Opini
Perubahan di Tangan Gen Z?
Oleh: Siska Triastuti
(Ibu Pemerhati Remaja)
TanahRibathMedia.Com—Saat ini gen z sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja karena banyak sekali persoalan yang harus dihadapi oleh pemuda kelahiran 1997–2012 tersebut. Berbagai problematika menghantui masa depan dan harapan gemilang generasi ini.
Identitas remaja yang diduga bunuh diri di area parkir Metropolitan Mall Bekasi (Selasa, 22-10-2024), hingga kini masih ditelusuri. Terlepas dari siapa sosoknya dan apa pun motifnya, insiden remaja bunuh diri ini memberikan gambaran adanya problem kerapuhan mental generasi muda (kompas.com, 22-10-2024).
Problem yang menimpa generasi muda saat ini di antaranya banyak terjadi kasus bunuh diri, gangguan mental, hingga seks bebas. Mereka menganggap kejadian tersebut merupakan hal yang biasa karena mereka meyakini bahwa hidup yang dijalani saat ini terbilang keras. Siapa pun harus bertahan atas dirinya sendiri.
Beberapa bulan ini, gen z disibukkan dengan agenda menonton konser yang mereka datangi dengan antusias bahkan rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah hanya untuk melepaskan segala masalah yang ada di pundak mereka. Dengan menikmati rangkaian acara, tidak sedikit dari mereka yang meminum alkohol ketika menonton konser, mereka menikmatinya tanpa beban. Itu semua ibarat healing bagi gen z.
Di balik itu semua, mereka rela mendapatkan uang dengan berbagai cara mulai dari mengajukan pinjaman online yang sudah jelas riba dan hukumnya haram. Ada pula yang memaksa orang tuanya untuk membelikan tiket konser padahal ekonomi keluarga tersebut sedang sulit.
Bahaya Sistem Sekuler
Mereka tidak peduli dengan ekonomi yang dihadapi orang tuanya. Healing seperti itu bukan menghilangkan masalah, tetapi semakin menambah permasalahan. Alhasil mereka terus mencari cara untuk melegakan pikiran dan hatinya.
Tidak hanya itu persoalan yang dihadapi oleh pemuda hari ini, masih banyak kasus mengerikan lainnya. Seperti judi yang dibalut dengan kemasan yang menarik dalam bentuk game (judi online). Di awal permainan, seorang pemain mulai memasang dengan jumlah uang yang sedikit.
Dikarenakan awalnya mereka mencoba peruntungan dan benar saja, akhirnya menang. Dari situ mereka mulai larut dalam perjudian yang berkedok permainan.
Hingga akhirnya mereka dengan percaya diri mulai memasang dengan jumlah uang yang lebih besar karena yakin akan menang lagi. Namun, hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Itulah ritme yang digunakan oleh para bandar untuk menarik keuntungan serta menipu orang-orang yang berpartisipasi dalam judi online tersebut.
Alhasil kasus perjudian yang marak saat ini, membuat banyak pemuda yang akhirnya mengalami depresi karena kehilangan uang hingga puluhan juta. Situs-situs judi online masih merebak di masyarakat, mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas.
Mereka berbondong-bondong diracuni oleh segudang tipu daya yang mengatasnamakan hoki, tidak sedikit yang akhirnya terlena untuk mengikuti judi online. Seperti yang kita ketahui, di dalam Islam perjudian itu diharamkan oleh Allah Swt. dalam Al-Qur'an dan Sunah.
Dianggap sebagai perbuatan yang merugikan diri sendiri hingga merusak mental. Bahkan dalam hukum negara pun diharamkan, tetapi masih saja banyak oknum yang main cantik terkait judi online.
Itu baru sedikit contoh dari permasalahan yang dihadapi oleh gen z, ke depan akan lebih banyak persoalan yang muncul di kalangan pemuda. Menjadi PR besar bagi kita semua.
Islam Solusinya
Jika ditelisik lebih dalam, keresahan yang dihadapi gen z berawal dari pemisahan agama dari kehidupan. Mereka bebas melakukan apa pun tanpa adanya aturan yang mengikat. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa agama harus sesuai dengan perkembangan zaman.
Sejatinya agama dan kehidupan ibarat dua sisi mata uang koin yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa disadari, gen z terjebak dalam gaya hidup yang rusak, mulai dari FOMO, konsumerisme, dan hedonisme.
Demokrasi menjauhkan mereka dari perubahan hakiki. Gen z pun tergerus oleh perkembangan zaman, yang jelas-jelas tidak mengikutsertakan agama sebagai bagian dari aturan hidup.
Agama Islam bukan hanya sekadar agama melainkan ideologi yang memiliki aturan yang mengikat bagi setiap umat Islam. Aturan yang memberikan dampak positif bagi manusia.
Para pemuda memiliki modal besar sebagai agen perubahan dan dari tangan-tangan mereka akan terbentuk peradaban yang gemilang. Tentu dengan adanya pembinaan secara menyeluruh terkait pemahaman Islam.
Mulai dari menyadari posisi kita sebagai manusia di dunia, lalu menjalani apa-apa yang menjadi tugas kita sebagai kaum muslim. Sehingga mendorong terbentuknya gen z yang berkepribadian Islam, yang akan membela Islam serta membangun kembali Islamic Golden Age.
Untuk itu gen z membutuhkan adanya partai/kelompok dakwah yang bisa membina mereka menjadi saleh secara menyeluruh, sehingga cita-cita kaum muslim untuk menegakkan sistem Islam bisa terwujud. Dengan demikian, hukum maupun syariat Islam benar-benar hidup di tengah masyarakat. Di mana masyarakat itulah yang memelihara sekaligus mengemban dakwahnya.
Tentu ini menjadi harapan besar bagi umat Islam, terlebih saat ini kita dipersulit dalam segala aspek kehidupan. Itulah dampak dari sekularisme yang lebih mengerikan dari monster, menjauhkan kita dari Islam, dan membuat sengsara.
Saatnya generasi terbaik muncul dan mengibarkan sayap perubahan secara menyeluruh, dengan begitu kehidupan masyarakat akan sejalan dengan Islam. Islam satu-satunya solusi atas segala permasalahan demi permasalahan.
Jauh sebelum masalah datang, Islam sudah memiliki solusi. Sudah seharusnya kepemimpinan diatur oleh Islam. Dari sinilah akan tumbuh generasi yang memiliki akhlak mulia.
Sudah 13 abad umat Islam kehilangan perisainya, seolah terombang-ambing dalam sistem sekuler, seperti anak yang kehilangan induknya. Kini, saatnya kita tinggalkan sistem kapitalis sekuler yang saat ini menjamur di dunia, kita ganti dengan sistem buatan Allah yaitu sistem Islam.
Sebab, apa pun yang datangnya dari Allah akan sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal, serta menenteramkan jiwa. Gen z menjadi harapan besar untuk meraih perubahan secara kafah.
Wallahualam bissawab.
Via
Opini
Posting Komentar