Diri ini begitu mudah berkata payah
Lalu berpaling mendua
Bersekutu dengan sistem durjana
Oohh... tidak, sungguh naif rasanya
Karena kelak kau akan merasakan kerugian membahana
Meninggalkan amalan paling berharga
"Dakwah"
Dengannya mengembalikan sistem Islam yang memanusiakan manusia
Putri Az Zahra
Air Besar Dumai, 10-11-2024
Via
Puisi
Posting Komentar